BAB IV PENYAJIAN DATA
Dalam bab ini akan disajikan data yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan. Baik data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner, dokumentasi,
wawancara, dan juga observasi. Dalam penyebaran kuesioner, peneliti mengambil 30 orang informan dari petugas lapangan dan 50 orang dari masyarakat. Berikut adalah
data yang diperoleh dari penelitian.
A. Tata Kerja Pelayanan Kebersihan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan kota Pematangsiantar menetapkan aturan dan tata cara yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang telah ditetapkan.
Aturan dan tata cara tersebut didasarkan atas Peraturan Walikota Pematangsiantar Nomor 11 Tahun 2006, tentang Prosedur Tetap Protap Pelayanan Penanganan
Persampahan Kebersihan dan Pengangkutan Sampah di Kota Pematangsiantar. Berikut adalah uraian dari tata cara kerja tersebut:
1. Kegiatan Operasional Kebersihan a.
Mengerjakan kegiatan operasional kebersihan setiap hari seperti penyapuan jalan-jalan protokol dan jalan-jalan umum, taman terbuka, serta tanah lapang
b. Pengumpulan sampah di lokasi pemukiman rumah penduduk untuk dibuang
ke tempat pembuangan sampah sementara TPSS c.
Kegiatan pembersihan selokan parit-parit dilakukan bila selokan-selokan tersumbat dan ditumbuhi semak belukar.
Kegiatan operasional kebersihan dilaksanakan pada pagi hari sekitar jam 06.00- 10.00 WIB dan siang hari sekitar jam 13.00- 15.00 WIB. Kegiatan tersebut
dilaksanakan secepat mungkin agar proses pengangkutan berlangsung efektif dan
Universitas Sumatera Utara
efisien. Dalam hal ini, kegiatan operasional kebersihan dikerjakan oleh 5- 9 petugas dari masing-masing kelurahan dengan didukung sarana dan prasarana keranjang
sampah, gerobak sampah, sapu, cangkul, garpu, parang, dan lain-lain. 2. Pengangkutan Sampah dari TPSS ke TPA
Pengangkutan sampah dari TPSS ke TPA dilakukan dengan menggunakan truk. Setiap truk pengangkut sampah beroperasi mengutip sampah dari tempat pembuangan
sampah sementara TPSS dan tempat lainnya pada dua hingga tiga kelurahan. Kemudian membuang sampah tersebut ke tempat pembuangan sampah akhirTPA.
Pengangkutan sampah dilaksanakan dua kali sehari yaitu plugtrip I dimulai dari pukul 08.00-12.00 WIB. Sarana dan prasarana pendukungnya adalah dump truck mobil
pengangkut sampah, armroll mobil pengangkut container, dan bak penampung sampah container. Peralatan kebersihan seperti cangkul, sekop, dan sapu untuk setiap
dump truck dan peralatan kebersihan seperti keranjang sampah, garpu, dan parang untuk setiap armroll.
3. Pengelolaan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah yang telah diangkut ke TPA kemudian dikelola. Sampah dipisahkan
menjadi sampah basah dan sampah kering. Sampah basah kemudian dikelola menjadi kompos dan makanan ternak. Sampah kering dikumpul untuk dipakai kembali dan di
daur ulang. Selanjutnya sampah yang tidak dapat diolah atau didaur ulang akan ditumpuk di TPA.
Pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pematangsiantar, pengelolaan sampah dilakukan dengan cara dumping. Awalnya Dinas LHK
menggunakan cara sanitary landfill namun karena adanya beberapa kendala maka cara tersebut tidak dilakukan lagi. Kendala tersebut antara lain terbatasnya sumber tanah
Universitas Sumatera Utara
sebagai bahan penimbun sampah, keterbatasan alat, dan juga kondisi TPA yang saat ini tidak lagi mendukung penggunaan sanitary landfill.
Meskipun demikian, penggunaan cara dumping ini tidak mengganggu kehidupan masyarakat, karena TPA yang dimiliki oleh pemerintah kota Pematangsiantar terletak
jauh dari pemukiman masyarakat. TPA tersebut terletak 2,5 km dari perumahan masyarakat, 2 km dari sungai terdekat, dan 5 km dari pusat kota.
Sampah-sampah yang telah dibuang ke TPA tersebut harus segera dikondisikan agar tidak berserakan ke luar areal TPA dengan jam kerja pada pukul 08.00-13.00 WIB
dan pukul 14.00-19.00 WIB. Ada sebanyak lima orang petugas menangani sampah- sampah tersebut yang didukung dengan sarana dan prasarana seperti ruang
pengomposan, bulldozer, dan excavator.
B. Data Petugas Lapangan 1. Data Identitas Informan