BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental semu menggunakan metode simplex lattice design 2 komponen dan bersifat eksploratif, yaitu mencari
formula UV Protection filtrat perasan wortel yang dapat diterima masyarakat acceptable.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian a
Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komposisi humektan, yaitu sorbitol dan gliserol.
b Variabel tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisis gel daya sebar gel, viskositas gel dan uji stabilitas viskositas gel setelah penyimpanan
selama satu bulan.
c Variabel pengacau terkendali
Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah lama pengadukan, kecepatan pengadukan, cahaya penyimpanan, dan wadah
penyimpanan.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d Variabel pengacau tak terkendali
Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu
penelitian dan kelembapan. 2. Definisi Operasional
a. Filtrat perasan wortel adalah cairan hasil dari wortel yang telah dijuice, disaring tiga kali dan disentrifugasi dengan kecepatan 4000 rpm selama 15
menit, dipisahkan dengan endapan perasan wortel. b. Gelling agent adalah bahan pembentuk sediaan gel yang akan membentuk
matriks tiga dimensi. Pada penelitian ini digunakan carbopol 1 bv. c. Humektan adalah bahan yang membantu mempertahankan kelembaban pada
permukaan kulit dengan cara menarik lembab dari lingkungan. Pada penelitian ini digunakan sorbitol dan gliserol.
d. Sifat fisis adalah sifat gel yang dapat dilihat kenampakan fisisnya dan dapat diukur secara kuantitatif meliputi daya sebar, viskositas dan perubahan
viskositas selama penyimpanan. e. Daya sebar optimum adalah daya sebar sediaan gel dengan diameter
penyebaran dengan range diameter 4 – 5 cm. f. Viskositas optimum adalah viskositas yang mempunyai nilai antara 290 -
300 d Pa s. g. Pergeseran viskositas optimum adalah selisih viskositas gel setelah disimpan
selama 1 bulan pada suhu kamar dengan viskositas segera setelah pembuatan yang telah dirata-rata, dibandingkan dengan viskositas segera setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembuatan. Pergeseran viskositas yang optimum dalam penelitian ditentukan sebesar 5 .
h. Contour plot adalah profil respon daya sebar, viskositas, dan pergeseran viskositas gel UV protection.
i. Contour plot superimposed adalah gabungan dari semua contour plot yang dapat digunakan untuk menentukan ada tidaknya prediksi komposisi formula
optimum gel UV protection. j. Komposisi optimum adalah range komposisi humektan yang menghasilkan
gel dengan daya sebar 4–5 cm, viskositas 290-300 d Pa s, dan pergeseran viskositas 5.
C. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah filtrat perasan wortel Daucus carota, L., n-heksan kualitas p.a, aseton kualitas p.a, gliserol
kualitas farmasetis, sorbitol kualitas farmasetis, carbopol kualitas farmasetis, triethanolamine TEA, metil paraben kualitas farmasetis, aquadest.
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat-alat gelas PYREX, mixer
, Viscotester seri VT 04 Rion-Japan, Spectrophotometer UV Genesis
TM
10, Perkin-Elmer
Spektrofotomer UV-Vis Lambda 20, lemari pendingin Refrigerator Toshiba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tata Cara Penelitian
1. Penetapan kadar beta karoten dalam filtrat perasan wortel Daucus
carota.L
1.1 Ekstraksi beta karoten dalam wortel a. Preparasi Wortel
Wortel segar dibersihkan dan dipotong – potong, lalu ditimbang kurang lebih 1 kg wortel yang telah dibersihkan kemudian dijus menggunakan
juicer. Hasil jus disaring tiga kali. Kemudian hasil saringan dipisahkan dengan menggunakan sentrifuge kecepatan 4000 rpm selama 15 menit
sehingga didapatkan filtrat wortel dan endapan wortel. Kemudian filtrat dan endapan dipisahkan. Bagian filtrat yang digunakan sebagai zat aktif gel UV
Protection .
b. Ekstraksi beta karoten Sampel filtrat perasan wortel yang didapat kemudian ditimbang
secara seksama 0,50 gram. Kemudian sampel dicuci dengan 2 x 25 ml aseton, kemudian dengan 25 ml heksan. Fase aseton dihilangkan dari ekstrak
dengan 5 x 100 ml aquadest. Kemudian lapisan paling atas fraksi heksan diambil, lalu masukkan dalam labu ukur 25 ml kemudian ditambahkan
pelarut aseton : heksan = 1: 9 sampai tanda. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali.
1.2 Pembuatan kurva baku beta karoten a. Scanning panjang gelombang serapan maksimum larutan baku beta karoten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scaning
max
dengan menggunakan 3 seri larutan baku 2, 6, 10 ppm. Kemudian dari ketiga seri larutan baku dibandingkan kurva serapannya.
b. Pengukuran absorbansi larutan seri baku Tiap – tiap larutan seri baku 2; 4; 6; 8; 10 ppm diukur aborbansi pada
max yang didapat. Kemudian dibuat persamaan regresi linier antara konsentrasi dengan absorbansi.
1.3 Penetapan kadar beta karoten dalam filtrat perasan wortel Absorbansi sampel filtrat diukur pada max. Kadar beta karoten dalam
filtrat perasan wortel dihitung berdasarkan persamaan kurva baku yang didapat.
2. Memprediksi nilai SPF filtrat perasan wortel Daucus carota, L.
Scanning serapan pada panjang gelombang 365 nm Timbang sejumlah filtrat perasan wortel yang memberikan SPF 10 –
15, larutkan dalam kloroform hingga 25 ml, kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 365 nm.
Penentuan dan pengukuran serapan filtrat perasan wortel Dari hasil scanning serapan pada 365 nm, serapan yang didapat
dihitung sebagai nilai SPF, menggunakan rumus: A
= log
10
SPF Walters dkk, 1997.
3. Optimasi pembuatan gel UV Protection
3.1 Formula Standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Clear Aqueous Gel dengan Dimetikon Aquadest
59,8 gram Carbomer
0,5 gram Triethanolamin
1,2 gram Gliserol
34,2 gram Propilene Glikol
2,0 gram Dimetikon copoliol
2,3 gram
Komposisi Formula baru setelah dilakukan modifikasi untuk sediaan 100 gram sebagai berikut :
Aquadest 47 gram
Carbomer 1 gram
Triethanolamin 0,5 gram
Gliserol 0-48 gram
Sorbitol 0-48 gram
zat aktif filtrat perasan wortel 3,5 gram
Rancangan formula Simplex Lattice Design dengan komposisi sorbitol dan gliserol yang berbeda dalam penelitian :
Tabel I. Formula Simplex Lattice Design Formula
I II
III IV
V
Gliserol 0 g
12 g 24 g
36 g 48 g
Sorbitol 48 g
36 g 24 g
12 g 0 g
Carbopol 1 g
1 g 1 g
1 g 1 g
Trietanolamin 0,5 g
0,5 g 0,5 g
0,5 g 0,5 g
Aquadest 47 g
47 g 47 g
47 g 47 g
Filtrat perasan wortel 3,5 g
3,5 g 3,5 g
3,5 g 3,5 g
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Prosedur : Carbopol ditambah aquades kemudian dimixer 400 rpm selama 10 menit.
Campuran komponen humektan dimixer selama 200 rpm selama 5 menit. Kemudian campuran carbopol, campuran humektan dan filtrat dimikser dengan
kecepatan 200 rpm selama 5 menit. Langkah terakhir ditambahkan TEA pada campuran, dimixer sampai terbentuk massa yang kental dan homogen.
4. Uji Sifat Fisis Formula
a. Uji Daya Sebar Uji daya sebar sediaan gel UV Protection filtrat perasan wortel
dilakukan setidaknya 48 jam setelah pembuatan, dengan cara: gel ditimbang seberat 1 gram, diletakkan ditengah kaca bulat berskala. Di atas gel
diletakkan kaca bulat lain ditambah dengan pemberat sehingga total berat diatas gel 125 gram. Setelah didiamkan selama 1 menit, kemudian dicatat
penyebarannya Garg dkk, 2002. b. Uji Viskositas
Pengukuran viskositas menggunakan alat Viscotester Rion seri VT 04 dengan cara : gel dimasukkan dalam wadah dan dipasang pada portable
viscotester. Viskositas gel diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas. Uji ini dilakukan dua kali, yaitu 1 segera setelah gel
selesai dibuat dan 2 setelah disimpan selama 1 bulan Voigt,1994.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Analisa Data
Data uji fisis diolah dengan pendekatan Simplex Lattice Design untuk menghitung koefisien A, B, AB sehingga didapatkan persamaan Y= AX
A
+ BX
B
+ ABX
A
X
B
.
Tiap persamaan diuji validitasnya secara statistik menggunakan uji F dengan taraf kepercayaan 95. Apabila valid maka dapat dilakukan prediksi
respon tertentu dari campuran kedua humektan dalam berbagai komposisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Preparasi Wortel dan Ekstraksi Beta Karoten
Proses ekstraksi beta karoten dimulai dari pemilihan wortel yang segar dan memiliki bentuk dan umur seragam. Langkah selanjutnya secara berurutan adalah
memotong, menimbang dan mencuci wortel kurang lebih sebanyak 1 kg. Pemotongan wortel menjadi bagian-bagian yang kecil perlu dilakukan untuk
mempermudah proses penyarian dengan juicer. Berdasarkan orientasi penelitian, wortel yang diperlukan untuk menghasilkan filtrat digunakan dalam lima formula
masing-masing formula 200 gram gel kurang lebih sebanyak 1 kilogram. Setelah pencucian, proses selanjutnya adalah pengambilan sari wortel dengan juicer,
penyaringan dan sentrifuge. Proses penyarian dengan juicer diulang lebih dari satu kali apabila masih ada bagian wortel yang belum halus menjadi ampas,
pengulangan ini dapat menambah volume filtrat yang dihasilkan. Proses penyaringan dilakukan tiga kali memiliki tujuan untuk menyaring ampas kasar.
Apabila tidak dilakukan penyaringan maka akan ditemukan endapan ampas setelah selesai disentrifuge. Proses sentrifuge sendiri menggunakan alat sentrifuge
empat tabung, hasil penyaringan disentrifuge dalam volume sedikit demi sedikit, proses satu kali sentrifuge dilakukan selama 15 menit dengan kecepatan 4000
rpm. Pada saat proses sentrifuge, hasil saringan dimasukkan kedalam tabung sentrifuge
ditutup kencang dengan membran film supaya cairan tidak tumpah. Proses sentrifuge ini menggunakan prinsip gravitasi dalam pengendapan partikel
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI