63 3.
Kelurahan Nangka 4.
Kelurahan Jati Karya 5.
Kelurahan Damai 6.
Kelurahan Kebun Lada 7.
Kelurahan Cengkeh Turi 8.
Kelurahan Makmur 9
Kelurahan Utomo
V. Kecamatan Binjai Barat
1. Kelurahan Bandar Sinembah
2. Kelurahan Limau Mungkur
3. Kelurahan Limau Sundai
4. Kelurahan Paya Roba
5. Kelurahan Suka Maju
6. Kelurahan Suka Ramai
3.2 GAMBARAN UMUM KOTA BINJAI
3.2.1 Geografi Luas Wilayah
Kota Binjai merupakan salah satu Kota yang termasuk dalam konsep Kota Mebidang dalam Medan Metropolitan. Urban Development Project MMUDP.
Terletak pada perbatasan Kabupaten Langkat dengan Kabupaten Deli Serdang. Jarak Kota Binjai dengan Kota Medan hanya sekitar 22 km dan jarak Kota Binjai
dengan Kota Langkat juga sekitar 21 km atau dengan kata lain jarak tempuh ke Kota Binjai dari Medan maupun dari Langkat sekitar 20 menit perjalanan.
Secara geografis Kota Binjai terletak diantara 3 31
’
40
”
- 3 40
’
2
”
Lintang Utara dan 98
27
’
3
”
– 98 32
’
32
”
Bujur Timur. Saat ini Kota Binjai secara administrasi memiliki 5 Kecamatan dan 37 Kelurahan 283 lingkungan. Luas
wilayah adalah sekitar 9.023,62 Ha atau 9,023 km. Secara administratif Kota Binjai berbatasan dengan daerah:
Sebelah Utara :Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat dan kecamatan
Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Sebelah Timur
:Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Sedang. Sebelah
Selatan :Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat dan
Universitas Sumatera Utara
64 Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang
Sebelah Barat :Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat
3.2.2 Topografi
Kota Binjai berada pada ketinggian 25-35 meter diatas permukaan laut, dengan ketinggian rata-rata 28 meter diatas permuakaan laut. Sebagian besar
wilayah Kota Binjai datar dengan tingkat kemiringan lahan 0-2 dengan luas 8.739,72 Ha 96,85. Hanya sekitar 3,15 wilayah yang memiliki tingkat
kemiringan lahan antara 2-15 283,90 Ha Kondisi demikian merupakan suatu kendala dalam pengembangan
jaringan drainasedan saluran air kotor, sebab dengan tingkat kemiringan yang datar pengeringan dengan memanfaatkan gaya grafitasi relative sulit. Hal ini akan
mengakibatkan kondisi saluran drainase relative tidak mengalir dan selalu tergenang.
3.2.3 Iklim
Seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia, Kota Binjai mempunyai dua musim, yaitu musim kering kemarau yang jatuh pada bulan April-Juli dan
musim hujan sekitar bulan Agustus-Desember. Adapun curah hujan yang terjadi pada lima tahun terakhir berkisar antara 1.607-2.236 mm tahun. Curah hujan
yang relative tinggi biasanya terjadi antara bulan September-Desember, sedangkan curah hujan yang rendah biasanya terjadi antara bulan Januari-April.
Suhu udara harian rata-rata sebesar 26,74 C dengan temperature harian
maksimum rata-rata 31,8 C dan temperature harian minimum rata-rata sebesar
22,3 C. temperature harian yang cukup tinggi biasa antara terjadi pada bulan
April hingga Juli, dimana temperature atau suhu udara maksimum mencapai
Universitas Sumatera Utara
65 kurang lebih 18,2
C. Lamanya penyinaran matahari yang terendah adalah 35 dan yang
tertinggi sekitar 57 yang berarti rata-rata penyinaran matahari adalah 46. Disamping itu berdasarkan temperature suhu udara Kota Binjai mempunyai
kelembaban rata-rata adalah sekitar 85.
3.2.4 Hidrologi
Diwilayah Kota Binjai terdapat lima buah sungai yang mengalir dari Selatan dan Utara. Kelima sungai tersebut adalah Sungai Bingei, Sungai
Mencirim, Sungai Bangkatan, Sungai Diski serta Sungai Rambai. Dari kelima sungai tersebut hanya Sungai Bingei dan Sungai Mencirim yang relative besar.
Sedangkan yang terbesar adalah Sungai Bingei. Sungai Bangkatan memiliki muara pada Sungai Mencirim dan Sungai Mencirim memiliki muara pada Sungai
Bingei. Adapun Sungai Bingei memiliki muara pada Sungai Wampu diwilayah
Kabupaten Langkat. Selain itu juga terdapat beberapa sungai kecil yang hanya berair ketika musim hujan. Sekitar Sungai Mencirim dan Sungai Bangkatan
merupakan wilayah banjir yaitu Kelurahan Setia, Kartini, Rambung Barat dan Tanah Tinggi. Banjir terjadi bila hujan sangat lebat dan berlangsung lama. Setelah
hujan reda, banjir tersebut akan mengering, lamanya tergantung pada volume air hujan dan lamanya hujan.
3.2.5 Geologi
Kota Binjai secara umum terdiri dari jebis tanah alluvial. Tanah alluvial merupakan deposit yang terbesar secara luas terutama di sepanjang Sungai Bingai,
Sungai Mencirim yang terletak di dalam wilayah Kota Binjai.
Universitas Sumatera Utara
66 Oleh karena itu, Kota Binjai tidak memiliki potensi galian yang dapat
menunjang bahan baku industri. Bahan tambang yang terdapat di daerah ini adalah berupa galian golongan C, yaitu batu pasir, tanah liat serta air tanah.
Bahan galian C terdapat di sepanjang Sungai Bingai dan Sungai Mencirim yang tersebar di Kecamatan Binjai Utara, Binjai Barat, Binjai Selatan dan Binjai Timur.
3.2.6 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan dalam suatu daerah secara tidak langsung dapat digunakan sebagai indicator mengenai kegiatan masyarakat yang bersangkutan,
berdasarkan penggunaannya maka dapat diklasifikasikan seperti perumahan, persawahan,perkebunaan, tegalan ladang, kebun campuran dan lain-lain.
Penggunaan lahan di Kota Binjai pada tahun 2005 dikelompokkan menjadi 2 yaitu, lahan terbangun dan non terbangun, dimana masing-masing 2.869,57 Ha
dan 6.154,05 Ha. Dari data yang ada dapat diketahui, bahwa penggunaan lahan untuk perumahan yang terluas adalah diKecamatan Binjai Selatan dimana
mencapai 536,42 Ha dan terendah di Kecamatan Binjai Barat seluas 217,96 Ha. Selain itu penggunaan lahan untuk perusahaan seluas 273,41 Ha, jasa
seluas 201,21 Ha, untuk industri sebesar 55,12 Ha dan lain-lain seluas 532,29 Ha. Sedangkan lahan non terbangun digunakan untuk sawah 2.484,27 Ha,
perkebunaan 1.383,43 Ha dan ladang campuran tegalan seluas 2. 286,35 Ha.
3.2.7 Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Binjai
RTRW Kota Binjai memuat materi Regional Kota Binjai, potensi, konsepsi pengembangan struktur tata ruang Kota, rencana penggunaan lahan,
rencana pengembangan sarana dan pra sarana serta rencana penataan bangunan. Agar pembangunan yang dilakukan di Kota Binjai dapat dilakukan secara
Universitas Sumatera Utara
67 lebih merata , maka Kota Binjai dibagi atas lima bagian wilayah Kota yang
masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Agar penetapan rencana dilapangan dapat dilakukan, maka batas wilayah kelima
BWK tersebut adalah batas-batas administrasi kecamatan yang ada di Kota Binjai. Karakteriastik tiap-tiap BWK tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
3.3 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BINJAI