Deskripsi Proses Pembelajaran Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi Pra Pembelajaran

Guru :“kamu ingat pertemuan kemarin atau tidak? Coba buku catatan kamu” Siswa DAV : “saya tetap bingung Pak.” Guru : “coba siapa yang masih ingat ?”pertanyaan dalam kelompok Siswa AM : “ yang ini kan Pak?” Guru : “ iya betul, tapi kalau itu kan hanya mencari 2 pasangan nilai, sekarang carilah 5 pasangan nilai Bisakan kamu membantu DAV mengerjakannnya?” Siswa AM : “ saya coba Pak.” Dalam percakapan di atas terlihat penyelidikan dalam kelompok yang memperlihatkan kerjasama antar angggota dalam kelompok. d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Dalam proses mengambangkan jawaban yang akan dipresentasikan oleh siswa guru membantu dengan memberikan rangsangan yang berguna dalam mengembangkan jawaban siswa yang nantinya akan dipresentasikan di kelas. Namun pada pertemuan ini belum terjadi proses presentasi atas jawaban atau hasil karya siswa. e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Dalam menganalisis dan mengevaluasi jawaban siswa dilakukan dengan membahas jawaban siswa dalam diskusi kelas. Pada pertemuan pertama ini belum diadakan diskusi kelas karena siswa belum selesai mengerjakan permasalahan yang telah diberikan oleh guru. Pada pertemuan kedua yaitu Sabtu, 3 November 2012. Pada pertemuan ini proses pembelajaran berupa presentasi dari pengerjaan Lembar Kerja Siswa yang dikerjakan pada hari Jumat, 2 November 2012. Pada pertemuan kedua ini kembali 1 orang tidak masuk sehingga pembelajaran hanya diikuti oleh 31 siswa. Pembelajaran dimulai dengan guru meminta siswa maju ke depan untuk mempresentasikan jawaban yang didiskusikan dalam kelompok pada pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok maju untuk mempresentasikan jawaban yang dikerjakan oleh masing-masing kelompok. a. Orientasi masalah pada siswa Pertemuan ini diawali dengan memberikan pelajaran apa yang akan dilaksanakan pada hari ini yaitu presentasi hasil pekerjaan kelompok pada hari sebelumnya. Untuk orientasi masalah pada siswa guru memberikan pertanyaan pada siswa yang sedikit bingung dengan soal namun dia ingin maju menuliskan jawabannya. Guru : “ Bagaimana dengan jawaban soal yang 1.c? Yang soal 1.a kan mana yang disebut sebagai persamaan linear satu variabel, kalau yang c berarti?” Siswa RS : “ Kalau yang lain disebut persamaan linear dua variabel.” Guru : “ Yang mana saja yang dua variabel dan variabelnya apa saja?” Siswa RS : “ x dan x 2 , p dan q, r dan r 2 , c dan d, k dan m, x dan y ” Guru : “ Ya sudah silahkan dituliskan di papan tulis.” Di sini guru memberikan masalah pada siswa dan siswa memberikan dugaan sementara pada guru yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelas mengenai jawaban RS yang ditanggapi oleh teman-teman yang lain. b. Mengorganisasi siswa untuk belajar Dalam pembelajaran siswa dibagi dalam bentuk kelompok. Dalam kelompok kali ini guru meminta untuk memberikan tanggapan atas jawaban LKS yang dipresentasikan oleh salah satu kelompok. Pada saat proses ini berlangsung siswa juga sedang berada pada proses menyusun hipotesis, penyelidikan serta penyimpulan masalah kolaboratif. Guru : “ Inilah jawaban 1.a dari kelompok satu, ada kelompok lain yang mau berpendapat?” ada salah satu siswa yang mengangkat tangan Guru : “ Ayo Gus, bagaimana pendapat kamu? Apakah jawaban kelompok 1 sudah benar? Apakah itu merupakan persamaan linear satu variabel? Siswa AF : “ Iya benar, satu variabel.” Guru : “ Oke, bagaimana tanggapan kelompok lain? Kelompok 2,3,4,5” siswa kelompok 5 beberapa berbisik kemudian berpendapat Siswa AS : “ Ada yang berbeda sedikit” Guru : “ Yang mana?” Siswa AM : “ Yang bagian 1.b mas.” Guru : “ Oh, yang bagian 1.b? Ya sudah biar dilanjutkan dulu oleh RS.” c. Membimbing penyelidikan individu atau kelompok Dalam pembelajaran ini ketika siswa maju untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok, namun beberapa saat ke depan masih mengalami sedikit kesulitan dalam menuliskan jawaban di papan tulis sehingga guru harus membantu dalam penyelidikan jawaban sebuah kelompok. d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Dalam proses mengembangkan dan menyajikan siswa diminta untuk maju mempresentasikan hasil pekerjaan masing-masing, setiap kelompok harus maju untuk menuliskan jawaban dari hasil diskusi kelompok. Ketika menuliskan jawaban siswa juga harus menjelaskan hasil diskusinya. Ketika menyampaikan hasil diskusi siswa mengalami proses mengembangkan hasil karya siswa tersebut, apabila terdapat kekeliruan maka dibenarkan sehingga siswa mengalami proses pengembangan hasil karyanya. e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Dalam setiap proses presentasi masing-masing jawaban siswa diakhiri dengan diskusi kelas dan membahas pemecahan masalah yang ditulis didepan apakah sudah sesuai dengan cara yang tepat atau belum serta sudah benar atau masih salah jawaban yang dikerjakan oleh siswa. Fase ini terjadi proses menganalisis serta mengevaluasi jawaban siswa yang dituliskan di papan tulis. Ketika jawabannya sudah tepat maka jawaban itu sudah baik, bisa dilihat oleh siswa lain. Sedangkan ketika jawaban siswa belum tepat dilihat proses pengerjaan dari awal sampai akhir, diteliti manakah bagian yang kurang tepat dan diperbaiki agar menjadi tepat sesuai dengan aturan matematika. Pada pertemuan ketiga yaitu Jumat, 9 November 2012. Pada pertemuan ini proses pembelajaran berupa pengerjaan Lembar Kerja Siswa mengenai sistem persamaan linear dua variabel serta penyelsaiannya yang menggunakan metode grafik. Pada pertemuan ketiga ini kembali 1 orang tidak masuk sehingga pembelajaran hanya diikuti oleh 31 siswa. Pembelajaran dimulai dengan guru memberikan apresepsi berupa cara menggambar grafik persamaan linear dua variabel pada bidang Kartesius. Setelah itu dilanjutkan memberikan permasalahan pada siswa berupa Lembar Kerja Siswa. Ketika selesai pmengerjakan LKS siswa diminta untuk membacakan jawaban dari pekerjaaan yang sudah dikerjakan. a. Orientasi masalah pada siswa Orientasi masalah pada siswa pada pertemuan ini dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa. Soal terdiri atas empat soal, dua soal pertama mengarah ke sistem persamaan linear dua variabel dan dua soal berikutnya mengenai penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan grafik. Siswa mengerjakan soal tersebut dengan baik sekitar 30 menit, mereka kembali mengerjakan dengan sistem pembagian, dalam satu kelompok ada beberapa siswa. Setiap siswa mengerjakan soal yang berbeda agar segera selesai dalam waktu 30 menit. Ketika siswa mengerjakan permasalahan tentunya mengalami kesulitan, sehingga guru membantu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh siswa dengan memancing siswa agar paham dan bisa mengerjakan persoalan tersebut b. Mengorganisasi siswa untuk belajar Dalam pembelajaran siswa dibagi dalam bentuk kelompok. Dalam proses belajar ini guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan persoalan yang diberikan tersebut dengan tepat ataupun mendekati tepat. c. Membimbing penyelidikan individu atau kelompok Siswa ketika mengerjakan permasalahan yang diberikan oleh guru mestinya mengalami kesulitan. Guru berperan untuk membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan. Guru berkeliling mendekati masing-masing kelompok untuk membantu siswa dalam mengerjakan persoalan dalam lembar kerja siswa. Guru : “ Bagimana ini kelompok 4 apakah ada kesulitan?” Siswa N : “ Ada mas, yang no 3.a” Guru : “ Bagaimana pekerjaanmu, tolong jelaskan pada mas. Apa yang diketahui terlebih dahulu?” Siswa N : “ Diketahui ada dua pasangan nilai 2,-3 dan 3,-2, yang ditanyakan apakah kedua titik pada persamaan 1   y x ” Guru : “ terus penyelesaianmu?” Siswa N : “ Karena titik 2,-3 sehingga misalkan x=2 maka dimasukan dalam 1   y x , menjadi 1 2 1 1 2 1 2        y y y ” Guru : “ Apakah y y 2 2 ?   ?” Siswa N :” Iya mas, bener.” Guru :”Coba dilihat lagi, apakah bisa 2 ditambahkan dengan y? Itu sama atau enggak?” teman satu kelompoknya ada yang berpendapat Siswa L :” Enggak bisa mas seharusnya ‘2+y’ ya tetap ‘2+y’.” Guru :” ya betul itu.” “ begini lho, misal mas punya apel dan jeruk, apakah bisa disebut sebagai 2 jeruk atau apel jeruk?” Siswa N :” oh iya, jadi begini ya mas” 1 2 1 1 2       y y Guru :” nah betul itu. Kalau seperti ini kan kurang tepat 2 1 1 2 1 2     y y y , Iya atau enggak?” Siswa N :” Oh iya mas, aku lupa. Hehe...” Guru berperan sebagai fasilitator dalam mengerjakan pekerjaan, guru bertugas untuk memancing siswa agar berfikir apakah jawaban siswa tersebut benar atau salah, semakin lama siswa akan menjadi tahu kalau ada yang keliru dengan jawaban yang dikerjakan siswa. Walaupun yang tanya hanya satu orang dalam kelompok tersebut namun semua anggota kelompok memperhatikan ketika guru menjelaskan pada salah satu siswa tersebut. Hal ini menunjukan bahwa guru tidak hanya memberikan bimbingan pada satu orang saja, namun membimbing satu kelompok. d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Pada saat mengembangkan hasil pekerjaan siswa, mereka sebelum melakukan presentasi, mereka mengoreksi pekerjaan dengan membahas bersama teman kelompok dan minta saran pada guru. Sedangkan untuk menyajikan hasil karya kali ini tidak semuanya maju, melainkan guru meminta siswa untuk menjelaskan jawaban salah satu siswa pada seluruh kelas. Untuk soal no 1 siswa diminta untuk membacakan saja hasil pekerjaan saja karena ini merupakan pekerjaan yang terhitung mudah dan tidak terlalu sulit. Untuk soal no 2 ada siswa yang mau membaca buku lain. Sehingga dia bisa menggarahkan guru untuk membantu menyimpulkan bagaimanakah bentuk sistem persamaan linear dua variabel. Sedangkan untuk no 3 yang tentang pasangan nilai yang memenuhi 2 buah persaman linear dua variabel. Untuk soal no 4 yanitu menggambarkan grafiknya, ada siswa Y, yang mengerjakan namun masih bingung dan digantikan oleh siswa D yang lebih paham. e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Pada pembelajaran hari ini proses analisis dan mengevaluasi pembelajaran dilakukan dengan membahas jawaban siswa yang dituliskan di papan tulis, yang sebelumnya siswa yang menulis menjelaskan maksud dari jawaban siswa. Setelah itu siswa yang lain diminta untuk menanggapi jawaban siswa yang maju, kalau sudah tepat kemudian ditegaskan lagi oleh guru yaitu tentang sistem persaman linear dua variabel serta penyelesaiannya dengan menggunakan grafik. Pada akhir dari pembelajaran guru memberikan satu buah pekerjaan rumah yang harus dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan keempat yaitu Sabtu, 10 November 2012. Pada pertemuan ini proses pembelajaran berupa pengerjaan Lembar Kerja Siswa mengenai penyelesaian sistem persaman linear dua variabel yang menggunakan metode eliminasi dan subtitusi. Pada pertemuan keempat ini 5 orang tidak masuk sehingga pembelajaran hanya diikuti oleh 27 siswa. Pembelajaran dimulai dengan guru membahas pekerjaan rumah pada pertemuan sebelumnya. Apersepsi dimulai dengan memberikan soal 60 5 2 54 4 2     y x y x Dalam proses pembelajaran itu, ada salah seorang siswa yang bisa mengerjakan penyelesaian dari soal tersebut, kemudian siswa tersebut diminta untuk mendektekan dari tempat duduk kemudian guru menuliskan di papan tulis. Setelah itu dilanjutkan memberikan permasalahan pada siswa berupa Lembar Kerja Siswa. Ketika selesai pmengerjakan LKS siswa diminta untuk membacakan jawaban dari pekerjaaan yang sudah dikerjakan. a. Orientasi masalah pada siswa Orientasi masalah pada siswa pada pertemuan ini dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa. Soal terdiri atas empat soal, 3 soal pertama dapat diselesaiakan dengan menggunakan eliminasi ataupun dengan menggunakan subtitusi. Sedangkan soal keempat hanya bisa menggunakan metode subtitusi. Siswa mengerjakan soal tersebut dengan baik sekitar 30 menit, mereka kembali mengerjakan dengan sistem pembagian, dalam satu kelompok ada beberapa siswa. Setiap siswa mengerjakan soal yang berbeda agar segera selesai dalam waktu 30 menit. Ketika siswa mengerjakan permasalahan tentunya mengalami kesulitan, sehingga guru membantu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh siswa dengan memancing siswa agar paham dan bisa mengerjakan persoalan tersebut. Guru memberikan tantangan pada kelompok yang dapat mengerjakan soal no 4, karena agak sedikit membutuhkan pemikiran. b. Mengorganisasi siswa untuk belajar Dalam pembelajaran siswa dibagi dalam bentuk kelompok. Dalam proses belajar ini guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan persoalan yang diberikan tersebut dengan tepat ataupun mendekati tepat. Sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan yang didapatnya sendiri. c. Membimbing penyelidikan individu atau kelompok Siswa ketika mengerjakan permasalahan yang diberikan oleh guru mestinya mengalami kesulitan. Guru berperan untuk membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan. Guru berkeliling mendekati masing-masing kelompok untuk membantu siswa dalam mengerjakan persoalan dalam lembar kerja siswa. Siswa A : “ Mas, saya mau tanya.” Guru : “ iya, gimana?” Siswa A : 26 4 3 18 2 4        p p q p “Saya bingung mau mengerjakannnya.” Guru : “ nah liat contoh yang di depan, itu kan kalau mau mencari y kan yang disamakan adalah x-nya. Berarti sekarang kamu mau mencari apa dulu?” Siswa A : “ Saya mau mencari p, terlebih dahulu.” Guru : “ Ya berarti yang disamakan apa?” Siswa A : “ Yang q.” Guru : “ Ya betul, berarti dikalikan berapa biar sama?” Siswa A :” Dikalikan ‘-2’ serta dikalikan 1.” Guru :” Ya.” Siswa A :”Terus yang atas jadi 36 4 8     q p kemudian dikurangi dengan 26 4 3     q p ” Guru :” Ya bagus sekali, silahkan lanjutkan pekerjaannya.” Guru sambil melihat pekerjaan siswa selanjutnya juga mengkoreksi jawabnnya. Guru berperan sebagai fasilitator dalam mengerjakan pekerjaan, guru bertugas untuk memancing siswa agar berfikir apakah jawaban siswa tersebut benar atau salah, semakin lama siswa akan menjadi tahu kalau ada yang keliru dengan jawaban yang dikerjakan siswa. Walaupun yang tanya hanya satu orang dalam kelompok tersebut namun semua anggota kelompok memperhatikan ketika guru menjelaskan pada salah satu siswa tersebut. d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Pada saat mengembangkan hasil pekerjaan siswa, mereka sebelum melakukan presentasi, mereka mengoreksi pekerjaan dengan membahas bersama teman kelompok. Sedangkan untuk menyajikan hasil karya keli ini tidak semuanya maju, melainkan guru meminta siswa untuk menjelaskan jawaban salah satu siswa pada seluruh kelas. Siswa diminta untuk maju untuk menuliskan jawaban dari hasil pekerjaan kelompok siswa. Untuk soal yang bagian d siswa diberi tantangan sisapa yang dapat menyelesaikan mendapatkan hadiah. Ternyata ada kelompok yang dapat mengerjakan soal d dan jawabannya tepat. e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Pada pembelajaran hari ini proses analisis dan mengevaluasi pembelajaran dilakukan dengan membahas jawaban siswa yang dituliskan di papan tulis, yang sebelumnya siswa yang menulis menjelaskan maksud dari jawaban siswa. Setelah itu siswa yang lain diminta untuk menanggapi jawaban siswa yang maju, kalau sudah tepat kemudian ditegaskan lagi oleh guru yaitu mengenai penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan eliminasi dan subtitusi. Guru : “ Diarti, silahkan maju untuk menjelaskan jawaban kamu” Siswa D : “ pertama kita akan mencari nilai x, berarti yang disamakan adalah y. 3 8 24 24 8 390 30 10 414 30 18 5 6 78 6 2 69 5 3              x x y x y x y x y x Guru : “ Yak betul itu. Terus yang ini cara apa?” siswa dalam kelompok 6 tersebut kemudian berdiskusi Siswa D :“ Subtitusi mas 12 5 60 60 5 9 69 5 69 5 9 69 5 3 3 69 5 3 3              y y y y y y x x Guru : “Ya betul sekali. Sekarang kita cek, kita masukan 3,12 dalam kedua persamaan di atas apakah sudah sesuai” Siswa : “ Sama Mas.” Guru : “ Ya berarti 3,12 merupakan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel diatas. Guru disini setelah selesai semua pembahasan soal kemudian guru menyimpulkan tentang cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan eliminasi, subtitusi dan gabungan eliminasi dan subtitusi. Setelah itu guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa dan kemudian dikumpulkan saat itu juga. Pada akhir dari pembelajaran guru memberikan tugas individu yang dikerjakan di dalam kelas untuk melihat bagaimana hasil pembelajaran pada hari ini. Guru memberikan sebuah soal yang harus dikerjakan siswa dalam waktu 5 menit. Pada pertemuan kelima yaitu Jumat, 16 November 2012. Pada pertemuan ini proses pembelajaran berupa pengerjaan Lembar Kerja Siswa mengenai penyelesaian permasalahan sistem persamaan linear dua variabel. Pada pertemuan keempat ini pembelajaran diikuti oleh 32 siswa. Pembelajaran dimulai dengan guru membahas pekerjaan rumah pada pertemuan sebelumnya. Apersepsi dimulai dengan memberikan soal mengenai permasalahan sistem persamaan linear dua variabel, siswa diminta untuk menjawab pertanyaannya lengkap dengan diketahui, ditanyakan dan jawab. Namun jawaban didepan hanya sampai model matematikanya saja. Karena agar siswa bisa berpikir sendiri dalam mengerjakan soal, guru hanya memberikan sedikit gambaran. Dalam proses pembelajaran itu, ada salah seorang siswa yang bisa mengerjakan penyelesaian dari soal tersebut, kemudian siswa tersebut diminta untuk mendektekan dari tempat duduk kemudian guru menuliskan di papan tulis. Setelah itu dilanjutkan memberikan permasalahan pada siswa berupa Lembar Kerja Siswa. Ketika selesai mengerjakan LKS siswa diminta untuk membacakan jawaban dari pekerjaaan yang sudah dikerjakan. a. Orientasi masalah pada siswa Orientasi masalah pada siswa pada pertemuan ini dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa. Soal terdiri atas tiga soal, pada soal pertama bagian c merupakan soal yang jawabannya terbuka. Artinya jawabnnya tidak hanya ada 1 jawaban saja, melainkan banyak jawaban. Sedangkan soal kedua dan ketiga biasa saja, namun membutuhkan pengetahuan lebih Siswa mengerjakan soal tersebut dengan baik sekitar 30 menit, mereka kembali mengerjakan dengan sistem pembagian, dalam satu kelompok ada beberapa siswa. Setiap siswa mengerjakan soal yang berbeda agar segera selesai dalam waktu 30 menit. Ketika siswa mengerjakan permasalahan tentunya mengalami kesulitan, sehingga guru membantu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh siswa dengan memancing siswa agar paham dan bisa mengerjakan persoalan tersebut. b. Mengorganisasi siswa untuk belajar Dalam pembelajaran siswa dibagi dalam bentuk kelompok. Dalam proses belajar ini guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan persoalan yang diberikan tersebut dengan tepat ataupun mendekati tepat. Sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan yang didapatnya sendiri. c. Membimbing penyelidikan individu atau kelompok Siswa ketika mengerjakan permasalahan yang diberikan oleh guru mestinya mengalami kesulitan. Guru berperan untuk membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan. Guru berkeliling mendekati masing-masing kelompok untuk membantu siswa dalam mengerjakan persoalan dalam lembar kerja siswa. Dari 3 soal tersebut beberapa siswa masih agak kebingungan dalam membuat kalimat matematika yang bentuk soalnya berupa “selisih” misalnya “ selisih uang Budi dan Ali adalah Rp. 6.000,00. Siswa A : “ Mas, saya mau tanya.” Guru : “ iya, gimana?” Siswa A : “saya bingung mau mengerjakan soal no 2” Guru : “ Ya, sekarang tulis apa yang diketahui terlebih dahulu.” Siswa A : “ Selisih uang Budi dan Ali Rp. 6.000,00 ” Guru : “ Terus kalimat matematikanya bagaimana?” Siswa A : “ b+a=6.000.” Guru : “ Yang bener?” Siswa A :” Benar mas.” Guru :” Sekarang mas tanya, selisih umur kalian berapa?” Siswa A :”Pirang sasi ya S?” Guru :” Wis, ngene wae, selisih umur mas karo Agus pira? Umurmu pira Gus? ” Siswa A :” 13 tahun mas.” Guru :”mas skrg 22, berarti selisihnya brapa?” Siswa A S :” 9 tahun mas.” Guru :” Tahu selisih 9 tahun dari mana?” Siswa S :” Umur Mas Bayu di kurangi umur Agus.” Guru :” berarti sekarang selisih uang Budi dan Ali model kalimat matematikanya bagaimana?” Siswa A :” B-A=6.000” Guru : “ nah bagus itu.” Guru sambil melihat pekerjaan siswa selanjutnya juga mengkoreksi jawabnnya. Guru berperan sebagai fasilitator dalam mengerjakan pekerjaan, guru bertugas untuk memancing siswa agar berfikir apakah jawaban siswa tersebut benar atau salah, semakin lama siswa akan menjadi tahu kalau ada yang keliru dengan jawaban yang dikerjakan siswa. Walaupun yang tanya hanya satu orang dalam kelompok tersebut namun semua anggota kelompok memperhatikan ketika guru menjelaskan pada salah satu siswa tersebut. d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Pada saat mengembangkan hasil pekerjaan siswa, mereka sebelum melakukan presentasi, mereka mengoreksi pekerjaan dengan membahas bersama teman kelompok. Sedangkan untuk menyajikan hasil karya kali ini tidak semuanya maju, melainkan guru meminta siswa untuk menjelaskan jawaban salah satu siswa pada seluruh kelas. Siswa diminta untuk maju untuk menuliskan jawaban dari hasil pekerjaan kelompok siswa. e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Pada pembelajaran hari ini proses analisis dan mengevaluasi pembelajaran dilakukan dengan membahas jawaban siswa yang dituliskan di papan tulis, yang sebelumnya siswa yang menulis menjelaskan maksud dari jawaban siswa. Setelah itu siswa yang lain diminta untuk menanggapi jawaban siswa yang maju, kalau sudah tepat kemudian ditegaskan lagi oleh guru. Pada akhir dari pembelajaran tidak lupa guru mengingatkan untuk menuliskan apa saja yang sudah didapat dalam proses pembelajaran yang terjadi pada hari ini. Hal ini bertujuan untuk melihat bagaimana komentar siswa terhadap pembelajaran hari ini. Pada pertemuan keenam yaitu Sabtu, 17 November 2012. Pada pertemuan ini proses pembelajaran berupa pembahasan Lembar Kerja Siswa yang digunakan oleh siswa. Pada pertemuan Sabtu, 10 November 2012 siswa sudah diminta untuk mengerjakan LKS tersebut karena akan dibahas pada minggu berikutnya. Pertemuan ini diikuti oleh seluruh siswa yaitu 32 siswa. Setiap siswa bertugas untuk menjelaskan jawaban pekerjaannya dari 1 soal. Soal yang terbahas 16 soal dari 32 soal. Ketika ada siswa yang mengalami kebingungan guru meminta dia untuk maju dan mengerjakan soal bagiannya yang tidak bisa dengan bantuan guru sampai dia paham. Selain itu dilanjutkan dengan siswa mengisi angket pembelajaran.

3. Deskripsi Keaktifan Siswa

Berdasarkan hasil pengamatan oleh observer, dapat dilihat keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Data tersebut diambil setiap pertemuan dan hanya pada proses siswa ketika materi. Data tersbut kemudian dianalisis sesuai dengan kiteria yang sudah ditentukan. a. Keaktifan Siswa pada pertemuan I Pada pertemuan pertama ini 2 November 2012. Materi yang dipelajari adalah mengenai persamaan linear satu variabel dan persamaan linear dua variabel. Data keaktifan terlihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut. Tabel 4.1 Keaktifan siswa pertemuan pertama No Keaktifan skor prosentase Kriteria A B C D 1 2 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 01 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 25 83 SB 02 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 27 90 SB 03 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 26 87 SB 04 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 27 90 SB 05 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 19 63 B 06 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 26 87 SB 07 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11 37 K 08 - - - - - - - - - - - - - - - SK 09 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 19 63 B 10 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 25 83 SB 11 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 17 57 C 12 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 19 63 B 13 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 22 73 B 14 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 18 60 C 15 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 21 70 B 16 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 24 80 B 17 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 23 77 B 18 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 20 67 B 19 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 19 63 B 20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 26 87 SB 21 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 23 77 B 22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 27 90 SB 23 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 19 63 B 24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 87 SB 25 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 20 67 B 26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 27 90 SB 27 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 26 87 SB 28 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 24 80 B 29 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 26 87 SB 30 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 17 57 C 31 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 20 67 B 32 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 24 80 B Keterangan : 1 “0” berati siswa tidak terlibat aktif dalam jenis keaktifan itu. 2 Jenis keaktifan mengacu pada halaman 32. 3 Kriteria mengacu pada tabel 3.3 halaman 40. 4 artinya data siswa tidak dianalisis karena tidak ikut pembelajaran secara penuh yaitu 7 pertemuan Dari tabel di atas maka keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dianalisis sebagai berikut Tabel 4.2 Analisis keaktifan siswa pertemuan pertama Kriteria Frekuensi Persentase Sangat Kurang Kurang 1 4 Cukup 3 12 Baik 11 42 Sangat Baik 11 42 Jumlah 26 100 Dari prosentase keaktifan siswa pada pertemuan pertama ini kriteria sangat baik, baik sudah lebih dari 75 dimana sangat baik kurang dari 75 maka dapat disimpulkan bahwa sikap keseluruhan siswa dalam pertemuan pertama ini termasuk dalam kategori Tinggi berdasarkan kriteria keaktifan siswa tabel 3.4 Hal 40. b. Keaktifan Siswa pada pertemuan II Pada pertemuan kedua 3 November 2012. Materi yang dipelajari adalah presentasi mengenai persamaan linear satu variabel dan