Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul dapat dipengaruhi oleh measurement error. Kemungkinan error yang dapat terjadi pada
rasio lingkar pinggang-panggul lebih besar karena adanya 2 sumber kesalahan pengukuran, yaitu pengukuran lingkar pinggang dan lingkar panggul. Hal ini
menyebabkan pengukuran rasio lingkar pinggang-panggul lebih sulit dan kurang reliabel apabila dibandingkan dengan pengukuran lingkar pinggang Harvard
School of Public Health , 2013; Wang dan Hoy, 2004.
4. Kadar LDL
Rerata kadar LDL responden pria pada penelitian ini adalah 120,5 mgdL dengan SD ±28,8. Menurut NCEP 2002, kadar LDL yang optimal adalah kurang
dari 100 mgdL. Hal ini menunjukkan bahwa rerata kadar LDL responden pria termasuk dalam kriteria hampir optimal. Menurut American Diabetes Association
2008, kadar LDL yang direkomendasikan untuk dicapai pada penyandang diabetes melitus adalah kurang dari 70 mgdL, sehingga rerata kadar LDL
responden pria dapat dikategorikan sebagai tinggi. Uji normalitas kadar LDL dengan Shapiro-Wilk taraf kepercayaan 95 menghasilkan nilai signifikansi
sebesar 0,942, yang berarti data kadar LDL responden pria pada penelitian ini terdistribusi normal.
Pada responden wanita diperoleh rerata kadar LDL sebesar 125,3 mgdL dengan nilai SD ±36,9. Hal ini menunjukkan bahwa rerata kadar LDL responden
wanita termasuk dalam kriteria hampir optimal. Rerata kadar LDL responden wanita termasuk dalam kategori tinggi apabila dibandingkan dengan kriteria kadar
LDL yang direkomendasikan pada penyandang diabetes melitus, yaitu kurang dari
70 mgdL. Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov taraf kepercayaan 95 dengan p=0,018, yang berarti data kadar LDL responden wanita pada penelitian ini
terdistribusi tidak normal. Hasil penelitian Sandhu, et al. 2008 menyatakan bahwa terdapat korelasi
positif bermakna antara pengukuran antropometri, yaitu rasio lingkar pinggang- panggul, dengan kadar LDL pada penyandang diabetes melitus. Hal ini berarti
kadar LDL dapat mengalami peningkatan sejalan dengan semakin besarnya rasio lingkar pinggang-panggul pada penyandang diabetes melitus.
5. Kadar HDL
Rerata kadar HDL responden pria pada penelitian ini adalah 39,0 mgdL dengan nilai SD ± 9,9. Nilai minimum kadar HDL responden pria sebesar 15,0
mgdL dan nilai maksimumnya adalah 67,4 mgdL. Berdasarkan NCEP-ATP III pada tahun 2002, kadar HDL 40 mgdL termasuk dalam kategori rendah dan kadar
HDL ≥60 mgdL termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti rerata kadar HDL responden pria termasuk dalam kategori rendah dan mendekati normal. Hasil uji
normalitas Shapiro-Wilk dengan taraf kepercayaan 95 menghasilkan nilai signifikansi 0,385 yang menunjukkan bahwa data kadar HDL responden pria pada
penelitian ini terdistribusi normal.
Rerata kadar HDL responden wanita pada penelitian ini adalah 45,6 mgdL dengan nilai SD ±20,7. Nilai minimum kadar HDL responden wanita sebesar 11,7
mgdL dan nilai maksimum sebesar 122,9 mgdL. Hasil menunjukkan bahwa rerata kadar HDL responden wanita termasuk dalam kategori normal. Hasil uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95 menghasilkan p=0,092, yang
berarti data kadar HDL responden wanita pada penelitian ini terdistribusi normal. Penelitian yang dilakukan oleh Himabindu, et al. 2013 di India, bertujuan
untuk mengetahui korelasi pengukuran antropometri terhadap profil lipid pada penyandang diabetes melitus tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
korelasi negatif antara lingkar pinggang dengan kadar HDL. Hal ini berarti kadar HDL mengalami penurunan dengan semakin meningkatnya ukuran lingkar
pinggang.
6. Rasio Kadar LDLHDL