3.9.2 Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrument yang apabila digunakan berulangkali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama
Sugiyono, 2006:110. Adapun kriteria untuk pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:
1. Jika r
alpha
positif atau r
tabel
maka pertanyaan tersebut reliabel. 2.
Jika r
alpha
negatif atau r
tabel
maka pertanyaan tidak reliabel .
3.10 Teknik Analisis Data
Peneliti ini menggunakan metode analisis data yaitu:
3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang diperoleh, disusun, dikelompokkan, kemudian diinterprestasikan secara objektif
sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan
efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat
Universitas Sumatera Utara
signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residul berdistribusi normal Situmorang, 2008:62 .
2. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebasindependen Ghozali, 2001:91. Hubungan linier
antar variabel independen inilah yang disebut dengan multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah
Tolerance 0, 1 sedangkan Variance Inflation Factor VIF 5.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka terjadi homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2001 : 69. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara melihat plots antara nilai prediksi ZPRED dengan residual SRESID.
Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scarplots antara SRESID dengan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual
Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di- studentized Ghozali, 2001 : 6.
Universitas Sumatera Utara
3.10.3 Analisis Regresi linear Berganda
Model regresi digunakan untuk mengasumsikan bahwa terdapat hubungan linier antara variabel harga dengan variabel lokasi, kualitas pelayanan, dan keputusan
pembelian. Adapun model persamaan regresi yang dapat diperoleh dalam analisis ini
adalah :
Y = a + +
+ + e
Keterangan: Y
= Keputusan pembelian a
= Constanta = Koefisien Regresi
= Harga = Lokasi
= Kualitas Pelayanan e
=
Standard Error Pada dasarnya analisis regresi dilakukan untuk memperoleh persamaan regresi dengan
cara memasukkan perubah satu per satu sehingga dapat diketahui pengaruh yang paling kuat sampai dengan yang paling lemah.
Universitas Sumatera Utara
3.10.4 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh harga , lokasi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian maka penulis melakukan pengujian dengan menggunakan:
1. Uji Signifikan Simultan uji F
Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam metode mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:
H
o
: b
1
=b
2
=b
3
= 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H
o
: b
1
≠b
2
≠b
3
≠0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Adapun kriteria pengambilan keputusannya adalah: H
o
diterima jika F
hitung
F
Tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5.
2. Uji Signifikan Parsial Uji-t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variasi variabel dependen.
Kriteria pengujiannya adalah: H
: b
1
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen X
1
,X
2
,X
3
terhadap variabel dependen Y. Ha:
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen X
1
,X
2
,X
3
terhadap variabel dependen Y.
Universitas Sumatera Utara
H : b
2
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen X
1
,X
2
,X
3
terhadap variabel dependen Y. H
: b
2
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen X
1
,X
2
,X
3
terhadap variabel dependen Y. H
: b3 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen X
1
,X
2
,X
3
terhadap variabel dependen Y. H
: b
3
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen X
1
,X
2
,X
3
terhadap variabel dependen Y. H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3.10.5 Koefisien Determinasi
Koefisien Determinan R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinan R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X1 harga, X2 lokasi, X3 kualitas pelayanan dan menerangkan Y keputusan pembelian.
Dimana 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat.
Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Foodcourt 4.1.1 Gambaran Umum Merica Food Center
Merica Food Center Plaza Millenium Medan merupakan salah satu foodcourt di Medan yang dikelola oleh PT.PIM Perkasa Internusa Mandiri yang juga
merupakan pemilik dan pengelola Plaza Millenium Medan. Sebelumnya Merica Food Center adalah Millenium Foodcourt yang telah beroperasi di lantai 5 lima Plaza
Millenium Medan sejak tahun 2007. Usaha Foodcourt ini kian berkembang dan atas permintaan pengunjung maka PT. PIM Perkasa Internusa Mandiri selaku pengelola
merenovasi pusat jajanan food center yang berada di lantai 5 lima Plaza Millenium Medan serta Millenium Foodcourt dengan cara menambah sejumlah fasilitas. Pusat
jajanan saat ini terdiri dari: 1.
58 unit meja232 tempat duduk 2.
14 unit “face to face Sofa” 3.
3 unit sofa L 4.
10 unit sofa U 5.
2 ruang VIP Room 6.
Kids Soft Play and Children 7.
Playing Ground 8.
Live MusicKaroekeSound System 9.
Serta dilengkapi fasilitas Free Wi –Fi
Universitas Sumatera Utara