TEKNIK PENGUMPULAN DATA TEKNIK ANALISA DATA SEJARAH RINGKAS KOTA BINJAI

58

2.3.2 Sampel.

Sampel adalah sebagian populasi yang dijadikan sebagai objek dan sumber data dan informasi dalam penelitian yang dianggap mewakili dari suatu penelitian. Untuk menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan tujuan penelitian, sehingga responden adalah yang dianggap mengetahui secara mendalam tentang permasalah penelitian. Oleh karena itu, sampel yang diambil dengan menggunakan teknik wawancara mendalam deep interview adalah : 1. Kepala Bappeda Kota Binjai : 1 orang 2. Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik dan Prasarana: 1 orang Sedangkan penarikan sampel dengan menggunakan teknik kuesioner sebanyak 10 orang.

2.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data- data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

2.4.1 Teknik pengumpulan data primer.

Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen: 1. Wawancara Interview Yaitu, teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada orang yang berhubungan dengan objek penelitian. 2. Kuesioner Quitionary Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara Universitas Sumatera Utara 59 menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia.

2.4.2 Teknik pengumpulan data sekunder.

Yaitu, pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari: 1. Penelitian Kepustakaan Library research Yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. 2. Studi dokumenter Documentary Yaitu, teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait.

2.5 TEKNIK ANALISA DATA

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif yaitu teknik analisa data yang dilakukan berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan fakta, data dan informasi sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian diambil kesimpulan. Universitas Sumatera Utara 60 BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 SEJARAH RINGKAS KOTA BINJAI

Berdasarkan berbagai informasi yang dianggap mengetahui asal mula timbulnya Binjai, dahulu adalah sebuah kampung kecil yang terletak ditepi Sungai Bingai, Binjai sebenarnya adalah nama sebuah pohon besar, rindang, tumbuh dengan kokoh di tepi Sungai Bingai yang bermuara di Sungai Wampu. Pada tahun 1823, Gubernur Inggris yang berkedudukan di Pulau Penang telah mengutuskan Jhon Anderson untuk pegi ke pesisisr Sumatera Timur dan dari catatannya disebut kampung yang bernama Ba Bingai. Sebenarnya sejak tahun 1822, Binjai telah dijadikan bandar pelabuhan dimana hasil pertanian lada yang di ekspor adalah berasal dari perkebunan lada sekitar Ketapang Pungai atau Kelurahan Kebun Lada Damai. Perkembangan jaman terus berjalan, pada tahun 1864 Daerah Deli telah dicoba ditanami tembakau oleh pioneer Belanda bernama J. Nienkyis dan 1866 didirikan Deli Maatschappy. Usaha untuk mengusai Tanah Deli oleh orang Belanda tidak terkecuali dengan menggunakan politik pecah belah melalui pengangkatan datuk-datuk. Usaha ini diketahui oleh Datuk Kocik, Datuk Jalil Da Suling Barat yang tidak mau bekerja sama dengan Belanda bahkan melakukan perlawanan. Bersamaan dengan itu Datuk Sunggal tidak menyetujui konsesi tanah pada perusahaan Rotterdanmy oleh Sultan Deli karena tanpa persetujuan dibawah kepemimpinan Datuk Sunggal bersama rakyatnya di Timbang Langkat Binjai dibuat Benteng pertahanan untuk menghadapi Belanda. Dengan tindakan Datuk Sunggal ini Belanda merasa terhina dan Universitas Sumatera Utara 61 memerintahkan Kapten Koops untuk menumpas para Datuk yang menentang Belanda. Dan pada 12 Mei 1872 terjadilah pertempuran yang sangat sengit antara Datuk masyarakat dengan Belanda. Peristiwa perlawanan inilah yang menjadi tonggak sejarah dan ditetapkan hari jadi Kota Binjai. Perjuangan para Datuk rakyat terus berkobar dan pada akhirnya pada 24 Oktober 1872 Datuk Kocik, Datuk Jalil dan Suling Barat dapat ditangkap Belanda dan kemudian pada tahun 1873 dibuang ke Cilacap. Pada tahun 1917 oleh Pemerintah Belanda dikeluarkan Instelling Ordonantie No. 12 dimana Binjai dijadikan Gemente dengan luas 267 Ha. Pada tahun 1942-1945 Binjai dibawah pemerintahan jepang dengan kepala pemerintahannya adalah Kagujawa dengan sebutan Guserbu dan tahun 1944-1945 pemerintahan Kota dipimpin oleh ketua Dewa Eksekutif J. Runnanbi dengan anggota Dr. RM Djulham, Natangsa Sembiring dan Tan Hong Poh. Pada tahun 1945 saat revolusi sebagai Kepala Pemerintah Kota Binjai adalah RM Ibnu dan pada 29 Oktober 1945 T. Amir Hamzah diangkat menjadi Residen Langkat oleh Komite Nasional dan pada masa kedudukan Belanda 1947 Binjai berada dibawah asisten Residen J. Bunger dan RM. Ibnu sebagai Wakil WaliKota Binjai pada tahun 1948-1950 Pemerintah Kota Binjai dipegang oleh ASC Moree. Tahun 1950-1956 Binjai menjadi Kota Administrasi Langkat dan sebagai waliKota adalah O.K Salamiddin kemudian T. Ubauduillah tahun 1953-1956. berdasarkan Undang-Undang darurat No. 9 Tahun 1956 Kota Binjai menjadi otonom Kotapraja dengan waliKota pertama SS. Parumuhan. Dalam perkembangannya Kota Binjai sebagai salah satu Daerah Tingkat II Universitas Sumatera Utara 62 di Propinsi Sumatera Utara telah membenahi dirinya dengan melakukan pemekaran wilayahnya. Semenjak di tetapkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1986 wilayah Kota Daerah Kota Binjai telah diperluas menjadi 9,023 km 2 dengan wilayah kecamatan yang terdiri dari 11 desa dan 19 Kelurahan pada tahun 1993, maka jumlah desa menjadi 17 dan Kelurahan 20. Berdasarkan keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 1401395SK1993 tanggal 3 Juni 1993 tentang pembentukan SK Gubernur Sumatera Utara Nomor 1462624SK1996 tanggal 7 Agustus 1996, 17 desa-desa menjadi Kelurahan. Pembagian wilayah kecamatan adalah sebagai berikut:

I. Kecamatan Binjai Selatan

1 Kelurahan Tanah Merah 2 Kelurahan Binjai Estate 3 Kelurahan Tanah Seribu 4 Kelurahan Pujidadi 5 Kelurahan Rambung Dalam 6 Kelurahan Rambung Barat 7 Kelurahan Rambung Timur 8 Kelurahan Bhakti Karya

II. Kecamatan Binjai Kota

1. Kelurahan Berngam 2. Kelurahan Satria 3. Kelurahan Setia 4. Kelurahan Kartini 5. Kelurahan Tangsi 6. Kelurahan Binjai 7. Kelurahan Pekan Binjai

III. Kecamatan Binjai Timur

1. Kelurahan Mencirim 2. Kelurahan Tunggurono 3. Kelurahan Timbang Langkat 4. Kelurahan Tanah Tingg 5. Kelurahan Sumber Muliorejo 6. Kelurahan Dataran Tinggi 7. Kelurahan Sumber Karya

IV. Kecamatan Binjai Utara

1. Kelurahan Pahlawan 2. Kelurahan JatiNegara Universitas Sumatera Utara 63 3. Kelurahan Nangka 4. Kelurahan Jati Karya 5. Kelurahan Damai 6. Kelurahan Kebun Lada 7. Kelurahan Cengkeh Turi 8. Kelurahan Makmur 9 Kelurahan Utomo

V. Kecamatan Binjai Barat

1. Kelurahan Bandar Sinembah 2. Kelurahan Limau Mungkur 3. Kelurahan Limau Sundai 4. Kelurahan Paya Roba 5. Kelurahan Suka Maju 6. Kelurahan Suka Ramai

3.2 GAMBARAN UMUM KOTA BINJAI