Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ABK Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus ABK

Gondokusuman terdapat dua SD inklusi yaitu SD Negeri juara yang terletak di Jl. Gayam No. 9 Yogyakarta dan SD Negeri Baciro yang terletak di Jl. Mawar No.17A Yogyakarta. SD inklusi yang selanjutnya berada di Kecamatan Mergangsan, SD inklusi tersebut adalah SD Negeri Karanganyar yang terletak di Jl. Singsingamangaraja No. 29A Yogyakarta. Sekolah dasar tersebut ditetapkan sebagai sekolah dasar inklusi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta di mana sekolah dasar tersebut dianggap mampu memberikan penanganan bagi siswa berkebutuhan khusus.

3. Anak Berkebutuhan Khusus ABK

a. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ABK

Anak berkebutuhan khusus dapat dimaknai dengan anak-anak yang tergolong cacat atau yang menyandang ketunaan, dan juga anak potensial dan berbakat Mulyono, 2003: 26. Istilah konsep anak berkebutuhan khusus berkembang seiring dengan munculnya paradigma baru pendidikan inklusi, yang mewarnai perjalanan setiap anak Indonesia dalam menghadapi segala pelabelan negatif yang diarahkan kepada mereka. Istilah anak berkebutuhan khusus bukan berarti hendak menggantikan anak penyandang cacat atau anak luar biasa, melainkan memiliki pandangan yang lebih luas dan positif bagi anak dengan keberagaman yang berbeda Sunanto, 2009: 137. Terdapat pula anak dengan intelegensi yang luar biasa, seperti anak tunagrahita atau anak gifted dan berbakat. Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus ini membutuhkan layanan pendidikan inklusif yang secara konsisten dan penuh perhatian sehingga mengatasi segala hambatan belajar dan perkembangan jiwanya Silverman, 2006: 3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan pendapat dari para ahli anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan-perbedaan baik perbedaan antar individu inter individual yaitu membandingkan individu dengan individu lain baik perbedaan fisik, emosi maupun intelektual, dan perbedaan antar potensi yang ada pada individu itu sendiri intra invidual yang signifikan dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan sehingga untuk mengembangkan potensinya dibutuhkan pendidikan dan pengajaran.

b. Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus ABK

Memahami anak berkebutuhan khusus berarti melihat perbedaan individu, baik perbedaan antar individu yaitu membandingkan individu dengan individu lain baik perbedaan fisik, emosi maupun intelektual, dan perbedaan antar potensi yang ada pada individu itu sendiri Suparno: 2007: 42. Berikut jenis-jenis anak berkebutuhan khusus : 1. Kelainan Mental a. Mental Tinggi Sering dikenal dengan anak berbakat intelektual, di mana selain memiliki kemampuan intelektual di atas rata-rata normal juga memiliki kreativitas dan tanggung jawab terhadap tugas. b. Mental Rendah Kemampuan mental rendah atau kapasitas intelektual IQ di bawah rata- rata dan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu anak lamban belajar slow leaner yaitu anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah anak tidak berkebutuhan secara khusus dan dalam menyelesaikan tugas akademiknya terlambat dibandingan teman-teman seusianya. c. Berkesulitan Belajar Spesifik Berkesulitan belajar berkaitan dengan prestasi belajar achivement yang diperoleh siswa. Anak berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang memiliki kapasitas intelektual normal ke atas tetapi memiliki prestasi rendah pada bidang akademi tertentu. 2. Kelainan Fisik a. Kelainan Tubuh Tunadaksa Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy kelayuhan otak, amputasi kehilangan organ tubuh, polio, dan lumpuh. b. Kelainan Indera Pengelihatan Tunanetra Tunanetra adalah individu yang memilki hambatan dalam pengelihatan. Tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total dan low vision. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Kelainan Pendengaran Tunarungu Tunarungu adalah individu yang memilki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka disebut tunawicara. d. Kelainan Bicara Tunawicara Tunawicara adalah seseorang yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikiran melalui bahasa verbal, sehingga sulit bahkan tidak dapat dimengerti orang lain. Kelainan berbicara ini dapat bersifat fungsional di mana mungkin disebabkan karena ketunarunguan, dan organik yang memang disebabkan adanya ketidaksempurnaan organ bicara maupun adanya gangguan pada organ motoris yang berkaitan dengan bicara. 3. Kelainan Emosi Gangguan emosi merupakan masalah psikologis, dan hanya dapat dilihat dari indikasi perilaku yang tampak pada individu. Adapun klasifikasi gangguan emosi meliputi: a. Gangguan Perilaku b. Gangguan Konsentrasi ADD Attention Deficit Disorder c. Gangguan Hiperaktif ADHD Attention Deficit Hiperactivity Disorder. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Evaluasi Belajar