Diabetes Melitus PENELAAHAN PUSTAKA

10

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Diabetes Melitus

Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia kronis dengan adanya gangguan pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, yang menyebabkan defisiensi sekresi insulin dan kerjanya, ataupun keduanya. Efek penyakit ini dapat berupa disfungsi dan kegagalan beberapa organ, terutama mata, ginjal, hati, dan peredaran darah. Diabetes ditandai dengan beberapa gejala seperti merasa haus, poliuria, penglihatan kabur, penurunan berat badan, dan polifagi, serta beberapa gejala pada tingkat yang lebih lanjut yaitu ketoasidosis atau hiperosmolaritas nonketosis, di mana pada keadaan tidak adanya pengobatan yang efektif dapat menyebabkan pingsan, koma, dan kematian Joslin, 2005. Klasifikasi penyakit diabetes melitus berdasarkan American Diabetes Association ADA 2013, yaitu diabetes melitus tipe 1 tipe 1A karena autoimun dan tipe 1B merupakan idiopatik, diabetes melitus tipe 2, tipe lain yang spesifik defek genetik fungsi sel β, defek genetik aksi insulin, penyakit pankreas eksokrin, endokrinopati, diinduksi obat atau zat kimia, infeksi, bentuk tidak umum dari diabetes yang dimediasi sistem imun, serta sindrom genetik lainnya yang dihubungkan dengan kejadian diabetes, serta diabetes gestasional. Kriteria diagnosis seseorang dinyatakan mengalami diabetes melitus menurut ADA pada tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel I. Tabel I. Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus ADA, 2010 Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus 1. HbA1C 6,5 ; atau 2. Kadar gula darah puasa 126 mgdL; atau 3. Kadar gula darah 2 jam pp 200 mgdL pada tes toleransi glukosa oral yang dilakukan dengan 75 g glukosa 4. Pasien dengan gejala klasik hiperglikemia atau krisis hiperglikemia dengan kadar gula sewaktu 200 mgdL. Diabetes dibagi dalam dua kategori etiopatogenesis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes melitus tipe 1 insulin-dependent diabetes mellitusIDDM, yaitu keadaan ketidakcukupan insulin secara mutlak. Diabetes tipe 1 dapat muncul pada banyak usia, tetapi biasanya pada anak-anak atau remaja. Penyakit ini disebabkan karena kerusakan dari sel β pankreas dan merupakan penyakit diabetes yang membutuhkan insulin untuk mencegah terjadinya ketosis serta untuk kelangsungan hidupnya. Diabetes tipe 2 non-insulin-dependent diabetes mellitus NIDDM, yaitu keadaan resistensi insulin atau kekurangan sekresi insulin. Pasien diabetes tipe 2 tidak membutuhkan insulin untuk kelangsungan hidupnya Addie-Gentle, et al., 2007; Joslin, 2005. Diabetes melitus tipe 2 merupakan bentuk diabetes melitus yang paling umum dan paling sering terjadi. Diabetes melitus tipe 2 berjumlah sekitar 90-95 dari seluruh penyandang diabetes melitus, sedangkan hanya 5-10 merupakan penyandang diabetes melitus tipe 1 Jafar, 2004.

B. Diabetes Melitus Tipe 2