18
18 mengkomunikasikan informasi tersebut kepada mereka. Penilaian
performansi dapat memberikan jawaban atas beragam pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan sehingga dapat mengarah pada kesuksesan
serta performansi yang buruk dapat ditingkatkan. Setelah hasil penilaian positif, karyawan akan mendapatkan keuntungan jika penilaian membantu
mereka untuk menentukan bagaimana meningkatkan performansi kerjanya Mathis
et al.,
2010.
Simanjuntak 2005, dalam Poltak, 2012 menyatakan bahwa penilaian performansi merupakan suatu metode dan proses penilaian
pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam suatu perusahaan atau organisasi dengan standar performansi atau
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan, menurut Cooper dalam Samsudin, 2005 menyatakan bahwa penilaian performansi
merupakan tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai oleh seseorang, unit, atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-
batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan.
Berdasarkan beberapa teori mengenai penilaian performasi yang telah diuraikan tersebut, penilaian performasi merupakan suatu metode
yang digunakan dalam menentukan pelaksanaan tugas yang akan dicapai oleh individu dengan menggunakan standar atau batasan-batasan
performansi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tertentu.
19
19
5. Metode-Metode Penilaian Performansi
Menurut Robbins dan Decenzo 2009, metode penilaian performansi terdiri dari tiga pendekatan, yaitu:
a.
Evaluating absolute standards Absolute
standards
merupakan pengukuran
yang membandingkan karyawan dengan standar tertentu dan evaluasi yang
dilakukan bersifat independen dalam kelompok kerja. Pada evaluasi tersebut dibagi pula atas beberapa metode lainnya, antara lain:
1
Critical incident appraisal
, yaitu evaluasi performansi yang berfokus pada perilaku yang membedakan antara melakukan
pekerjaan secara efektif atau tidak efektif. 2
Checklist appraisal
, yaitu evaluasi performansi yang mana penilai memeriksa atribut karyawan yang berlaku di suatu organisasi.
3
Graphic rating scale
, yaitu metode penilaian performansi yang berisi daftar ciri-ciri dan kisaran performansi untuk setiap
karyawan. 4
Forced-choice appraisal
, yaitu evaluasi performansi yang mana penilai harus memilih antara dua pernyataan spesifik mengenai
perilaku kerja karyawan. 5
Behaviorally anchored rating scales
, yaitu teknik penilaian performansi yang menghasilkan insiden kritis dan kemudian
mengembangkannya dengan dimensi perilaku performansi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
20 b.
Relative standards methods Relative standards
merupakan evaluasi performansi karyawan dengan membandingkan karyawan dengan karyawan lainnya. Pada
evaluasi tersebut dibagi pula atas beberapa metode lainnya, antara lain: 1
Group order ranking
, yaitu metode evaluasi yang mana evaluator tersebut menempatkan karyawan ke dalam klasifikasi khusus.
2
Individual ranking
, yaitu metode evaluasi yang dilakukan oleh individu untuk memilih rentangan dari tertinggi sampai terendah.
3
Paired comparison
, yaitu metode evaluasi performansi secara individu yang dihitung menggunakan penilaian angka kemudian
dibandingkan dengan semua karyawan lainnya. c.
Using achieved outcomes to evaluate employees
Pada pendekatan ketiga penilaian performansi, evaluasi yang dilakukan dilihat dari hasil yang telah dicapai. Berkaitan dengan hal
tersebut, penilaian yang digunakan ialah
management by objectives
MBO. MBO merupakan metode penilaian performansi yang mencakup pengaturan tujuan bersama dan evaluasi yang berdasarkan
pencapaian tujuan tertentu oleh perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan
graphic rating scale
, hal ini dikarenakan metode penilaian performansi berisi daftar ciri-ciri dan kisaran performansi untuk setiap
karyawan.
Graphic rating scale
merupakan
rating
skala item yang paling PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI