Paradigma Penelitian Jenis dan Paradigma Penelitian

48 undian. Populasi diberi nomor terlebih dahulu, kemudian diundi untuk mengambil sampel. Tabel 2. Jumlah Sampel Guru SD Negeri di Kecamatan Tegalrejo No Nama Sekolah Jumlah Guru 1. SD Negeri Tegalrejo 1 14 2. SD Negeri Tegalrejo 2 12 3. SD Negeri Tegalrejo 3 12 4. SD Negeri Bangunrejo 1 6 5. SD Negeri Bangunrejo 2 7 6. SD Negeri Blunyahrejo 6 7. SD Negeri Bener 6 8. SD Negeri Karangrejo 6 9. SD Negeri Pingit 7 10. SD Negeri Petinggen 12 11. SD Negeri Bangirejo 12 Jumlah 100

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan kuisioner dan wawancara tidak terstruktur. Teknik-teknik tersebut secara lebih jelas diuraikan sebagai berikut:

a. Kuisioner

Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner merupakan penyelidikan mengenai suatu masalah dengan cara mengedarkan pertanyaanpernyataan yang telah disusun kepada responden untuk mendapatkan informasi. Kuisioner digunakan untuk dapat mengungkapkan pendapat, persepsi, sikap, dan tanggapan responden mengenai suatu permasalahan. 49 Pada penelitian ini digunakan kuisioner dimana disajikan pernyataan- pernyataan yang disusun sedemikian rupa dan selanjutnya responden tinggal memberikan tanda centang pada kolom yang sesuai. Adapun pertimbangan penggunaan kuisioner yakni berdasarkan jumlah sebaran populasi yang sangat banyak sehingga penggunaan kuisioner dapat distandarkan agar semua responden dapat diberi pernyataan yang sama. Selain itu, penggunaan kuisioner juga dapat dibuat anonim sehingga responden dapat menjawab dengan objektif atau apa adanya sesuai kenyataan. Kuisioner yang disusun dalam penelitian ini di desain menggunakan model skala likert yang kemudian instrumen penelitian ini disebut skala untuk mengukur pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan skala untuk mengukur kinerja guru dalam pembelajaran. Responden pada penelitian ini adalah guru- guru di sekolah dasar negari se-Kecamatan Tegalrejo.

b. Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Sugiyono 2012: 197 menjelaskan wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara dilakukan bertujuan untuk melakukan studi pendahuluan dalam penemuan permasalahan penelitian serta menemukan informasi- informasi penting yang berkaitan dengan variabel penelititan. Wawancara