materi yang disampaiakan; kegiatan menalar yang ditekankan kemampuan siswa untuk mengelompokkan ide-ide dan peristiwa yang diasosiasikan
menjadi penggalan memori; kegiatan mencoba dilakukan untuk mengembangkan keterampiloan proses dalam memecahkan masalah yang
dihadapi sehari-hari; kegiatan menganalisis dan menyimpulkan dilakukan untuk mengkaji data yang dihasilkan; dan kegitan mengkomunikasikan
yang dilakukan dengan menyampaikan hasil yang dilakukan secara lisan maupun tulisan secara komunikatif dan efektif.
2.1.2.4 Kekuatan dan Keterbatasan Pembelajaran Tematik
Majid 2014: 129-131 mengungkapkan bahwa pembelajaran tematik bukan saja memiliki kelebihan, melainkan pula memiliki kekurangan. Berikut ini
adalah kelebihan-kelebihan penerapan pembelajaran tematik: a. Pengalaman dan kegiatan belajar siswa akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan siswa. b. Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan
siswa. c. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa, sehingga hasil belajar
akan dapat bertahan lebih lama. d. Pembelajaran integratif menumbuhkembangkan keterampilan berpikir dan
sosial siswa. e. Pembelajaran integratif menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis
dengan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupanlingkungan rill siswa.
f. Jika pembelajaran integratif dirancang bersama, dapat meningkatkan kerja
sama antar guru bidang kajian terkait, guru dngan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan narasumber; sehingga belajar lebih menyenangkan,
belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna. Di samping ada kelebihan di atas, pembelajaran integratif memiliki
keterbatasan, terutama dalam pelaksanaannya, yaitu pada perancangan dan pelaksanaan evaluasi yang lebih banyak menuntut guru untuk melakukan evaluasi
proses, dan tidak hanya evaluiasi dampak pembelajaran langsung. Puskut, Balitbang Dinkas dalam Fadli, 2014: 130-131 mengemukakan keterbatasan
pembelajaran tematik ditijau dari berbagai aspek, berikut ini adalah uraian keterbatasan pembelajaran tematik:
a. Aspek guru Secara akademik guru dituntut untuk terus menggali informasi ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada
bidang kajian tertentu saja. Tanpa kondisi ini, maka pembelajaran integratif akan sulit terwujud.
b. Aspek peserta didik Pembelajaran integratif menuntut kemampuan belajar siswa yang relatif
“baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya. c. Aspek sarana dan sumber pembelajaran
Pembelajaran integratif memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
d. Aspek kurikulum Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan
pemahaman siswa, bukan pada pencapaian target penyampaian materi. e. Aspek penilaian
Pembelajaran integratif memerlukan cara penilaian yang menyeluruh komperhensif, yaitu menetapkan keberhasilan belajar siswa dari
beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan.
2.1.2.5 Pembelajaran Tematik Kelas V SD