Validitas Teknik Analisis Data

2. Analisis Data Tes Hasil Belajar Siswa Persentase nilai skor siswa diperoleh dengan cara membagi jumlah skor dengan skor maksimal kemudian dikalikan dengan 100. × 100 a. Berdasarkan kriteria nilai Tabel 3.5 Kriteria Nilai Tes Siswa Kartika Budi, 2001 : 54 Interval Skor Kriteria Nilai ≤ 44 4 45 – 54 5 55 – 64 6 65 – 74 7 75 – 84 8 85 – 94 9 95 – 100 10 Tabel 3.6 Kriteria Hasil Belajar Siswa Secara Kualitatif ≥ 8 ≥ 7 ≥ 6 ≥ 5 ≥ 4 Efektivitas ≥ 75 Sangat Tinggi 75 ≥ 75 Tinggi 75 ≥ 65 Cukup 65 ≥ 65 Rendah 65 Sangat Rendah b. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal KKM Standar nilai KKM mata pelajaran matematika di kelas VIII SMP Negeri 8 Purworejo adalah 70. Pada tabel di bawah ini disajikan analisis hasil belajar siswa yang dilihat berdasarkan kriteria ketuntasan. Tabel 3. 7 Kriteria Ketuntasan Minimal SMP Negeri 8 Purworejo Nilai Siswa Kriteria Ketuntasan Minimal ≥ 70 Tuntas 70 Tidak Tuntas 42

BAB IV PERSIAPAN PENELITIAN, PELAKSANAAN PENELITIAN DAN

ANALISIS DATA

A. Persiapan Penelitian

Pada penelitian ini peneliti merencanakan untuk menggunakan pembelajaran berbasis masalah PBM dalam proses pembelajaran sistem persamaan linear dua variabel. Penggunaan PBM dimaksudkan agar siswa lebih paham terhadap materi karena siswa menemukan sendiri cara menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat RPP agar pelaksanaan penelitian nantinya dapat terorganisir dengan baik serta tidak melewatkan suatu hal yang penting. Dalam pembuatan RPP dilengkapi dengan lembar kerja siswa yang bertujuan untuk membantu siswa dalam pembelajaran karena disajikannya permasalahan yang harus diselesaikan. Dalam pembuatan lembar kerja siswa dibuat sedemikan sehingga menjadikan siswa dapat benar-benar menjadi belajar dengan menggunakan pembelajaran matematika yang berbasis masalah. Soal-soal yang dipersiapkan dalam lembar kerja siswa dibuat agar siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan caranya sendiri, guru tidak menuntun siswa hanya menggunakan satu buah penyelesaian, tapi siswa dibebaskan menyelesaikan dengan cara sendiri, sesuai kemampuannya. Dalam menilai kemampuan siswa guru melihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk keaktifan apa saja yang dinilai dibahas pada Bab sebelumnya. Untuk penilaian hasil belajar secara kognitif dilihat dari nilai ulangan harian serta tugas individu yang dilaksanakan di dalam kelas. Untuk melihat apakah terjadi peningkatan hasil belajar setelah dilakukan pembelajaran berbasis masalah ini, peneliti merancang soal tes hasil belajar siswa saja karena materi ini belum pernah diajarkan sebelumnya. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan angket yang berguna untuk melihat sejauh mana pembelajaran berbasis masalah ini bermanfaat. Dari angket yang berupa angket yang terdiri dari pertanyaan tertutup ini, nantinya dapat melihat apakah program pembelajaran berbasis masalah ini membantu dalam proses pembelajaran beserta dengan alasannya. Angket ini diberikan pada akhir pembelajaran.

B. Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi Pra Pembelajaran

Proses Pra Pembelajaran pada tanggal 20 Oktober 2012 , pada pembelajaran hari itu diisi dengan pembagian kelompok serta penjelasan proses pembelajaran berbasis masalah. Selain itu dilanjutkan dengan latihan soal karena pada minggu berikutnya akan diadakan ulangan tengah semester. Pembagian kelompok sesuai keinginan siswa, karena dalam pembelajaran berbasis masalah tidak menuntut pemerataan kepandaian siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Pembagian kelompok menjadi enam kelompok, dua kelompok terdiri dari 6 siswa dan 4 kelompok yang lain terdiri atas 5 siswa.

2. Deskripsi Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pertemuan pertama Jumat, 2 Novemeber 2012. Pada pertemuan pertama ini guru hanya melakukan proses mengorientasikan masalah pada siswa, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individu atau kelompok saja, sedangkan untuk menyajikan hasil karya dan mengevaluasi proses pemecahan masalah belum dapat dilaksanakan karena waktu yang tidak mencukupi karena jumlah soal yang banyak serta tingkat kesulitan cukup tinggi dilihat berdasarkan jawaban siswa stelah ditanyakan apakah sudah selesai sebagian banyak menjawab belum dan susah. Sebelum mulai pembelajaran siswa sudah duduk berkelompok seperti yang sudah dibagi sebelumnya. Pada hari ini ada satu siswa CP tidak masuk sehingga hanya ada 31 siswa yang mengikuti pembelajaran a. Orientasi masalah pada siswa Pertemuan ini diawali dengan memberikan materi tentang sistem persamaan linear dua variabel, khususnya pada pengertian persamaan linear satu variabel dan persamaan linear dua variabel, serta memodelkan persamaan linear dua variabel. Dalam apersepsi guru mengingatkan kembali tentang arti dari variabel, konstanta, suku, dan koefisien.