1
BAB I PENGANTAR
A. Latar Belakang Penelitian
Hati merupakan organ vital yang berfungsi vaskuler untuk menyimpan dan menyaring darah, metabolisme dan sekresi atau eksresi, yang berperan dalam
pembentukan empedu yang mengalir melalui saluran empedu ke pencernaan, serta fungsi pertahanan tubuh melalui detoksifikasi dan fungsi perlindungan Guyton
dan Hall, 2010. Adanya kerusakan pada hati dapat disebabkan oleh mikroorganisme maupun senyawa kimia obat-obatan Donatus, 1992. Menurut
WHO 2012, kanker hati yang disebaban oleh adanya virus mikoorganisme seperti virus HBV dan HCV menyebabkan kematian sebesar 20 di negara maju
dan negara berkembang, sedangkan di negara dengan kondisi menengah kebawah memiliki tingkat resiko kematian lebih besar, sekitar 70. Pada tahun 2008,
Kanker hati memiliki tingkat kematian ketiga setelah kanker paru dan lambung. Obat dan zat beracun dapat menyebabkan sekitar 10 dari seluruh kasus hepatitis,
atau sekitar 20-30 dari kasus penyakit hati akut Cadman, 2000. Salah satu senyawa yang dapat digunakan sebagai senyawa model yang
dapat menyebabkan kerusakan hati adalah karbon tetraklorida CCl
4
. Karbon tetraklorida merupakan yang biasa digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci, dan
digunakan dalam pembuatan bahan-bahan plastik, tinta, bahan semikonduktor WHO, 2004. Karbon tetraklorida bersifat toksik terhadap hati dan ginjal,
karsinogen dan berpengaruh pada penipisan lapisan ozon di atmosfer Bruckner dan Warren, 2001.
Banyak orang di dunia ini yang terpapar karbon tetraklorida di lingkungan kerja. Kazanthis, Bomford, Oxon 1960 melaporkan bahwa 17 karyawan pabrik
pengolahan kuarsa dievakuasi karena terpapar uap karbon tetraklorida dan 15 pekerjanya mengeluhkan gejala mual, anoreksia, muntah perut kembung,
ketidaknyamanan epigastrium, pusing sampai 4 bulan sebelum evaluasi. Dampak dari terkena paparan karbon tetraklorida jangka panjang ini dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan hati. Menurut data yang ada di WHO 2012 pada tahun 2008 kanker hati mengakibatkan 695.000 kematian. Kanker ini dapat
diakibatkan senyawa kimia karsinogen ataupun karsinogen biologi seperti infeksi virus, bakteri, maupun parasit. Pada tahun 2008 WHO, 2008a; 2008b dilaporkan
kejadian hepatitis akibat virus seperti VHA terjadi 1,4 juta kasus dan 2 milyar orang terinfeksi VHB dengan 350 juta orang diantaranya menderita hepatitis
kronis. Dengan adanya tumbuh-tumbuhan dapat menjadi suatu alternatif
pengobatan yang dilakukan untuk mencegah bahkan mengobati penyakit Donatus, 1992. Salah satu tumbuhan yang dapat berpotensi sebagai
hepatoprotektor adalah Macaranga tanarius L. Berdasarkan penelitian terakhir mengenai M. tanarius., dilaporkan oleh Nugraha 2010 dan Mahendra 2010
bahwa infusa daun M. tanarius dapat digunakan sebagai hepatoprotektor. Pada penelitian tersebut, digunakan model senyawa hepatotoksin parasetamol dosis
tinggi. Selain itu, Adrianto 2010 melaporkan ekstrak metanol-air daun M.
tanarius, dapat digunakan untuk sebagai hepatoprotektor dengan senyawa model
yang digunakan adalah parasetamol. Berdasarkan penelitian Matsunami, Takamori, Shinzato, Aramoto, Kondo,
Otsuka 2006, tanaman M. tanarius, mempunyai aktivitas sebagai antioksidan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan, yaitu macarangiosida A-D, dan
malofenol B yang didapat dari isolasi ekstrak metanol daun M. tanarius, yang mana mempunyai aktivitas penangkapan terhadap DPPH.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Matsunami, dkk 2006 meneliti bahwa senyawa antioksidan yang dapat didapatkan dari daun M. tanarius adalah
dari hasil isolasi ekstrak metanol yang bersifat polar. Oleh karena itu, maka metanol-air, diharapkan dapat diperoleh senyawa antioksidan yang mencegah
aktivitas radikal bebas dari karbon tetraklorida. Dari uraian diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek hepatoprotektif jangka pendek
ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.
Penelitian efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun M. tanarius
terhadap tikus yang terinduksi karbon tetraklorida ini dilakukan untuk membandingkan dengan penelitian efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak
metanol-air daun M. tanarius terhadap tikus yang terinduksi karbon tetraklorida Windrawati, 2012 yang juga dilaksanakan bersamaan. Oleh karena itu,
penelitian ini menarik untuk diteliti karena penelitian menggunakan ekstrak metanol-air daun M. tanarius jangka pendek dan belum pernah dilakukan
sebelumnya.
B. Rumusan Masalah