Permasalahan Keaslian penelitian Latar Belakang

imunostimulator sintetik Levamisol hidroklorida 2,5 mgkgBB dan imunostimulator alami ekstrak Echinacea 10 mgkgBB. d. Omoya and Akharaiyi, 2011, Mixture of Honey and Ginger Extract for Antibacterial Assessment on Some Clinical Isolates. Hasil penelitian menunjukkan bahwa madu dan ekstrak etanol dan metanol jahe menunjukkan potensi penghambatan terhadap semua bakteri uji dan penghambatan terbesar dihasilkan oleh kelompok campuran madu dan ekstrak etanol jahe kisaran zona hambat 14-32 mm serta campuran madu dan ekstrak metanol jahe kisaran zona hambat 14-30 mm bila dibandingkan kelompok madu tunggal kisaran zona hambat 6-20 mm, ekstrak etanol jahe kisaran zona hambat 9-18 mm dan ekstrak metanol jahe kisaran zona hambat 8-21 mm. Penghambatan terbesar dihasilkan campuran madu dan ekstrak etanol jahe terhadap bakteri E. coli dengan zona hambat sebesar 32 mm. e. Parwata, Ratnayani, dan Listya, 2010, Aktivitas Antiradikal Bebas Serta Kadar Beta Karoten Pada Madu Randu Ceiba pentandra dan Madu Kelengkeng Nephelium longata L.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antiradikal bebas pada madu kelengkeng lebih besar dibandingkan pada madu randu tetapi sebaliknya kadar beta karoten pada madu randu lebih tinggi dibandingkan pada madu kelengkeng. Aktivitas antiradikal bebas dan kadar beta karoten pada madu kelengkeng adalah 82,10 dan 1,9687 mg100 g sedangkan untuk madu randu yaitu 69,37 dan 3,6327 mg100 g. f. Sharififar et al., 2009, Immunomodulatory Activity of Aqueous Extract of Heracleum persicum Desf. In Mice. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak H. Persicum Desf. memberikan pengaruh berupa peningkatan yang signifikan p 0,05 terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat pada dosis 100 dan 200 mgkg BB serta peningkatan titer antibodi pada dosis 50 dan 100 mgkg BB. g. Singh, Yadav, Noolvi, 2012, Immunomodulatory Activity of Butanol Fraction of Gentiana olivieri Griseb. On BalbC Mice. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 80 dan fraksi butanol dari G. olivieri menghasilkan peningkatan respon imun p 0,01 yang signifikan terhadap antigen sel darah merah domba dibandingkan imunostimulator sintetik Levamisol 2,5 mgkg BB. Peningkatan respon imun meliputi peningkatan respon hipersensitivitas tipe lambat pada dosis 200 mgkg ekstrak etanol 80, 100 dan 200 mgkg fraksi butanol dan peningkatan titer antibodi pada dosis 100 dan 200 mgkg ekstrak etanol 80, 100 dan 200 mgkg fraksi butanol.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoretis 1 Memberikan informasi ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan mengenai manfaat campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanolik jahe emprit sebagai imunomodulator. 2 Menjadi dasar dalam pengembangan penelitian terutama di bidang ilmu kefarmasian khususnya tentang campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanolik jahe emprit untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. b. Manfaat praktis. Memberikan informasi tambahan serta wawasan kepada masyarakat dalam memanfaatkan madu kelengkeng dan ekstrak etanolik jahe emprit sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Memperoleh informasi mengenai pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanolik jahe emprit pada hewan uji tikus putih jantan galur Wistar sebagai imunomodulator.

2. Tujuan khusus

Memperoleh informasi mengenai pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanolik jahe emprit terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat Delayed-Type HypersensitivityDTH pada hewan uji tikus putih jantan galur Wistar. 9

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Madu

Madu berupa cairan alami yang kompleks dan dilaporkan mengandung kurang lebih 181 substansi. Komposisi madu juga bervariasi dan biasanya tergantung dari sumber bunganya Khalil et al., 2010.

1. Jenis madu

Berdasarkan sumber nektarnya, jenis madu dapat dibagi menjadi dua macam yaitu madu monoflora dan madu poliflora. Madu monoflora adalah madu yang diperoleh dari satu tumbuhan utama saja, misalnya madu randu, madu rambutan, dan madu kelengkeng. Sedangkan madu poliflora adalah madu yang berasal dari beberapa jenis tumbuhan, misalnya madu hutan Aden, 2010.

2. Kandungan senyawa dalam madu

Madu merupakan larutan gula jenuh, terdiri dari fruktosa 38 dan glukosa 31 yang merupakan komponen utamanya. Komponen minor lainnya juga terdapat di madu seperti asam fenolat, enzim, asam askorbat, asam organik, asam amino, dan flavonoid Khalil et al., 2010. Madu mengandung banyak mineral seperti natrium, kalsium, magnesium, alumunium, besi, fosfor, dan kalium. Vitamin-vitamin yang terdapat dalam madu adlah thiamin B1, riboflavin B2, asam askorbat C, piridoksin B6, niasin, asam pantotenat, biotin, asam folat, dan vitamin K. Sedangkan enzim yang penting dalam madu adalah enzim diastase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase, dan lipase Suranto, 2004.

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

PENGARUH SEDIAAN MADU BUNGA KELENGKENG (Nephelium longata L) TERHADAP FARMAKOKINETIKA PARASETAMOL YANG DIBERIKAN BERSAMA SECARA ORAL PADA KELINCI JANTAN.

0 2 25

Pengaruh pemberian madu klengkeng (Nephelium longata L). terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat pada tikus putih jantan galur wistar.

0 3 74

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiber officinale Roscoe)terhadap jumlah sel darah putih pada tikus putih jantan galur wistar.

0 6 107

Pengaruh pemberian madu kelengkeng (Nephelium longata L.) terhadap jumlah sel darah putih pada hewan uji tikus putih jantan galus wistar.

0 2 88

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiber officinale Roscoe)terhadap jumlah sel darah putih pada tikus putih jantan galur wistar

0 1 105

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiler officinale Roscoe) terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat tikus putih jantan galur wistar

4 12 91

Pengaruh pemberian madu klengkeng (Nephelium longata L). terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat pada tikus putih jantan galur wistar

0 0 72

Pengaruh pemberian madu kelengkeng (Nephelium longata L.) terhadap jumlah sel darah putih pada hewan uji tikus putih jantan galus wistar - USD Repository

0 0 86