Low-Density Lipoprotein LDL High-Density Lipoprotein HDL

Gambar 1. Skema Dislipidemia pada Obesitas Klop, et al., 2013.

F. Kolesterol

Kolesterol merupakan suatu substansi lemak yang terdapat di dalam sel tubuh. Ada dua jenis sumber kolesterol, yaitu sumber kolesterol dari dalam tubuh dan kolesterol yang berasal dari asupan makanan sehari-hari. Apabila jumlah kolesterol berlebih, maka akan disimpan di arteri dan dapat meningkatkan kemungkinan pembentukan plak yang disebut aterosklerosis. Plak ini kemudian pecah dan dapat membentuk bekuan darah pada permukaan plak. Adanya bekuan darah ini akan menurunkan suplai oksigen melalui aliran darah ke jantung, otak, dan bagian tubuh lain. Jenis lipoprotein, yaitu Low-Density Lipoprotein LDL, High-Density Lipoprotein HDL, dan Very Low-Density Lipoprotein VLDL Birtcher dan Ballantyne, 2004.

1. Low-Density Lipoprotein LDL

Low-Density Lipoprotein LDL adalah bagian kolesterol yang dikenal dengan sebutan kolesterol ‘jahat’. Apabila jumlah LDL dalam sirkulasi darah banyak, LDL dapat membentuk plak pada dinding bagian dalam arteri. Dengan adanya plak pada dinding arteri menyebabkan aliran darah melalui arteri menjadi sempit dan arteri tidak fleksibel. Pembentukan plak ini disebut dengan atherosclerosis , yang lebih lanjut dapat mempersempit arteri dan dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung American Heart Association, 2013. Penyandang diabetes melitus dengan dislipidemia, penurunan kadar LDL yang direkomendasikan adalah 70 mgdL American Diabetes Association, 2008. Menurut National Cholesterol Education Program 2002, kadar LDL diklasifikasikan menjadi 5 kategori yang dapat dilihat pada Tabel III. Tabel III. Klasifikasi Kadar LDL National Cholesterol Education Program, 2002 Kadar LDL mgdL Kategori 100 Optimal 100-129 Hampir optimal 130-159 Batas atas 160-189 Tinggi 190 Sangat tinggi

2. High-Density Lipoprotein HDL

High-Density Lipoprotein atau HDL dikenal dengan sebutan kolesterol ‘baik’. Kadar HDL yang tinggi di dalam darah diketahui dapat memberikan proteksi terhadap organ jantung dari serangan jantung atau risiko terjadinya gangguan pada organ tersebut. Beberapa penelitian menyatakan bahwa HDL membawa kolesterol menjauhi arteri dan kembali ke liver. Pendapat lain menyatakan bahwa HDL menghilangkan kelebihan kolesterol yang dapat membentuk plak pada arteri, dan memperlambat pembentukan plak di arteri AHA, 2012. Menurut NCEP 2002, kriteria kadar HDL dalam darah diklasifikasikan menjadi dua kategori yang dapat dilihat pada Tabel IV. Tabel IV. Klasifikasi Kadar HDL NCEP, 2002 Kadar HDL mgdL Kategori 40 Rendah ≥60 Tinggi

G. Rasio Kadar LDLHDL