4. Pembuatan suspensi darah merah domba 1
Darah domba segar yang telah diberi antikoagulan disentrifugasi menggunakan sentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm untuk memisahkan plasma
dari sel darah merah. Lapisan atas yang berupa plasma dibuang dengan mikropipet dan pada lapisan bawah yang berupa endapan sel darah merah,
ditambahkan larutan PBS pH 7,2 sebanyak 3 kali volume SDMD yang tersisa. Tabung kemudian dibolak-balik dengan perlahan-lahan sampai SDMD
tersuspensi secara homogen, kemudian disentrifugasi lagi. Pencucian paling sedikit dilakukan 3 kali. Setelah disentrifugasi, PBS dikeluarkan sehingga yang
tertinggal adalah SDMD 100. Ambil 0,5 mL suspensi SDMD 100, tambahkan PBS dengan volume sama sehingga didapat suspensi SDMD 50. Untuk
mendapatkan suspensi SDMD 1, maka dari 1 mL suspensi SDMD 50 ditambahkan PBS ad 50 mL Kumala, Dewi, dan Nugroho, 2012.
5. Tahap penentuan dosis
Penentuan dosis campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanolik jahe emprit didasarkan pada Suranto 2007 dan penelitian Mellawati 2008. Suranto
menyatakan bahwa dosis madu yang dianjurkan pada manusia adalah 1-2 kalihari 1 sendok makan 15 mL. Konversi dosis pada manusia yang berat badannya 70
kg ke tikus yang berat badannya 200 g adalah 0,018 Ngatidjan, 1991. Dosis madu untuk tikus 200 g adalah :
Faktor konversi x dosis penggunaan 2 kalihari = 0,018 x 30 mL = 0,54 mL
≈ 0,6 mL
Untuk dosis ekstrak etanolik jahe emprit didasarkan pada penelitian Mellawati 2008. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Mellawati dosis 25
mgkgBB volume pemberian 0,2 mL20 g BB memberikan efek yang optimal dan sama dengan imunostimulator sintetik Levamisol hidroklorida dan
imunostimulator alami ekstrak echinacea. Dosis ekstrak etanolik jahe emprit untuk tikus 200 g adalah :
Volume pemberian x berat badan tikus = 0,2 mL20 g BB x 200 g = 2,0 mL
Untuk dosis perlakuan madu lengkeng dan ekstrak etanolik jahe emprit dibuat menjadi 5 komposisi sebagai berikut Lampiran 9:
Komposisi 1 : jahe 100 = 2,0 mL Komposisi 2 : jahe 75 ; madu 25 = 1,5 mL ; 0,2 mL
Komposisi 3 : jahe 50 ; madu 50 = 1,0 mL ; 0,3 mL Komposisi 4 : jahe 25 ; madu 75 = 0,5 mL ; 0,5 mL
Komposisi 5 : madu 100 = 0,6 mL
6. Tahap orientasi dosis
Sebanyak 18 hewan uji dibagi dalam enam kelompok yaitu satu kelompok kontrol negatif dan lima kelompok perlakuan dimana masing-masing
kelompok terdiri dari tiga ekor tikus. Pembagian kelompok-kelompok tersebut yaitu :
a. Kelompok kontrol negatif : kelompok tikus tanpa perlakuan b. Kelompok perlakuan 1 Jahe 100 : kelompok tikus yang diberi larutan
jahe dengan volume pemberian 2,0 mL