menghancurkan sel kanker yang muncul di dalam tubuh, serta membersihkan sel- sel yang sudah tua dan jaringan yang rusak Sherwood, 2011. Sistem imun dibagi
menjadi sistem imun alamiah atau non spesifiknaturalnativenon adaptif dan sistem imun didapat atau spesifikadaptif Baratawidjaja dan Rengganis, 2010.
Gambar 1. Gambaran Umum Sistem Imun Baratawidjaja dan Rengganis, 2010
1. Sistem imun nonspesifik
Disebut nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroba tertentu, tetapi sudah ada dan siap berfungsi sejak lahir. Mekanismenya tidak menunjukkan
spesifitas tertentu terhadap bahan asing dan mampu melindungi tubuh terhadap banyak patogen potensial. Sistem ini merupakan pertahanan terdepan dalam
menghadapi serangan berbagai mikroba dan memberikan respon langsung. Sistem imun ini terdiri atas pertahanan fisikmekanik kulit, selaput lendir, silia, batuk,
dan bersin, pertahanan biokimia sekresi sebaseus, lisozim, asam neuraminik, HCl, laktoferin, pertahanan humoral komplemen, APP, mediator asal fosfolipid,
sitokin, dan pertahanan seluler fagosit, sel NK, sel mast, eosinofil Baratawidjaja dan Rengganis, 2010. Mekanisme sistem imun non spesisfik
memberikan perlindungan awal yang efektif melawan infeksi namun mikroba patogen yang resisten terhadap imunitas non spesifik juga tidak sedikit sehingga
diperlukan kekuatan yang lebih dari imunitas spesifik untuk mengeliminasinya Abbas, Litchmann, and Pillai, 2010.
2. Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifik memiliki kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing, dimana benda asing yang pertama kali terpajan dengan tubuh
segera dikenali oleh sistem imun spesifik. Pajanan tersebut menimbulkan sensitasi, sehingga jika terdapat antigen yang sama dan masuk ke dalam tubuh
kedua kali akan dikenal lebih cepat dan kemudian dihancurkan. Oleh karena itu, sistem imun ini disebut spesifik dan berperan sebagai pertahanan di garis
belakang the second line of defense . Sistem imun spesifik terdiri atas sistem humoral limfosit Bsel B dan sistem selular limfosit Tsel T Baratawidjaja
dan Rengganis, 2010; Marsetyawan, 2000. Sistem imun spesifik memiliki kapasitas yang luar biasa dalam
membedakan antara mikrobia dan molekul dan karena itulah disebut imunitas spesifik. Komponen utama dari imunitas spesifik adalah limfosit dan produk yang
dihasilkan seperti antibodi. Substansi dari luar yang menginduksi respon imun spesifik disebut dengan antigen Abbas and Litchmann, 2010. Sistem imun
spesifik terdiri atas sistem imun humoral dan seluler. Pada sistem imun humoral, sel B melepaskan antibodi untuk menyingkirkan mikroba ekstraseluler sedangkan
pada imunitas seluler sel T mengaktifkan makrofag sebagai efektor yang menghancurkan sel terinfeksi Baratawidjaja dan Rengganis, 2010.