Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa sekarang ini semakin canggih, terlihat dari semakin banyaknya produk yang dapat membuat hidup manusia semakin efektif dan efisien. Perkembangan teknologi tersebut, berimbas pada perusahaan yang tumbuh subur dan berkembang, masing-masing berlomba memproduksi aneka produk kebutuhan hidup manusia, mulai dari produk-produk makanan, pakaian, peralatan dan sebagainya, dimana kesemuanya itu mendatangkan keuntungan yang jelas tidak sedikit bagi produsen. Walaupun begitu, perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dirasakan tidak lepas dari berbagai kendala. Salah satu yang paling nyata adalah tingkat persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain, bahkan juga terjadi terhadap sesama perusahaannya sendiri, dikarenakan masing-masing perusahaan ingin berebut pangsa pasar untuk mencapai target penjualan. Berbagai bentuk usaha keras dilakukan oleh perusahaan demi meningkatkan omset penjualan suatu produk, namun kualitas produk, harga jual, promosi dan faktor-faktor lainnya tetap menjadi yang utama dalam memenangkan persaingan tersebut. Promosi melalui iklan merupakan strategi yang digunakan perusahaan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkannya. Iklan dipercaya dapat menyampaikan maksud dan tujuan dari produsen melalui berbagai media seperti televisi, radio, surat kabar, majalah sampai kepada media internet. Maka untuk hal Universitas Sumatera Utara itu salah satu yang dilakukan untuk promosi adalah iklan dan sudah tidak dapat dipungkiri lagi iklan telah begitu banyak merasuki hidup kita, ketika membaca surat kabar dan majalah, mendengar radio, dan menonton televisi, maka kita akan menemukan yang namanya iklan. Iklan sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern, hampir semua produk yang ditawarkan kita kenal melalu iklan. Dari pasta gigi hingga mobil mewah, dari tur keliling dunia hingga jasa pengurusan surat kendaraan bermotor. Saat bangun pagi kita tidak lagi dikejutkan oleh suara kokok ayam, melainkan oleh siaran radio atau televisi tetangga yang mengiklankan pasta gigi formula baru dan ketika melakukan perjalanan ke kampus tidak heran kita akan melihat sekeliling kita yang penuh dengan papan reklame yang ada di sepanjang jalan, hinggga tulisan-tulisan yang ada di tubuh mobil, taxi, atau bus kota. Menjamurnya televisi swasta di Indonesia semakin mempersubur tumbuhnya iklan, penyisipan iklan dalam acara-acara menarik menjadikan iklan semakin sulit untuk dipisahkan dari kehidupan kita, walaupun menjengkelkan tetapi kita harus menerima iklan sebagai bagian dari kehidupan modern. Terlepas dari efek negatif iklan seperti budaya konsumerisme, kehidupan yang lebih individualisme, dan iklan yang mendatangkan keuntungan seperti penciptaan lapangan pekerjaan, mendidik masyarakat menjadi lebih kritis dalam memilih produk, dan mempermudah pemasaran. Saat ini kita mungkin telah melihat adanya iklan televisi dengan menggunakan figur Barack Obama, mungkin kepopuleran Obama sebagai Presiden Amerika Serikat pertama berkulit hitam dan pernah tinggal di Indonesia tampaknya kini mulai dilirik oleh para pelaku bisnis untuk mempromosikan Universitas Sumatera Utara produk mereka dalam iklan di televisi. Bukan “Obama asli” yang saat ini sibuk menjalankan tugas kepresidenannya tersebut yang menjadi bintang iklan, namun kembarannya, Ilham Anas “Obama” yang mempunyai tampang mirip dengan Obama. Diliriknya Obama sebagai bintang iklan di Indonesia sebenarnya agak terlambat. Jauh-jauh hari sebelum Obama dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, anak asli Bandung ini dikontrak oleh sebuah perusahaan obat asal Filipina untuk membintangi iklan televisi produknya untuk kurun waktu satu tahun. Saat ini ada beberapa iklan di stasiun televisi nasional yang menggunakan jasa Anas “Obama” ini. Misalnya iklan Wafer Tango dan iklan program televisi Happy Hour yang ditayangkan di Trans TV. Selain itu Anas juga muncul dalam iklan layanan masyarakat mengenai pemilu yang muncul di Metro TV. Aneh juga melihat gaya “Mister Presiden” yang satu ini. Gayanya yang sangat mirip Presiden Obama asli bisa mengundang senyum tawa bagi yang melihatnya Di Metro TV, kemunculan Anas “Obama” yang mengaku juga ingin menjadi Presiden Indonesia mungkin dapat dilihat sebagai kritikan kepada masyarakat yang terlalu mengharapkan bahwa presiden Indonesia hendaknya dapat seperti Obama. http:id.wordpress.comtagumum . Memang kemiripan wajah seorang tokoh bisa menimbulkan tragedi, lelucon atau tafsir diri kita sendiri. Untuk periklanan ini dipakai sebagai repositioning yang menjadi elemen penting dalam restrategizing. Suatu positioning dengan wajah tokoh terkenal, maka banyak iklan memakai selebritis tidak sekedar merefleksikan suatu ‘ajakan‘, tapi juga merupakan strategi pemasaran. Ini membuat perbedaan dengan produk kompetitor lainnya. Jadi konsumen akan semakin tinggi brand awarenessnya terhadap produk ini. Universitas Sumatera Utara Memang yang namanya iklan. Sebagaimana kata Budiman Hakim. Jangan berharap iklan akan menjalani fungsi mendidik. www.beritanet.com . Mungkin kita sudah melihat iklan yang mirip Obama di beberapa TV swasta seperti iklan sebuah snack wafer atau iklan yang mengetengahkan kesuksesan Obama menjadi presiden disebuah TV dalam iklan partai, dalam iklan produk wafer dimulai dari seorang ibu yang datang menjemput anak balitanya, sang anak lari-lari menghampiri ibunya sembari meneriakkan sesuatu, namun ketika sudah dekat, bukan ibunya yang di hampiri oleh sang anak, namun seseorang yang berpenampilan mirip dengan Obama. Kemudian dilanjutkan dengan menampilkan produk wafer tersebut disertai dengan tagline-nya memang demam Obama masih belum sembuh dari negeri ini. Presiden baru terpilih Amerika Serikat yang bernama lengkap Barack Hussein Obama ini terus memancarkan pesonanya. Wajar saja Indonesia merasa dekat dengan Obama, karena dia pernah tinggal dan sekolah di Indonesia. Iklan parpol atau pun caleg yang mencatut nama Obama sebenarnya bukan hal yang baru. Sebelumnya, banyak caleg atau pun parpol juga mengikutsertakan Obama dalam materi iklan yang mereka buat. Di Papua, baliho besar bergambar Obama juga pernah nongol bersama Bupati Puncak Jaya, Lukas Enembe, yang juga seorang kader Partai Demokrat. Gambar Presiden SBY juga ikut mejeng dalam baliho raksasa tersebut. Tak cuma dicatut sebagai bintang iklan, gambar-gambar Obama juga dijadikan sebagai ”penglaris”. Terbaru, snack bergambar Obama juga muncul di Bandung dan Surabaya www.neobux.com . Dan dari semua iklan yang dibintangin oleh Anas ”Obama” yang paling menarik adalah iklan wafer tersebut karena memang sangat garing sesuai dengan pesan atau opini yang ingin disampaikan namun Universitas Sumatera Utara perlukah dengan menampilkan sosok yang mirip Obama? Apalagi untuk sesuatu hal yang disebut garing. Aktor yang mirip Obama tersebut tidak ditampilkan sesuai dengan kharisma Obama, tetapi lebih ke arah lawakan. Mungkin hal ini yang diinginkan oleh Tim Kreatif dari advertising atau si perusahaan tersebut. Apakah layak menampilkan seorang Presiden dari negara lain yang nota bene pernah tinggal di Indonesia menjadi sebuah lelucon untuk iklan sebuah wafer garing. Hadirnya fenomena figur Obama yang tayang di televisi ternyata memperoleh opini yang berbeda-beda dari masyarakat. Seperti ada yang menyatakan tidak suka dengan fenomena ini, dan menurutnya Indonesia memang latah karena semuanya diikuti dan bagaimana jika SBY, JK atau Mega naik jadi Presiden apakah ada yang berani membuat iklan plesetannya. Selain itu ada juga yang mengatakan ”Katrok, Kampungan” dan untuk apa memakai figur Obama seperti tidak ada ide lain saja, atau pendapat yang menyatakan bahwa apakah sudah sedemikian parahnya imajinasi liar melanggar etika intelektual, selain itu ada juga anggapan bahwa iklan itu sangat terlalu dan bikin malu. Seharusnya mencari apa yang bisa dibanggakan dari Indonesia, kenapa malah jadi Obama, Iklan yang tidak kreatif, mati akal. Tetapi ada juga yang memandangnya dari sisi positif seperti menganggap iklan yang menggunakan figur Obama ini sangat menarik, karena Obama adalah presiden dari negara yang besar dan dalam iklan menggunakan sosok yang sangat mirip dengan Obama dan iklannya sangat lucu dan kreatif. Beberapa juga merasa senang-senang saja, karena dari segi kreativitas, tidak ada masalah menggunakan icon atau ide yang paling liar Universitas Sumatera Utara sekalipun, dan merasa bahwa iklan ini menghibur http:www.indoforum.orgarchiveindexphp . Berdasarkan pemaparan diatas tidak heran jika oleh iklan yang menggunakan figur ”Obama Indonesia” ini sangat fenomenal dan unik serta menarik untuk diteliti, hal tersebut dikarenakan figur yang diplesetkan adalah Presiden sebuah negara yang besar, dan aktor yang mirip obama tersebut tidak ditampilkan sesuai dengan kharisma Obama, tetapi lebih kearah lawakan. Mungkin hal ini yang diinginkan oleh Tim Kreatif dari advertising atau si perusahaan tersebut, disamping adanya kontroversi dalam masyarakat Indonesia dalam menanggapi iklan yang melahirkan perbedaan opini dalam memandang kemunculan figur Obama dalam beberapa iklan Indonesia tersebut. Berdasarkan hasil pra penelitian, fenomena munculnya figur Obama dalam Iklan wafer Tango di televisi telah membentuk opini di kalangan mahasiswa dan opini yang terbentuk pun berbeda-beda antara mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya. Penelitian dilakukan terhadap iklan yang tayang di Trans TV karena berdasarkan hasil pra penelitan mayoritas mahasiswa USU menyaksikan iklan wafer Tango versi Obama di Trans TV dan alasan peneliti memilih mahasiswa sebagai responden adalah karena mahasiswa merupakan kaum intelektual dan unsur yang paling sadar dalam masyarakat. Sebagai Agent of Change sekaligus pencipta dan penyebar kebudayaan tinggi, mahasiswa berperan sebagai penggerak, perantara dan penyelesai masalah-masalah yang ada di masyarakat. Idealnya mahasiswa harus kritis terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat. Dengan sifat, peran dan fungsi mahasiswa tersebut maka peneliti memilih mahasiwa sebagai sampel dalam penelitian ini. Dari sekian Universitas Sumatera Utara banyak universitas yang ada di Sumatera Utara peneliti memilih Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara USU adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Sumatera Utara dan termasuk sebagi perguruan tinggi terbaik di Indonesia. USU berada pada urutan kesepuluh universitas terbaik di Indonesia. Peringkat itu didasarkan pada survei majalah Globe Asia. USU bersama Universitas Hassanuddin merupakan perguruan tinggi milik pemerintah di luar Pulau Jawa yang masuk dalam daftar rangking Seputar Indonesia, Edisi 27 Februari 2008. Selain itu sewaktu melakukan pra penelitian, peneliti menemukan bahwa banyak mahasiswa Universitas Sumatera Utara dari berbagai fakultas memberikan komentar mengenai figur Obama palsu melalui iklan televisi di Indonesia. Dengan demikian, berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimanakah opini mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap munculnya figur Obama dalam Iklan wafer Tango di Trans TV.

I.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Opini Mahasiswa Terhadap Iklan Nasional Demokrat (Studi Deskriptif Opini Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Terhadap Iklan Nasional Demokrat Di Metro TV)

0 54 90

Opini Mahasiswa Terhadap Tayangan MTV Insomnia Di Global TV(Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

1 25 93

YouTube: Broadcasting The World dan Opini Mahasiswa (Studi Deskriptif tentang Opini Mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap Penggunaan Situs YouTube sebagai Media Komunikasi Global)

2 82 138

Persepsi Mahasiswa Terhadap Pesan Iklan “Merokok Membunuhmu” (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Teknik Universitas Sumatera Utara)

1 16 103

Persepsi Mahasiswa Terhadap Pesan Iklan “Merokok Membunuhmu” (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Teknik Universitas Sumatera Utara)

0 0 15

Persepsi Mahasiswa Terhadap Pesan Iklan “Merokok Membunuhmu” (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Teknik Universitas Sumatera Utara)

0 0 2

Persepsi Mahasiswa Terhadap Pesan Iklan “Merokok Membunuhmu” (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Teknik Universitas Sumatera Utara)

0 1 7

Persepsi Mahasiswa Terhadap Pesan Iklan “Merokok Membunuhmu” (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Teknik Universitas Sumatera Utara)

0 0 2

Persepsi Mahasiswa Terhadap Pesan Iklan “Merokok Membunuhmu” (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Teknik Universitas Sumatera Utara)

0 0 7

BAB II URAIAN TEORITIS - Persepsi Mahasiswa Terhadap Pesan Iklan “Merokok Membunuhmu” (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Teknik Universitas Sumatera Utara)

0 0 36