2. Kondisi Guru
Dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru, guru terlalu mengutamakan ringkasan yang ada dalam lembar kerja siswa LKS sebagai
media dalam pembelajaran, guru juga jarang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang sedang dibahas, sehingga guru tidak
tahu apakah siswa benar-benar paham terhadap materi yang sedang dibahas. Begitu juga sebaliknya guru jarang memberikan pertanyaan kepada kelas
maupun kepada setiap siswa. Hal ini akan membuat siswa menjadi kurang aktif dan kurang mau berpikir. Selain itu guru tidak pernah memberikan tugas
untuk meringkas sesuai dengan kreativitas yang dimiliki oleh siswa, yang sering dilakukan oleh guru hanya memberikan tugas berupa soal tentang
pokok bahasan yang baru saja diberikan. Hal yang terjadi siswa tidak mengerjakan tugas itu dengan kemampuannya sendiri, akan tetapi hanya
saling mencontek pekerjaan teman. Hal ini membutuhkan kreativitas dari guru dalam mengajar agar tidak ada gambaran negatif terhadap mata pelajaran
ekonomi yang sebagian besar materinya berupa hafalan. Dari uraian tersebut di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas ini dengan judul “PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XB SMA BOKPRI 2 YOGYAKARTA”.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian di atas, penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan mengingat kegiatan belajar mengajar merupakan
serangkaian kegiatan yang saling berkaitan dalam mencapai tujuan, dimana penggunaan media dalam belajar merupakan salah satu komponennya.
Sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan media dalam belajar sangat penting dalam pembentukan belajar.
Proses identifikasi masalah dilaksanakan melalui prosedur Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research, yang secara sederhana nampak
dalam alur pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumber Suharsimi Arikunto, 2007: 16 Guru melaksanakan serangkaian pembelajaran di kelas yang telah
direncanakan kurang lebih sama dengan kegiatan pembelajaran yang pernah dilakukan oleh guru. Rencana tindakan guru tersebut dilaksanakan melalui
tindakan-tindakan observasi di kelas, wawacara dengan siswa, dan observasi dokumen berupa catatan siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh
guru adalah:
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan Siklus I
Refleksi
Perencanaan
Siklus II Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
?
1. Pada saat memulai pelajaran guru memberikan umpan balik feedback
untuk mengingatkan materi pada pertemuan sebelumnya, tetapi siswa tidak diminta untuk membuat catatan ringkasan sesuai dengan kreativitas
siswa. Siswa kurang siap dalam menerima pelajaran karena tidak mempersiapkan materi.
2. Dalam menerangkan pelajaran, guru melibatkan siswa dengan cara
mengajukan pertanyaan secara klasikal. Sebagian siswa menjawab secara serentak sehingga suasana kelas terlihat gaduh. Interaksi antar siswa
dalam tanya jawab belum ada. 3.
Pemanfaatan media oleh guru masih kurang. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar dan cenderung mengalami kebosanan.
4. Dalam mengerjakan soal, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bekerja secara pribadi atau berdiskusi dengan temannya. Guru berkeliling di kelas untuk memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami
kesulitan. Guru jarang meminta siswa untuk menampilkan hasilnya di papan tulis.
5. Siswa lebih memperhatikan jika guru menugaskan siswa untuk
mengerjakan di papan tulis, 6.
Rendahnya motivasi belajar siswa karena pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru jarang dikerjakan siswa. Siswa berbicara dengan teman
sebangku dan bermain hand phone ketika pelajaran berlangsung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Siswa cenderung tidak bertanya meskipun sebenarnya kurang jelas.
Mereka lebih berani bertanya pada saat siswa disuruh mengerjakan di papan tulis.
8. Siswa merasa senang jika guru memperhatikan hasil pekerjaan siswa
dengan memberikan dorongan dan pujian. 9.
Prestasi siswa cenderung dapat dikatakan rendah yang dapat dilihat melalui nilai ulangan harian yaitu dengan nilai tertinggi 80 dan nilai
terendah 6 serta nilai rata-rata kelas 40,21.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, tidak semua masalah akan dicakup sekaligus. Peneliti membatasi pada
masalah-masalah yang dapat segera diatasi guru dengan serangkaian tindakan yang sesuai dengan kondisi yang ada selama ini yaitu masalah meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dari penelitian tindakan ini dapat ditarik rumusan masalah: Apakah penggunaan media mind map akan
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa kelas XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta melalui
penggunaan media mind map. F.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah 1.
Bagi guru Hasil dari penelitian ini dapat dipakai untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan motivasi serta prestasi belajar siswa. 2.
Bagi siswasiswi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk
mempermudah mereka dalam memahami materi dan meningkatkan motivasi serta prestasi belajarnya.
3. Bagi Penelitipenulis
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan tentang pengelolaan kelas yang lebih baik sehingga bermanfaat dalam
membantu guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran. 4.
Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan
pertimbangan untuk memberikan dukungan pada guru dalam pelaksanaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI