Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Y Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai X2

23 a. akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan - kesalahan dan tidak atau menyesatkan. b. Tepat pada waktunya, berarti informasi diterima oleh pemakai informasi tidak boleh terlambat. c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Bahwa kualitas suatu informasi ditentukan oleh keakuratan, tepat waktu dan relevan. Keakuratan suatu informasi berhubungan dengan pengukuran terhadap ketepatan kebenaran informasi tersebut yang mencerminkan realitasnya. Informasi yang tepat waktu, apabila informasi tersebut aktual atau mutakhir. Informasi yang relevan, apabila infomasi tersebut tersedia sesuai dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan.

2.2.2. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Y

Perkembangan bisnis yang terjadi saat ini sangatlah pesat perubahannya, khususnya dalam perkembangan teknologi informasi. Sistem akuntansi organisasi juga harus mengikuti perubahan - perubahan sistem yang sedang digunakan jika tidak memadai lagi. Menurut Widjajanto 2001:523-526 terdapat beberapa tahap pengembangan sistem informasi antara lain: 1. Perencanaan Sistem, dilaksanakan dalam suatu kerangka rencana induk sistem yang mengkoordinasikan proyek - proyek pengembangan sistem ke dalam rencana strategis perusahaan. Sasaran - sasaran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 strategis yang baik di bidang pemasaran, produksi, pengembangan produk baru, atau pembukaan bisnis baru, semua harus didukung oleh sistem informasi yang handal. 2. Analisis Sistem, untuk menguji sistem informasi yang ada dengan lingkungannya dengan tujuan untuk memperoleh petunjuk mengenai berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan itu sendiri. 3. Desain Sistem, menerjemahkan saran - saran yang dihasilkan dari analisis sistem ke dalam bentuk yang dapat diimplementasikan. Tim ini akan mengkaji hasil kerja tim terdahulu, menguji ulang saran yang diusulkan, dan merumuskan sistem baru dengan lebih rinci. 4. Implementasi sistem, proses pengujian program komputer proses pengujian persetujuan dan proses konversi, dimana semua data yang disimpan dalam file sistem lama harus dipindahkan ke file dengan format sesuai sistem baru. 5. Operasionalisasi Sistem, dilakukan pemeliharaan dengan tujuan untuk memperbaiki kelemahan - kelemahan yang ditemukan dalam desain sistem dan untuk melakukan perubahan - perubahan kecil dalam sistem karena adanya perubahan lingkungan yang baru terjadi.

2.2.3. Dukungan Manajemen Puncak X1

Menurut Supriono 1986:46 mengemukakan manajemen puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada puncak organisasi perusahaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 yang bertanggungjawab atas kelangsungan hidup dalam kesuksesan perusahaan. Menurut Glueck dan Jauch 1991:68 mengemukakan bahwa manajemen puncak suatu perusahaan adalah eksekutif yang ada di puncak perusahaan dan bertanggungjawab untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan manajemen puncak menurut peneliti adalah dukungan atau dorongan yang dilakukan eksekutif yang berada dipuncak perusahaan dan yang bertanggungjawab untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan. Dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan dan pengoperasian sistem informasi dalam perusahaan akan meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada dan merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut Jen, 2002 : 139. Oleh karena itu, partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem akan meningkat dengan adanya dukungan dari manajemen puncak sehingga dengan adanya partisipasi pemakai, kepuasan pengembangan sistem yang dikembangkan akan lebih besar.

2.2.3.1. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak X1

Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Y Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 26 Manajemen puncak memegang peranan penting dalam setiap tahap siklus pengembangan sistem yang meliputi perencanaan, perancangan, implementasi dan tanggung jawab atas kelangsungan hidup dan kesuksesan perusahaan Setianingsih dan Indriantoro, 1998:196. Dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi, perencanaan dan pengoperasian sistem informasi dalam suatu perusahaan akan dapat meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada Jen, 2002 : 139. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto, 2001 dalam Jen 2002 : 139 menemukan hubungan yang positif atas dukungan manajemen puncak dan kinerja sistem informasi akuntansi, tetapi tidak menemukan adanya hubungan yang signifikan. Sedangkan dari hasil penelitian Choe, 1996 dalam Jen 2002 : 139 yang menemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan hanya pada hubungan antara kepuasan pemakai dan dukungan manajemen puncak. Teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa para pemimpin yang memperhitungkan dan membantu pengikutnya mempunyai pengaruh yang positif terhadap sikap, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Bentuk bantuan yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa dukungan pimpinan kepada bawahan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27

2.2.4. Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai X2

Sebagai proses latihan, departemen personalia dan para manajer harus menilai kebutuhan, tujuan - tujuan atau sasaran program, isi dan prinsip - prinsip belajar. Uraian langkah - langkah yang seharusnya diikuti sebelum kegiatan dimulai. Seperti yang ditunjukkan pada orang yang bertanggungjawab atas program pelatihan harus mengidentifikasi kebutuhan - kebutuhan karyawan dan organisasi agar dapat menentukan sasaran yang ingin dicapai. Meskipun proses belajar ditangani oleh para instruktur dalam departemen personalia, langkah - langkah pendahuluan ini harus dilakukan untuk mengembangkan suatu program yang efektif Martoyo, 2000:63-64. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keahlian seseorang agar lebih mampu melaksanakan tugas - tugas baru atau untuk mengembangkan pelaksanaan tugas - tugas yang telah ada. Tugas - tugas baru yang dimaksud, tidak hanya terbatas pada jenis tugasnya, tetapi juga bisa mencakup peralatan atau mesin baru. Dengan adanya pelatihan, maka seorang karyawan akan lebih mudah melaksanakan tugasnya. Adanya pelatihan menjamin tersedianya tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan orang yang terdidik dan terlebih akan dapat menggunakan pikirannya secara kritis untuk memperbaiki kekurangan - kekurangannya dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Manfaat dari pelatihan adalah meningkatkan baik dari Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28 produktivitas, baik kuantitas jumlah maupun kualitas mutu. Tenaga kerja yang telah mengikuti program pelatihan diharapkan akan mempunyai tingkah laku yang baru sedemikian rupa produktivitasnya baik dari segi jumlah maupun mutu dapat ditingkatkan Handoko, 2000:103- 104. 2.2.4.1. Pengaruh Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai X2 Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Y Perusahaan yang memperkenalkan sebuah program pelatihan dan pendidikan pemakai dan perusahaan yang tidak memperkenalkannya tidak terdapat perbedaan yang signifikan Soegiharto, 2001 dalam Jen 2002 : 140. Sebuah program pelatihan maupun pendidikan yang diadakan untuk memberikan atau meningkatkan kemampuan dan pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi yang digunakan akan membuat pemakai tersebut menjadi lebih puas dan akan menggunakan sistem yang telah dikuasainya dengan baik Jen,2002:140. Sedangkan menurut Handoko 2000:104 latihan adalah untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Pendidikan adalah suatu proses pengembangan sumber daya manusia Martoyo, 2000:63. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 Menurut Handoko 2000:117 dalam bukunya manajemen personalia dan sumber daya manusia, lebih lanjut memberikan batasan tentang manfaat nyata dapat diperoleh dengan adanya program pelatihan dan pendidikan yang dilaksanakan oleh organisasi perusahaan terhadap karyawan, yaitu sebagai berikut: meningkatkan rasa puas karyawan, pengurangan pemborosan, mengurangi ketidakhadiran dan turn over karyawan, memperbaiki metode dan sistem kerja, menaikkan tingkat penghasilan, mengurangi biaya - biaya lembur, mengurangi keluhan - keluhan karyawan, mengurangi kecelakaan kerja, memperbaiki komunikasi, meningkatkan pengetahuan karyawan. Memperbaiki moral karyawan, menimbulkan kerja sama yang lebih baik. Menurut Jen 2002, program pelatihan dan pendidikan memiliki hubungan yang positif dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi. Sedangkan penelitian yang dilakukan Soegiharto, 2001 dalam Jen, 2002 : 140 tidak menemukan adanya perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang memiliki program pelatihan dan pendidikan dan yang tidak. Teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan dan pelatihan yang dilakukan dapat meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 30

2.2.5. Partisipasi Pemakai X3