Kelemahan dari Penelitian PEMBAHASAN PENELITIAN

98

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini menghasilkan deskripsi efektivitas pembelajaran matematika berbasis masalah dengan materi sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII A SMP Negeri 8 Purworejo. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Pembelajaran matematika berbasis masalah pada pembelajaran sistem persamaan linear dua apabila dilihat dari sisi keaktifan siswa, pembelajaran ini mampu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, walaupun pada setiap tahap pembelajaran berbeda-beda, pembelajaran pertama tinggi, kedua cukup, ketiga sangat tinggi, keempat cukup, kelima tinggi, namun ketika dirata-rata nilai keaktifan dari kelima pertemuan tersebut termasuk dalam kategori efektifitas keaktifannya tinggi. 2. Efektifitas pembelajaran dari aspek hasil belajar dalam pembelajaran matematika berbasis masalah pada materi sistem persamaan linear dua variabel termasuk dalam kategori cukup. Selain kesimpulan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran matematika berbasis masalah ini 24 siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran matematika berbasis masalah yang dilakukan oleh peneliti. Dilihat dari sisi pemahaman materi siswa terhadap materi sistem persamaan linear dua variabel sekitar 60 siswa sudah dapat memahami tentang materi sistem persamaan linear dua variabel. Pembelajaran matematika berbasis masalah ini menciptakan suasana pembelajaran yang baru, menyenangkan, tidak membosankan karena banyak variasi yang dilakukan oleh peneliti dalam pembelajaran. Dengan penerapan pembalajaran matematika berbasis masalah ini membuat siswa menjadi lebih berani maju ke depan untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok.

B. Saran

Untuk penelitian dan implementasi lebih lanjut di masa datang, diberikan saran berikut : 1. Pada penelitian ini pada awalnya peneliti terlalu banyak menggunakan masalah soal yang harus dikerjakan oleh siswa, sehingga membutuhkan waktu terlalu lama. Hal penting dalam penyusunan masalah yaitu cukup mengenai materi yang akan dipelajari saja. Untuk materi yang lain mungkin agar siswa belajar sendiri. 2. Penguasaan kelas selama pembelajaran sangat penting, karena pendekatan pembelajaran ini akan membentuk siswa dalam kelompok sehingga memungkinkan terjadinya keramaian dalam kelas. Hal ini menunjukan bahwa penguasaan kelas haruslah diperhatikan lebih agar tidak terjadi keributan yang mengganggu kelas. 3. Penelitian yang lebih lanjut alangkah lebih baiknya proses yang dilakukan akan lebih baik jika benar-benar disesuaikan dengan metode pembelajaran berbasis masalah yang sebenarnya. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP?MTs. Jakarta : BSNP Dewi Nuharini. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya: untuk SMPMTs Kelas VIII Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Erman Suherman. dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Ibrahim, M. Nur, M. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESAUniversity Press. Kartika Budi. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap Mereka pada Strategi Tersebut. USD: Widya Dharma Edisi April 2001. Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : suatu tinjauan konseptual operasional. Jakarta:Bumi Aksara Muaddab, H. 2011. Model Pembelajaran Berbasis Masalah. http:hafismuaddab.wordpress.com20110607model-pembelajaran- berbasis-masalah-problem-based-learning diakses tanggal 13 maret 2012 Muchamad Afcariono. 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif Vol3 2 65-68. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Riansyahefran. 2012. http:riansyahefran- punyakoe.blogspot.com201202pengertian-hasil-belajar-siswa- hasil.html diakses 31 Agustus 2012