Tabel VII. Perbandingan aktivitas serum AST jam ke-0 dengan perlakuan kontrol negatif olive oil
AST Jam ke-24
Kontrol negatif Jam ke-24
TB Kontrol negatif
TB BB= berbeda bermakna p0,05; TB = berbeda tidak bermakna p0,05
Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran terhadap enzim alanin transferase dan aspartat transferase pada serum darah tikus karena kedua enzim
tersebut dapat mengalami peningkatan jika terjadi kerusakan pada hati. Sebagai faktor penentu utama adalah aktivitas serum ALT karena enzim tersebut spesifik
terdapat di hati, sedangkan untuk AST tidak spesifik berada di hati tetapi dapat ditemukan pada organ lainnya, misalnya otot. Oleh karena itu, adanya perubahan
akivitas serum AST dapat disebabkan tegangnya tikus saat pengambilan darah, sehingga mempengaruhi kinerja otot dan menaikkan serum AST. Aktivitas serum
AST dapat digunakan sebagai faktor yang mendukung adanya kerusakan hati. Namun dengan gabungan pengujian kerusakan hati menggunakan pengujian ALT
dan AST lebih baik dan lebih sensitif bila dibandingkan dengan pengujian menggunakan enzim hidrogenase dalam menunjukkan adanya kerusakan pada hati
akibat induksi hepatotoksin, karena keberadaan enzim tersebut tidak spesifik bekerja di hati.
2. Kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 3840 mgkgBB
Pengujian kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 3840 mgkgBB kelompok II dibuat untuk mengetahui pengaruh dari penginduksian karbon
tetraklorida 3840 mgkgBB terhadap sel hati tikus melalui pengujian aktivitas
serum ALT dan AST sekaligus digunakan untuk menganalisis efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun M. tanarius.
Pengukuran aktivitas serum ALT dan AST pada kontrol hepatotoksin CCl
4
bertujuan untuk menunjukkan efek dari pemberian CCl
4
dosis 3840 mgkgBB terhadap aktivitas serum ALT dan AST. Hasilnya, pada tabel V menunjukkan
aktivitas serum ALT meningkat hingga 246,4 ± 17,0 UL atau sekitar 3-4 kali lipat dari nilai kontrol negatif dan dari perlakuan jam ke-0 73,2 ± 12,9 UL. Pada
perubahan aktivitas serum AST pada tabel VI, yaitu 596,2 ± 25,3 UL dengan peningkatan hingga 5 kali lipat.
Data yang diperoleh dilakukan uji statistik menggunakan analisis statistik variasi satu arah dan uji lanjutan Scheffe terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok kontrol hepatotoksin CCl
4
dengan kelompok kontrol negatif. Hasil pengukuran aktivitas serum ALT dan AST menunjukkan telah terjadi kerusakan
sel hati tikus. Nilai kenaikan serum ALT dan AST pada kelompok kontrol hepatotoksin CCl
4
dosis 3840 mgkgBB pada penelitian ini akan digunakan sebagai dasar dalam melihat besarnya efek hepatoprotektif yang dimiliki oleh
ekstrak metanol air daun M. tanarius pada kelompok perlakuan jangka pendek pada jam ke-½, 1, 2, 4 dan jam ke 6.
3. Kontrol perlakuan ekstrak metanol-air daun M. tanarius 3840
mgkgBB Kontrol perlakuan dengan pemberian perlakuan ekstrak metanol air daun
M. tanarius 3840 mgkg. Kontrol perlakuan ini bertujuan untuk melihat
pemberian ekstrak metanol air daun M. tanarius mengakibatkan adanya
perubahan aktivitas serum ALT dan AST atau tidak. Aktivitas serum ALT dan AST secara berturut-turut yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel V adalah 65,6 ±
5,1 UL dan 180,6 ± 3,1 UL. Bila dibandingkan dengan kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida menunjukkan perbedaan yang bermakna. Bila dibandingkan
dengan kontrol negatif olive oil maka menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak metanol air daun M. tanarius tidak
menimbulkan kenaikan serum ALT dan AST. Kenaikan aktivitas serum ALT dan AST berasal dari penginduksian CCl
4
. Berikut ini merupakan data hasil statistik perbandingan aktivitas serum ALT dan AST kontrol perlakuan ekstrak metanol
air dengan kontrol hepatotoksin dan kontrol negatif.
Tabel VIII. Perbandingan aktivitas serum ALT kontrol perlakuan dengan kontrol hepatotoksin dan kontrol negatif
ALT Kontrol CCl
4
Kontrol Olive Oil Kontrol Metanol
Kontrol CCl
4
BB BB
Kontrol Olive Oil BB
TB Kontrol Metanol
BB TB
BB= berbeda bermakna p0,05; TB = berbeda tidak bermakna p0,05
Tabel IX. Perbandingan aktivitas serum AST kontrol perlakuan dengan kontrol hepatotoksin dan kontrol negatif
AST Kontrol CCl
4
Kontrol Olive Oil Kontrol Metanol
Kontrol CCl
4
BB BB
Kontrol Olive Oil BB
TB Kontrol Metanol
BB TB
BB= berbeda bermakna p0,05; TB = berbeda tidak bermakna p0,05
4. Perlakuan Jangka Pendek Ekstrak Metanol-Air Daun M. tanarius