pembelajaran yaitu dapat dilakukan secara tertulis, lisan, dan pengamatan. Melalui pengertian evaluasi pembelajaran dapat disimpulkan bahwa
evaluasi belajar adalah proses yang dilakukan untuk menentukan nilai dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, melalui berbagai kegiatan pengukuran
maupun penilaian pembelajaran. Seorang guru harus memahami dengan sebaik-baiknya, apa itu evaluasi belajar dan bagaimana pengaruhnya terhadap
proses pembelajaran seorang siswa. Evaluasi belajar akan membantu seorang guru untuk membandingkan, mengumpulkan data, mengolah data yang telah
diukur dan mengetahui berapa siswa yang telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran serta berapa siswa yang harus kembali dibimbing, diajarkan serta
dididik sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan telah ditentukan sebelumnya.
b. Bentuk Evaluasi Belajar
Dalam pembelajaran ada juga penilaian evaluasi belajar. Menurut Kustawan 2006: 39 cara melaksanakan penilaian evaluasi belajar ada dua
yaitu, aspek tes dan non tes. 1
Evaluasi Belajar dengan Tes Menurut Riduwan 2006: 37 tes adalah serangkaian pertanyaan
yang digunakan untuk mengukur, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu kelompok. Pemberian
tugas diberikan dengan cara meberikan serangkaian pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan tersebut diberikan sebelum pelajaran pre-
test sebagai assesmen awal maupun diberikan sesudah pelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
post-test sebagai asessmen akhir. Soal-soal yang disusun oleh guru disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Hasil dari tes dapat
dijadikan acuan untuk melakukan penilaian kognitif sekaligus menjadi dasar untuk melakukan penilian berkelanjutan.
2 Evaluasi Belajar dengan Non Tes
Evaluasi belajar dengan non tes adalah penilaian untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian siswa
Sudijono 2005: 54. Bentuknya berupa rubrik pengamatan dengan
pernyataan. Pengamatan dilakukan sebelum, saat, dan sesudah pelajaran sebagai asesmen awal, tengah, dan akhir. Hasil dari
pengamatan dapat digunakan dalam rubrik penilaian afektif dan psikomotorik. Rubrik penilaian afektif misalnya ada pernyataan yang
mengarah pada perilaku yang menunjukan adanya perkembangan siswa dalam hal ketekunan, kedisiplinan, kesabaran, kerja keras dsb.
Rubrik penilaian psikomotorik misalanya ada pernyataan yang memandu guru untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
mendengarkan perintah guru, mempresentasikan tugas, kesediaan membantu teman dsb. Rubrik penilaian disesuaikan dengan
instrumen penilaian hasil belajar. Berdasarkan pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa penilaian
adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes
maupun non tes. Dengan hal tersebut guru dapat mengobservasi kemampuan atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa sehingga, guru dapat mengelola atau mengarahkan kemampuan atau potensi siswa dengan kecerdasan ganda yang
sesaui karena manusia pada dasarnya, memiliki beberapa jenis kecerdasan yang menonjol.
5. Kecerdasan Ganda