3 Tahap Analisa
Melakukan analisa terhadap gagasan alternatif yang meliputi ; analisa keuntungan-kerugian, analisa biaya daur hidup proyek, dan analisa
pembobotan kriteria dalam analisa pemilihan alternatif untuk mendapatkan alternatif yang paling potensial.
4 Tahap Rekomendasi
Mempersiapkan rekomendasi tertulis dari alternatif akhir yang dipilih dengan pertimbangan kemungkinan pelaksanaan secara teknis dan ekonomis.
2.5.1. Tahap Informasi
Tahap informasi bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan item pekerjaan yang akan di studi. Prinsip dasar yang akan dilakukan pada
tahap informasi adalah cost model dan analisa fungsi. Dan tujuan dari tahap informasi adalah untuk memperoleh item kerja yang akan dilakukan rekayasa nilai
dengan cara mendefinisikan fungsi item dalam proyek. Pertanyaan – pertanyaan yang harus dijawab antara lain :
a Apa jenis aktifitas pekerjaan ?
b Untuk apa pekerjaan tersebut ?
c Berapa worth pekerjaan tersebut ?
d Berapa cost pekerjaan tersebut ?
e Berapa rasio cost worth nya ?
f Apa saja syarat – syarat yang harus dipenuhi ?
16
g Apa saja yang mengidentifikasikan biaya tinggi atau biaya – biaya yang tidak
diperlukan ? Tahap informasi pada rencana kerja rekayasa nilai melibatkan penjabaran
proyek, mendapatkan informasi mengenai latar belakang yang akhirnya mengarahkan pada desain proyek, batasan – batasan pada proyek dan sensitivitas
terhadap biaya yang diperlukan selama produksi dan optimasi pengoperasian segala fasilitas pendukungnya.
Setelah menentukan tujuan yang akan dicapai, maka yang perlu dipikirkan adalah bagaimana atau apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Dalam rencana kerja rekayasa nilai yang merupakan suatu pendekatan yang sistematis, maka dalam mencapai tujuan tersebut juga harus
sistematis dengan menggunakan cara – cara yang konstruktif. Berikut dipaparkan teknik atau metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1. Metode untuk mendapatkan informasi umum tentang proyek tersebut.
a Mengumpulkan informasi – informasi dan data – data proyek meliputi
rencana anggaran biaya dan syarat serta desain perencanaan. b
Mempelajari,mengklasifikasikan dan mengolah data – data tersebut menjadi sebuah informasi yang tersusun rapi.
2. Metode dalam pentabulasian data yang berkaitan dengan item pekerjaan.
a Mempelajari gambar desain perencanaan untuk mendapatkan komponen –
komponen dari item pekerjaan.
17
b Mempelajari data rencana anggaran biaya untuk mendapatkan biaya
masing – masing komponen dan biaya item pekerjaan. c
Menyusun dan membentuk tabel. 3.
Metode dalam menentukan item kerja studi. a
Menentukan item pekerjaan berbiaya tinggi dengan membuat cost model proyek contoh.
b Memilih item kerja yang akan menjadi item kerja studi berdasarkan cost
model, Breakdown cost model serta grafik hukum distribusi pareto proyek contoh.
c Menggambarkan item kerja terpilih atau studi dalam bentuk cost model,
Breakdown cost model serta grafik hukum distribusi pareto. 4.
Metode untuk mendapatkan item kerja yang akan dilakukan penggalian alternative – alternative pada tahap kreatifitas dan penganalisaan pada tahap
analisa. Untuk menerapkan teknik – teknik tersebut diatas diperlukan tabel – tabel yang
terdiri dari tabel breakdown analisis dari cost model, tabel perhitungan hukum distribusi pareto, dan tabel analisa fungsi. Tabel – tabel tersebut adalah :
1. Tabel Breakdown Cost Model
Pada tabel ini diisikan hargacost dari elemen-elemen berbiaya tertinggi sampai terendah. Contoh tabel Breakdown Cost Model dapat dilihat pada Tabel 2.1
dibawah ini :
18
Tabel 2.1 Tabel Breakdown Cost Model
NO ITEM BIAYA
KUMULATIF ITEM
PEKERJAAN Rp
Rp
Total
Keterangan : 1
Kolom nomor diisi dengan angka urut nomor item pekerjaan. 2
Kolom item pekerjaan diisi dengan nama item pekerjaan dari yang berbiaya tinggi.
3 Kolom prosentase cost kumulatif diisi angka prosentasi cost kumulatif
item pekerjaan terhadap jumlah total biaya. 4
Kolom item cost diisi sesuai data analisa pekerjaan. 5
Baris total diisi dengan jumlah item cost. 2.
Mengidentifikiasi biaya tinggi dengan Hukum Distribusi Pareto Menurut hukum distribusi pareto 80 dari biaya total secara normal
terjadi pada 20 item pekerjaan. Gambar grafik hukum distribusi pareto dapat dilihat pada gambar 2.4 dibawah ini :
19
Gambar 2.4 Grafik Hukum Distribusi Pareto Dell’Ishola, 1975
3. Mengklasifikasikan fungsi-fungsi item pekerjaan dengan metode FAST yang
menggunakan alur logika How dan Why.
Fungsi komponen Fungsi Fungsi Fungsi
Solusi teknis
pareto Basic
sekunder I sekunder II
F.A.S.T Diagram
HOW WHY
Gambar 2.5. Diagram Alur Logika How and Why dalam FAST
20
F A S T Function Analysis System Technique adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa fungsi dari suatu obyek. Dimana fungsi
dari suatu obyek merupakan hasil akhir yang diinginkan pelanggan atau pengguna dan inilah yang dibayarkan oleh pelanggan tersebut. Cara kerja
FAST menciptakan model grafis dimana para ahli dari berbagai disiplin ilmu bekerjasama dalam suatu proyek. Apabila digunakan sebagai metodologi,
maka FAST akan menterjemahkan sasaran dan tujuan inisiatif manajemen kedalam suatu tindakan.
4. Analisa fungsi
Langkah selanjutnya yaitu item berbiaya tinggi teridentifikasi adalah melakukan analisa fungsi. Menurut L.D. Miles 1972 mendefinisikan fungsi
sebagai dasar dari maksud sebuah pekerjaan atau pengeluaran, yang dapat berupa perangkat keras atau suatu grup keras atau grup tenaga. Kerja atau
prosedur untuk melakukan atau menyelesaikan suatu fungsi. Fungsi menurut James J.O’Brien 1972 dibedakan atas :
a Fungsi dasar yaitu fungsi, tujuan atau prosedur yang merupakan tujuan
utama dan harus dipenuhi. b
Fungsi sekunder yaitu fungsi pendukung yang mungkin dibutuhkan tetapi tidak melakukan kerja sebenarnya.
Analisa fungsi bertujuan untuk mengklasifikasikan fungsi – fungsi dasar Basic Function maupun fungsi – fungsi sekundernya Secondary Function
. Selain itu juga untuk mendapatkan perbandingan antara biaya dengan nilai
21
manfaat yang dibutuhkan untuk menghasilkan fungsi tersebut. Fungsi primer merupakan fungsi yang harus ada agar sesuatu dapat bekerja. Sedangkan
fungsi sekunder merupakan merupakan fungsi yang mendukung fungsi primer jika suatu desain memungkinkan untuk diubah, kebutuhan akan fungsi
sekunder dapat dimodifikasi atau bahkan dihilangkan. Dalam melakukan evaluasi fungsi dari aktivitas pekerjaan yang ada harus
diberikan definisi kata kerja Verb dan kata benda Noun . Kelebihan dari mendefinisikan aktivitas pekerjaan tersebut kedalam dua kata menurut James
O.Brien 1976 antara lain : a
Membatasi timbulnya perluasan arti Jika tidak bisa mendefinisikan suatu fungsi dalam dua kata maka kita tidak
cukup mempunyai informasi tentang masalah tersebut atau mendefinisikan masalah menjadi terlalu luas.
b Menghindari penggabungan fungsi – fungsi dan pendefinisian lebih dari
satu fungsi sederhan. Karena dengan hanya menggunakan dua kata dipaksa untuk memecah – mecah masalah kedalam elemen – elemen yang paling
sederhana. c
Membantu untuk mencapai tingkat pengertian yang paling mendalam dari hal – hal kesalahan dalam komunikasi yang salah pengertian dikurangi
hingga tingkat minimum. Langkah final pada tahap informasi adalah menentukan rasio
costworth. Rasio costworth mendefinisikan efisiensi dari suatu desain atau pekerjaan dari sini juga dapat diketahui biaya – biaya tinggi ataupun
22
biaya – biaya tidak diperlukan. Untuk mempermudah dalam tahap ini dibuat dalam bentuk tabel. Disimpulkan bila CW 2 maka wajib desain
harus ditinjau ulang, CW =1 maka komponen tepat berfungsi, CW 1 ada biaya – biaya yang tidak diperlukan. Bambang permadi, 1992
Tabel analisa fungsi ini digunakan untuk menerangkan fungsi utama dari suatu item pekerjaan, menggambarkan pengklarifikasian fungsi
utama Basic Function maupun fungsi penunjangnya Secondary Function , serta mendapatkan perbandingan antara biaya cost dengan
nilai manfaat Worth yang dibutuhkan untuk menghasilkan fungsi tersebut.
Tabel 2.2. Form Tabel Analisa fungsi Zimmerman,1982
Item : Fungsi :
KK KB
Rasio BiayaNilai Uraian
No
Tahap Informasi Analisa Fungsi
Jenis Biaya
Nilai Fungsi
Keterangan : 1
Baris item diisi dengan nama item pekerjaan yang dianalisa. 2
Baris fungsi diisi dengan nama fungsi pekerjaan yang dianalisa. 3
Kolom nomor diisi dengan angka urut nomor item pekerjaan. 4
Kolom komponen diisi dengan sub-sistem dari pekerjaan yang dianalisa.
23
5 Fungsi didefinisikan dalam dua kata, kata kerja aktif dan kata benda
yang terukur. Setiap fungsi diklasifikasikan sebagai fungsi dasar, ditulis pada kolom jenis dengan huruf B dan fungsi penunjang, ditulis
pada kolom jenis dengan huruf S. 6
Mengisi jumlah biaya fungsi utama worth, dan jumlah biaya keseluruhan cost.
7 Membandingkan jumlah biaya keseluruhan cost dengan jumlah
biaya fungsi utama worth. 8
Memilih item dengan nilai costworth 1
2.5.2 Tahap Kreatif