Kinerja Guru dalam Pembelajaran

32 Dari berbagai pernyataan di atas maka dapat dipahami bahwa kinerja guru dalam pembelajaran merupakan unjuk kerja yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan merupakan akumulasi dari kemampuan, ketrampilan, sikap, dan motivasi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Berdasarkan pada teori yang telah uraian di atas maka dapat dipilih teori-teori yang akan menjadi indikator dalam penyusunan instrumen penelitian pada variabel kinerja guru dalam pembelajaran validitas konstruk. Teori yang dipilih adalah penyesuaian teori versi Mulyasa 2013 dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang tugas guru kelas yang harus dilaksanakan yakni tugas guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas, menilai dan mengevaluasi pembelajaran, serta melaksanakan program bimbingan. Maka adapun indikator-indikator yang dikembangkan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1 Merencanakan pembelajaran 2 Melaksanakan proses pembelajaran 3 Menilai dan mengevaluasi pembelajaran 4 Melakukan pembimbingan 33 Kemudian indikator-indikator tersebut di atas oleh peneliti dikembangkan menjadi kisi-kisi instrumen penelitian. Untuk lebih jelasnya kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada Bab III.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Kinerja yang ditunjukkan oleh seorang pegawai dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang pegawai yakni kemampuan dan kemauan motivasi. Mangkunegara 2005: 67 menyatakan faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor motivasi motivation. Ada orang yang mampu tetapi tidak mau sehingga tidak menghasilkan kinerja yang baik. Demikian pula halnya banyak orang mau tetapi tidak mampu tetap juga tidak menghasilkan kinerja yang optimal. Secara lebih gamblang, Nawawi 2006: 64 menjelaskan bahwa kinerja guru dapat dipengaruhi oleh tiga faktor yang terdiri dari: a pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dalam bekerja. Faktor ini mencakup jenis dan jenjang pendidikan serta pelatihan yang pernah diikuti di bidangnya; b pengalaman, yang berarti jumlah waktu atau lamanya dalam bekerja serta profesionalitas; c kepribadian, yakni kondisi di dalam diri seseorang dalam menghadapi bidang garapannya, seperti minat, bakat, kemampuan bekerjasama keterbukaan, ketekunan, kejujuran, motivasi kerja, dan sikap terhadap pekerjaan. Faktor-faktor di atas merupakan faktor dalam diri guru yang memiliki pengaruh pada pencapaian kinerjanya. Namun, terdapat juga faktor dari luar 34 yang dapat mendorong dan membantu guru meningkatkan hasil kerjanya. Salah satunya adalah kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah memiliki peranan yang penting pada pelaksanaan manajemen di sekolah. Yamin dan Maisah 2010: 130 menjelaksan bahwa peran pemimpin sangat menentukan untuk menciptakan sistem manajemen kinerja yang efektif. Maka dalam manajemen kinerja, pemimpin bertanggung jawab untuk: 1 menciptakan kondisi yang dapat memotivasi guru; 2 melakukan observasi kinerja guru; 3 memperbaharui dan menyesuaikan tujuan, standar kinerja, dan kompetensi kerja apabila terjadi pengubahan kondisi; 4 memberikan umpan balik terhadap kinerja guru; 5 memfasilitasi up grading dan pengembangan kemampuan guru; 6 memberikan penguatan perilaku untuk mencapai tujuan organisasi. Dari sudut pandang lain, Gibson 1987 menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam tiga bagian sebagai berikut. 1 faktor individu meliputi kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial, dan demografi seseorang. 2 faktor psikologis meliputi persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja, 3 Faktor organisasi meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan atau reward system. http:id.wikipedia.orgwikiKinerja Berdasarkan penjabaran di atas secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru dapat dikelompokan menjadi dua. Pertama adalah 35 faktor yang berasal dari dalam diri individu atau faktor internal yakni kemampuan dan ketrampilan, pengetahuan yang dimiliki, motivasi, serta sikap guru. Kedua adalah faktor yang berasal dari luar individu atau faktor eksternal yakni kepemimpinan kepala sekolah, insentif, penghargaan, serta dukungan organisasi. Keseluruhan faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kinerja yang ditampilkan oleh guru.

d. Penilaian Kinerja Guru

Pelaksanaan monitoring kinerja setiap guru wajib dilakukan sebagai usaha meningkatkan kualitas pelaksanaan dan mutu pendidikan. Mulyasa 2013: 88 mengemukakan bahwa penilaian kinerja guru merupakan suatu upaya untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang ditunjukkan dalam penampilan, perbuatan, dan prestasi kerjanya. Penilaian kinerja guru bukan semata-mata untuk mengoreksi guru, akan tetapi penilaian kinerja guru bertujuan untuk membantu guru meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang akan memberikan kontribusi secara langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan, sekaligus membantu mengembangkan karier keprofesionalan guru. Secara umum penilaian kinerja guru memiliki dua fungsi utama dalam Kemendiknas 2010 Mulyasa, 2013: 89. Pertama, untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan kompetensi dan ketrampilan yang diperlukan dalam pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah, sehingga profil kinerja yang menggambarkan 36 kekuatan dan kelemahan guru akan teridentifikasi dan dimaknai sebagai analisis kebutuhan. Kedua, untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah pada tahun tersebut. Selanjutnya penilaian kinerja guru memiliki manfaat sebagai alat dalam pengambilan keputusan. Sulistiyani dan Rosidah Jasmani, 2013: 161 secara lebih terperinci menjelaskan manfaat penilaian kinerja guru meliputi: 1 penyesuaian-penyesuaian kompensasi; 2 perbaikan kinerja; 3 kebutuhan latihan dan pengembangan; 4 pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian, dan perencanaan tenaga kerja; 5 untuk kepentingan penelitian kepegawaian; 6 membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai. Pada hakikatnya penilaian kinerja guru merupakan suatu kegiatan untuk membina dan mengembangkan guru profesional. Penilaian kinerja guru penting dilakukan untuk melakukan pemetaan terhadap kompetensi dan kinerja seluruh guru dalam berbagai jenjang dan jenis pendidikan. Hasil penilaian kinerja guru dapat dilakukan sebagai refleksi terkait tugas dan fungsinya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional.

3. Pengaruh Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja

Guru Peran kepala sekolah sebagai supervisor sangat penting dalam meningkatkan kinerja guru dan kualitas pembelajaran di sekolah. Pelaksanaan supervisi yang baik oleh kepala sekolah dapat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Lebih khusus dalam melaksanakan tugasnya