Uji Reliabilitas Instrumen TEKNIK PENGUJIAN INSTRUMEN

menurut Sugiyono, melihat jumlah sampel yang digunakan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 guru, kemudian melihat sampel yang digunakan dalam menentukan r tabel pada taraf signifikansi 5 dengan jumlah sampel. Nilai r tabel dengan jumlah sampel 27 adalah 0,381. Aitem yang dinyatakan valid dan memiliki tanda memiliki taraf kepercayaan sebesar 95. Sedangkan aitem yang memiliki tanda memiliki taraf kepercayaan sebesar 99.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah indeks untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran pada suatu alat ukur dapat konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama Siregar, 2014:55. Instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut memiliki ketepatan atau keajegan dalam menilai apa yang seharusnya dinilai, dan instrumen harus dapat mengatur apa yang seharusnya diukur, sehingga peneliti menggunakan cara yang sama agar mendapatkan hasil yang sama. Rumus yang digunakan adalah: Korelasi Alpha Cronbach: ∑ Keterangan: r11 = Reliabilitas n = jumlah item yang valid ∑ � � 2 : jumlah varians skor tiap-tiap item : varians total Kriteria Reliabilitasnya adalah: Jika “ � ” Hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikan 0,05. Jika r tabel lebih besar maka tidak reliabel. Jika r tabel lebih kecil, maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dinyatakan reliabel. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Besar koefisien dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negative – 0,20 Sangat rendah Sumber: Masidjo 2010:310. Tabel 3.5 menguraikan bahwa skor interval koefisien negatif – 0,20 memiliki hubungan yang sangat rendah. Skor interval 0,21 – 0.40 dinyatakan memiliki hubungan yang rendah. Skor interval 0.41 – 0.70 memiliki hubungan yang cukup. Skor interval 0.1 – 0.90 memiliki hubungan yang tinggi. Skor interval 0,91 – 1.00 memiliki hubungan yang sangat tinggi. Item kuesioner yang sudah di uji validitas dan dinyatakan valid sebanyak 9 item. Item-item yang valid tersebut kemudian diolah reliabilitasnya menggunakan SPSS 21. Setelah mendapatkan butir pernyataan yang valid, kemudian aitem pernyataan dilakukan uji reliabilitasnya. Berikut hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.6: Tabel 3.6 Reliabilitas Coronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan 0,812 15 Tinggi Reliabel Tabel 3.6 di atas menunjukkan hasil penghitungan untuk pernyataan. Hasil reliabel dilihat dari koefisien reliabilitas dengan hasil reliabilitas pernyataan 0,812. Hasil koefisien reliabilitas dilihat dari kualifikasi, maka pernyataan dikategorikan tinggi. Berdasarkan hasil kualifikasi reliabilitas maka instrumen soal pernyataan dinyatakan layak digunakan untuk alat ukur penelitian. H. TEKNIK ANALISIS DATA Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian data menggunakan statistik. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data statistik deskriptif. Statistik deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan atau disimpulkan baik secara numerik misalnya menghitung rata-rata dan deviasi standar atau secara grafis dalam bentuk tabel atau grafik, untuk mendapat gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga mudah dibaca dan lebih bermakna Darmawan, 2013: 174. Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner yang berjumlah 15 item pernyataan. Data bentuk evaluasi belajar yang digunakan guru diperoleh berdasarkan pembagian kuesioner. Martono 2012: 144 menjelaskan bahwa pengolahan data dalam penelitian ini ada 5, yaitu coding, entering, cleaning, output, dan analyzing. Coding adalah proses penyusunan data mentah secara sistematis ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data komputer. Kode bisa berupa angka maupun huruf yang bertujuan untuk membedakan antara data atau identitas data yang akan dianalisis. Coding dalam penelitian ini berupa pemberian kode pada kuesioner. Tujuannya untuk membedakan data antara guru satu dengan yang lainnya. Tabel 3.7 merupakan contoh coding data dalam penelitian ini. Tabel 3.7 Contoh Coding Data Nama Sekolah Kode Sekolah Kode I Kode II Kode III Kode IV Kode V Kode VI SD N S 1 1.1.1 1.2.1 1.3.1 1.4.1 1.5.1 1.6.1 Tabel 3.10 menjelaskan bahwa untuk SD N S menggunakan Kode 1. Kode untuk guru pengampu kelas I adalah 1.1.1, berarti bahwa kuesioner tersebut berasal dari SD N S yang telah diisi oleh guru pengampu kelas I yang pertama. Apabila kelas paralel, maka kode untuk guru kedua adalah 1.1.2. Kode 1.2.1 digunakan untuk kuesioner dari SD S guru pengampu kelas II yang pertama. Kode 1.3.1 diberikan untuk kuesioner dari SD S yang diisi oleh guru pengampu kelas III. Kode 1.4.1 diberikan untuk kuesioner dari SD S yang diisi oleh guru pengampu kelas IV. Kode 1.5.1 diberikan untuk kuesioner dari SD S yang diisi oleh guru pengampu kelas V. Kode 1.6.1 diberikan untuk kuesioner dari SD S yang diisi oleh guru pengampu kelas VI. Data Entering merupakan proses pemindahan data yang telah diubah kedalam kode angka ke dalam komputer. Data dimasukkan kedalam Microsoft Excel 2010 dan kemudian dicek kelengkapannya. Setelah selesai melakukan data entering maka dilakukan data cleaning. Proses data cleaning adalah pengecekan untuk memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke komputer sudah sesuai dengan informasi yang sebenarnya. Proses data cleaning adalah menghilangkan item-item kuesioner yang tidak valid. Setelah melakukan data cleaning maka dilakukan data analyzing. Peneliti membutuhkan beberapa alat uji � � � � � �� �� � ��� � + �2 statistik yang sesuai dengan kebutuhan. Analisis data pada setiap strategi pembelajaran yang digunakan guru dapat ditempuh dengan: 1. Menghitung total skor untuk setiap item pernyataan. 2. Menghitung nilai maksimal dari pernyataan. 3. Menghitung rata-rata item 1 dan item 2 Hadi, 2004: 103 4. Menghitung presentase jumlah skor untuk setiap item pernyataan. Data Output atau penyajian data adalah tahap penyajian hasil pengolahan data dalam bentuk data yang mudah dibaca dan lebih menarik. Data output adalah tahap akhir dalam analisis data. Penyajian data pada penelitian ini menggunakan grafik. Tujuan pemilihan grafik adalah agar data yang disajikan mudah dibaca dan dipahami. � � � � � � �� �� � ��� 00 � � � � � � � � 00 � � � � � � X + � � � �2 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini peneliti akan membahas mengenai deskripsi penelitian, tingkat pengembalian kuesioner, hasil penelitian, dan pembahasan.

A. DESKRIPSI PENELITIAN

Peneliti melakukan penelitian non- Eksperimen yang berjudul “Evaluasi Belajar yang Digunakan Guru Di Sekolah Dasar Inklusi se-Kota Yogyakarta yang dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan bersama dengan anggota kelompok studi penelitian. Peneliti meminta surat ijin penelitian ke dinas perijinan Kota Yogyakarta untuk melakukan penelitian pada wilayah Kota Yogyakarta. Setelah mendapatkan surat ijin penelitian, pada bulan Juni peneliti mulai menyebarkan blue print kepada guru-guru yang bersedia memvalidasi validator konstruk. Kuesioner disebarkan pada Juni 2016- Juli 2016 kepada 27 responden yang mewakili tujuh SD Negeri se-Kota Yogyakarta. Teknis pembagian kuesioner dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada guru-guru kelas atas se-Kota Yogyakarta yang berupa 15 penyataan dengan jawaban tertutup dan peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner. Pengumpulan hasil kuesioner diterima oleh peneliti sesuai dengan deadline yang telah diberikan oleh peneliti. Jumlah guru- guru se-Kota Yogyakarta adalah 42 guru. Sampel yang kembali sebanyak 27 kuesioner dan tujuh sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI