3. Ciri-ciri Masa Remaja
Menurut Zulkifli 2003: 65-67, ciri-ciri remaja antara lain sebagai berikut:
a. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan dengan masa anak-anak dan masa dewasa.
b. Perkembangan seksual
Seksual mengalami
perkembangan yang
kadang-kadang menimbulkan masalah dan menjadi penyebab timbulnya
perkelahian, bunuh diri, dan sebagainya. c.
Cara berfikir Remaja cenderung berpikir kausatif. Cara berpikir kausatif yaitu
menyangkut hubungan sebab dan akibat. Saat remaja dilarang untuk melakukan suatu hal, maka remaja tersebut akan
mempertanyakan mengapa ia tidak boleh melakukan hal tersebut. d.
Emosi yang meluap-luap Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya
dengan keadaan hormon. Suatu saat ia dapat merasa sangat sedih, di lain waktu ia dapat merasa sangat marah.
e. Mulai tertarik pada lawan jenis
Dalam kehidupan sosial remaja, mereka lebih tertarik pada lawan jenisnya. Mereka mulai membina hubungan dengan lawan jenis
dan mulai pacaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Menarik perhatian lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peran, misalnya melalui kegiatan
remaja di lingkungan tempat tinggalnya. Remaja juga cenderung terikat dengan kelompok remaja. Dalam kehidupan sosialnya,
remaja tertarik pada kelompok sebayanya, sehingga tidak jarang remaja lebih mengutamakan kelompoknya daripada orang tuanya.
4. Tugas Perkembangan Karier Remaja
Perkembangan karier remaja yang menurut Ginzberg 1980 dalam Hartono dan Sunarto 2008:202 ada pada periode pilihan tentatif
11-17 tahun itu ditandai oleh meluasnya pengenalan anak terhadap berbagai masalah dalam memutuskan pekerjaan apa yang akan
dikerjakannya di masa mendatang. Periode tentatif ini meliputi 4 empat tahapan, yaitu :
a. Tahap minat umur 11-12 tahun Remaja sudah mulai mempunyai rencana dan karier yang
didasarkan pada minat. Pilihan didasarkan atas faktor-faktor subjektif, belum didasarkan atas pertimbangan
–pertimbangan objektif.
b. Tahap kapasitas umur 12-14 tahun
Remaja mulai menggunakan keterampilan dan kemampuan pribadi sebagai pertimbangan dalam memilih rencana kariernya.
Selain itu remaja pada tahap ini mulai mengidentikkan dirinya dengan tokoh idolanya.
c. Tahap nilai umur 15-16 tahun Remaja telah mulai menganggap penting peranan nilai pribadi
dalam proses pemilihan karier. Dimana anak mulai tahu akan kemampuan dirinya sendiri , sadar akan gaya hidup, dan mulai
menganggap waktu adalah hal yang sangat penting. d. Tahap transisi umur 17-18 tahun
Pada tahap ini remaja bergerak dari pemikiran yang masih dipinggir ke pemikiran yang lebih sentral yaitu remaja tersebut
mulai berpikir cepat, konkret, dan realistis terhadap pekerjaan yang akan ditekuninya.Pada periode ini remaja telah memasuki
tahap eksplorasi yaitu mencari beberapa alternatif pekerjaan yang cocok, dan tahap kristalisasi yaitu telah memilih suatu karier.
Tahap akhir dari perkembangan seseorang yaitu ia telah memiliki pekerjaan yang mantap dengan tugas dan posisi yang spesifik.
C. Bimbingan Karier
1. Pengertian Bimbingan Karier
Menurut Miller dalam Roosdi Achmad Syuhada 1998:15 Bimbingan didefinisikan sebagai suatu proses pemberian bantuan
kepada individu-individu dalam mencapai pemahaman dan pengarahan diri Guidance is the proces of helping individualis achieve the self
understanding and self and direction sedangkan karier diartikan sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI