52
52
Gambar 3. Grafik Uji Linearitas
Berdasarkan Tabel 19, dapat dilihat bahwa uji linearitas
antara tuntutan kerja dan performansi kerja menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,015 p 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa
hubungan antara tuntutan kerja dan performansi kerja pada karyawan
bersifat linear. Linearitas dapat terlihat pada Gambar 3.
2. Uji Hipotesis
Skala tuntutan kerja sebelumnya, menunjukkan data tidak terdistribusi dengan normal, begitu pula pada skala performansi kerja.
Namun, data yang diperoleh menunjukkan hasil yang linear sehingga teknik perhitungan yang digunakan adalah
non-parametric test
Santoso, 2010. Dalam hal ini, uji korelasi yang digunakan adalah
Spearman-Rho
53
53 dalam program SPSS
for windows
16.0. Sarwono 2006 membagi kriteria koefisien korelasi pada tabel 15, sebagai berikut:
Tabel 20 Kriteria Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kategori
0,20 korelasi dapat dianggap tidak ada
0,20 – 0,40
Korelasi lemah 0,40
– 0,70 Korelasi cukup
0,70 – 0,90
Korelasi kuat 0,90
– 1,00 Korelasi sangat kuat
Tabel 21 Korelasi Tuntutan Kerja dengan Performansi Kerja
Correlations
jobdemand jobperformance Spearmans
rho jobdemand
Correlation Coefficient
1.000 -.345
Sig. 1-tailed .
.000 N
102 102
jobperformance Correlation Coefficient
-.345 1.000
Sig. 1-tailed .000
. N
102 102
. Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Berdasarkan analisis data, diperoleh koefisien korelasi r = -0,345
dengan signifikansi p = 0,000 lihat tabel 21. Perhitungan dilakukan pada
taraf signifikansi p 0,01 dan menggunakan
one-tailed test
. Berdasarkan perhitungan tersebut, didapat bahwa ada hubungan yang negatif, lemah
dan signifikan antara tuntutan kerja dengan performansi kerja. Artinya, semakin tinggi tuntutan kerja pada seseorang, maka performansi kerja
54
54 akan menurun. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penelitian diterima.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tuntutan kerja dengan performansi kerja pada karyawan. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa tuntutan kerja memiliki hubungan yang negatif, lemah dan signifikan dengan performansi kerja yakni dengan r = -0,345 dan p =
0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tuntutan kerja pada seseorang akan diikuti dengan performansi kerja yang menurun. Sebaliknya,
tuntutan kerja yang rendah pada seseorang akan diikuti dengan performansi kerja yang meningkat. Artinya, hipotesis penelitian diterima.
Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa tuntutan kerja yang tinggi mempengaruhi secara negatif
pada performansi kerja Al-Homayan, Samsudin, Subramaniam Islam, 2013; Peters, Rijk Boumans, 2009. Tuntutan kerja yang tinggi akan diikuti
dengan
quantitative demand, physical demand
dan
emotional demand
yang tinggi dan membuat karyawan mengeluarkan usaha yang lebih besar sehingga
sulit untuk menyalurkan energi dan perhatian secara efisien. Oleh karena itu, performansi kerja pada karyawan menurun Bakker, Demerouti Verbeke,
2004 dalam Al-Homayan
et al.
2013. Selain itu, karyawan yang mengalami tuntutan kerja yang tinggi secara terus menerus dapat mengalami hambatan
dalam mengembangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan perusahaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
55 Nahrgang
et al.,
2011. Performansi kerja karyawan yang rendah dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi
performansi kerja dalam penelitian ini ialah faktor sistem dan faktor kontekstual situasional Mahmudi, 2010.
Hasil penelitian ini didukung pula dengan pernyataan kepala seksi yang mengatakan bahwa perubahan sistem yang terjadi dalam perusahaan
tersebut berdampak pada meningkatnya tuntutan kerja. Hal tersebut disebabkan karena adanya penurunan produktivitas, sehingga perusahaan X
melakukan perubahan sistem untuk menanggulangi permasalahan tersebut Komunikasi Pribadi, 30 Maret 2016. Penurunan produktivitas yang dialami
perusahaan tersebut diakibatkan oleh adanya biaya produksi yang meningkat. Akan tetapi, angka produktivitas perusahaan mengalami penurunan indeks
harga produsen indeks produksi bulanan industri besar, 2015. Adanya perubahan sistem kerja dan perubahan lingkungan kerja
yang terjadi, secara signifikan mempengaruhi perubahan performansi kerja karyawan. Menurut Nahgrang
et al.,
2011 dampak negatif yang ditimbulkan dapat berupa depresi, kecemasan dan
burnout
. Karyawan yang mengalami
burnout
pada pekerjaan akan meningkatkan tuntutan kerja terhadap diri mereka sendiri, seperti mengalami penurunan terhadap tugas-tugas
pekerjaannya, mengalami stres ketika berinteraksi dengan rekan kerjanya atau tidak mampu untuk melakukan coping yang efektif dengan tuntutan kerjanya
You
et al.,
2016. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
56 Tuntutan kerja dapat menghasilkan reaksi psikologis pada karyawan,
yang dapat mempengaruhi performansi kerja. Reaksi psikologis tersebut merupakan stres yang dianggap sebagai reaksi penting dan rangsangan yang
terjadi di lingkungan kerja Al-Homayan
et al
., 2013. Tuntutan kerja yang negatif, dapat berubah menjadi stressor kerja ketika tuntutan kerja
membutuhkan usaha yang tinggi sehingga karyawan tidak mampu untuk mengatasinya Bakker
et al
., 2007; Meijman Mulder, 1998 dalam Nahrgang
et al
., 2011. Meski demikian, koefisien korelasi yang didapatkan -0,345
menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel tersebut lemah kurang dari 0,7. Variabel tuntutan kerja menunjukkan bahwa adanya 5 yang terkait
dalam penelitian ini dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain sebanyak 95 hasil data terlampir. Oleh karena itu, kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi dapat disebabkan oleh faktor lain yang dapat mempengaruhi performansi kerja karyawan selain tuntutan kerja.
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi performansi kerja berupa faktor kepuasan kerja dan efikasi kerja. Kepuasan kerja pada karyawan
dapat berupa pekerjaan yang menantang, penghargaan kerja, lingkungan kerja yang kondusif dan jam kerja yang fleksibel merupakan beberapa hal yang
penting untuk membuat pekerjaan menjadi lebih menarik dan memuaskan. Sedangkan, efikasi diri mempengaruhi bagaimana individu berpikir, merasa,
memotivasi diri mereka sendiri dan bertindak pada kepercayaan yang hasilnya dapat dicapai Randhawa, 2007.
57
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, dapat dilihat bahwa tuntutan kerja memiliki hubungan yang negatif, lemah dan signifikan
dengan performansi kerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tuntutan kerja pada seseorang akan diikuti dengan performansi kerja yang
menurun. Tuntutan kerja yang tinggi akan diikuti dengan
quantitative demand, physical demand
dan
emotional demand
yang tinggi dan membuat karyawan mengeluarkan usaha yang lebih besar sehingga sulit untuk menyalurkan energi
dan perhatian secara efisien. Oleh karena itu, performansi kerja pada karyawan menurun.
B. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan, perlu disampaikan keterbatasan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pengambilan data yang
tidak diawasi oleh peneliti, sehingga ada beberapa skala yang tidak diisi dengan lengkap.
58
58
C. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian yang telah disampaikan, perlu disampaikan beberapa saran yang ditujukan untuk perusahaan, subjek dan
penelitian selanjutnya. 1.
Bagi Perusahaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif
antara tuntutan kerja dengan performansi kerja, maka pihak perusahaan diharapkan dapat memperhatikan permasalahan atau penyebab tuntutan
kerja yang terjadi pada karyawan. Selain itu, pihak perusahaan perlu untuk mengevaluasi permasalahan yang ada pada karyawan sehingga mereka
dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitasnya. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kemajuan perusahaan.
2. Bagi Subjek
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, subjek yang memiliki tuntutan kerja yang rendah diharapkan dapat mempertahankan dan
mengembangkan kemampuannya untuk mengelola dengan baik terutama pada performansi kerja. Sedangkan, subjek yang memiliki tuntutan kerja
yang tinggi diharapkan dapat merefleksikan diri dan mengevaluasi permasalahan yang dihadapinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik
sehingga dapat meningkatkan performansi kerja kedepannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI