sesudah mengalami pencucian dengan aseton sudah memudar, diasumsikan sebagai tanda bahwa kandungan beta karoten sudah banyak yang terlarut dalam
aseton. Hasil ekstraksi kemudian ditempatkan ke dalam corong pisah, fase aseton dihilangkan dengan penambahan 100 ml aquadest dan penggojogan selama 2
menit. Setelah penggojogan akan tampak 2 fraksi dalam corong pisah, fraksi air yang mengikat aseton dan fraksi heksan. Beta karoten dalam fraksi aseton terikat
pada fraksi heksan ketika fraksi aseton terikat pada molekul air. Fraksi heksan yang telah didapat diekstraksi 4 kali lagi menggunakan 100 ml aquadest dengan
prosedur yang sama. Fraksi heksan yang didapat dikumpulkan pada labu ukur 25 ml lalu ditambahkan pelarut sampai tanda, penambahan pelarut ini bertujuan
untuk menyeragamkan volume dalam perhitungan kadar.
1. Penetapan kadar beta karoten dan nilai SPF sebelum membuat gel
Langkah awal yang dilakukan adalah scanning panjang gelombang serapan maksimum larutan baku beta karoten. Panjang gelombang serapan
maksimum perlu dicari karena pada panjang gelombang tersebut senyawa memberikan nilai serapan maksimum dibandingkan dengan panjang gelombang
yang lain. Sebagai baku digunakan beta karoten dari E Merck
®
. Scanning dilakukan dengan
konsentrasi 2 ppm, 6 ppm, dan 10 ppm pada range panjang
gelombang 200 – 700 nm, memberikan panjang gelombang maksimum 452 nm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel II. Kurva baku beta karoten dengan Spektrofotometer Genesis 10
KURVA BAKU I KURVA BAKU II
KURVA BAKU III Kadar
ppm Absorbansi
Kadar ppm
Absorbansi Kadar
ppm Absorbansi
2,174 0,262
2,160 0,243
2,056 0,336
4,348 0,541
4,320 0,626
4,112 0,570
6,522 0,930
6,480 0,986
6,168 0,980
8,696 1,200
8,640 1,291
8,224 1,320
10,870 1,509
10,800 1,629
10,280 1,622
A = 0,0575 B = 0,14503
r = 0,99855 y = 0,14503 x + 0,0575
A = – 0,0761 B = 0,15912
r = 0,99915 y = 0,15912 x – 0,0761
A = -0,031 B = 0,16158
r = 0,99729 y = 0,16158 x - 0,0310
Semua persamaan diatas memiliki nilai regresi lebih besar daripada r tabel r tabel = 0,878 dengan taraf kepercayaan 95. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ketiga persamaan linier. Persamaan yang digunakan adalah persamaan yang memiliki nilai regresi
terbaik 0,99915. Semakin tinggi nilai regresi menunjukkan semakin baik hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel tergantung, dalam
penetapan kadar ini hubungan yang dimaksud adalah perubahan nilai kadar benar-benar mempengaruhi nilai absorbansi.
Persamaan yang digunakan adalah y = 0,15912 x – 0,0761. Hasil dari pengukuran nilai absorbansi sampel sebagai berikut :
Tabel III. Jumlah beta karoten dalam 1 gram filtrat perasan wortel dengan dengan Spektrofotometer Genesis 10
filtrat absorbansi
Σ beta karoten
dalam 1 g filtrat x ± SD mg
CV 1
1,238 0,13764 mg
2 1,186
0,13220 mg 3
1,251 0,13900 mg
0,13628 ± 0,0036 2,6403
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nilai SPF diukur pada rentang panjang gelombang UV yaitu pada 365 nm secara in vitro. Alasan pemilihan panjang gelombang tersebut berdasarkan bahwa
365 nm merupakan panjang gelombang dilakukan uji efikasi yang masuk dalam range UV mengiritasi kulit. Pada pengukuran nilai SPF digunakan kloroform
sebagai pelarut. Hal ini disebabkan oleh karena kloroform bersifat relatif lebih non polar dibanding pelarut yang lain. Gambar di bawah adalah perbandingan
antara kurva baku dengan sampel filtrat perasan wortel dilarutkan dalam kloroform, kemiripan profil dua puncak yang dimiliki oleh kedua hasil scanning
membuktikan bahwa sampel dari wortel adalah beta karoten.
Kurva baku 10 ppm Filtrat perasan umbi wortel
Gambar 6. Hasil scanning beta karoten dengan pelarut kloroform Spectrophotometer UV Genesis
TM
10
Nilai UV cut off dari kloroform rendah dan hal ini tidak mengganggu tampilan kromatogram beta karoten. UV cut off merupakan panjang gelombang
spesifik senyawa memberikan serapan. Perhitungan nilai SPF menggunakan rumus Walters yang mana menunjukkan hubungan antara absorbansi dan nilai
SPF seperti dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= SPF
1 log
- A
10
SPF log
10
= Walters dkk, 1997
Tabel IV. Hasil pengukuran SPF
Serapan A SPF
Replikasi Replikasi
Σ beta
karoten mg
1 2
3 1
2 3
SPF rata-
rata 1,64043
1,152 1,038
1,028 14,191 10,914 10,666 11,924
Perhitungan Filtrat yang diperlukan dalam Formula Absorbansi yang mendekati nilai SPF yang diinginkan berasal dari
endapan perasan wortel maka kadar filtrat disesuaikan untuk mencapai kadar beta karoten yang setara dengan kadar beta karoten pada endapan perasan wortel
. Dalam perhitungan diperoleh jumlah filtrat perasan wortel yang diperlukan untuk
menghasilkan SPF 11, 924 adalah 96,2968 gram. Formula yang dibuat sesuai perhitungan menghasilkan sediaan gel yang
berpenampilan buruk yaitu warna gel yang terlalu pekat seperti saos tomat Penampilan fisis yang demikian jelas tidak bisa diterima oleh masyarakat dan
tidak mungkin membuat formula seperti itu lagi, oleh karenanya diperlukan sebuah cara untuk dapat menghasilkan gel memiliki penampilan yang bisa
diterima secara luas. Langkah yang diambil adalah mengurangi konsentrasi filtrat perasan wortel dalam pembuatan formula yang baru, setelah dicoba membuat gel
dengan zat aktif filtrat perasan wortel sejumlah 3,5 gram dalam 100 gram formula memberikan hasil formula dengan penampilan yang menarik acceptable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Penetapan kadar beta karoten dan nilai SPF dalam gel