Reaksi DTH dapat terjadi sebagai kerusakan tambahan selama proses dari respon perlindungan sel Th-1 terhadap benda asing. Respon karakteristik dari
DTH meningkat selama 24 jam sampai 48 jam. Sekitar 4 jam seteah injeksi antigen, neutrofil akan terakumulasi di sekitar postcapillary venules pada lokasi
injeksi. Sekitar 12 jam kemudian, lokasi injeksi akan dimasuki oleh sel T dan monosit. Sel endotelial yang terdapat di sekitar venules akan membengkak,
menunjukkan peningkatan organel biosintesis dan menjadi bocor terhadap makromolekul plasma. Fibrinogen pun keluar dari pembuluh darah menuju ke
sekeliling jaringan yang kemudian berubah menjadi fibrin. Deposisi fibrin, akumulasi sel T dan monosit di dalam jaringan di sekitar lokasi injeksi
menyebabkan jaringan membengkak dan mengeras. Pengerasan yang menjadi ciri-ciri diagnostik dari DTH dapat dideteksi sekitar 18 jam setelah injeksi antigen
dan maksimal pada 24 sampai 48 jam Abbas, Lichtman, and Pillai, 2010.
E. Imunomodulator
Immunomodulator merupakan suatu substansi yang dapat
mengembalikan ketidakseimbangan pada sistem imun. Cara kerja dari imunomodulator yaitu mengembalikan fungsi sistem imun yang terganggu
imunorestorasi, meningkatkan fungsi sistem imun imunostimulan, dan menekan respon imun imunosupresan Baratawidjaja dan Rengganis, 2010.
Imunorestorasi merupakan suatu cara mengembalikan fungsi sitem imun yang terganggu dengan memberikan berbagai macam komponen sistem imun
seperti imunoglobulin dalam bentuk Immune Serum Globulin ISG,
Hyperimmune Serum Globulin HSG, plasma, plasmapheresis, leukopheresis,
transplantasi sumsum tulang, hati, dan timus Baratawidjaja dan Rengganis, 2010.
Imunostimulan merupakan senyawa yang dapat merangsang sistem imun yang dapat digolongkan menjadi dua yaitu imunostimulan spesifik dan non
spesifik. Imunostimulan spesifik adalah senyawa yang dapat memberikan spesifitas antigenik dalam respon imun seperti vaksin atau antigen lain, sedangkan
imunostimulan non spesifik merupakan senyawa yang tidak memiliki spesifitas antigenik tetapi dapat meningkatkan respon imun terhadap antigen lain atau
menstimulasi komponen dari sistem imun tanpa sifat antigenik spesifik seperti adjuvant
Saxena et al., 2012. Imunosupresan merupakan suatu senyawa yang dapat menekan sistem
imun tubuh Saxena et al, 2012. Pemberian radiasi dan interferon dalam dosis tinggi merupakan salah satu contoh dari penggunaan imunosupresan yang telah
digunakan secara eksperimental dalan klinik selain itu, imunosupresan merupakan pendekatan umum dalam mencegah reaksi penolakan dalam proses transplantasi
Baratawidjaja dan Rengganis, 2010.
F. Landasan Teori
Madu kelengkeng adalah salah satu jenis madu yang berasal dari satu sumber nektar yaitu bunga kelengkeng, yang diproduksi oleh lebah-lebah madu
yang dikembangbiakkan. Madu mengandung kurang lebih 181 substansi, dimana
dari sekian banyak substansi madu tersebut terdapat komponen madu yang telah