II.6.4 Kekuatan Opini Publik
Telah dikemukakan bahwa opini publik atau pendapat publik sebagai suatu kesatuan pernyataan tentang suatu hal yang bersifat kontroversial,
merupakan suatu penilaian sosial atau social judgement. Oleh karena itu, maka pada pendapat publik melekat beberapa kekuatan
yang sangat diperhatikan: a. Opini publik dapat menjadi suatu hukuman sosial terhadap orang atau
sekelompok orang yang terkena hukuman tersebut. Hukuman sosial menimpa seseorang atau sekelompok orang dalam bentuk rasa malu, rasa dikucilkan,
rasa dijauhi, rasa rendah diri, rasa tak berarti lagi dalam masyarakat, menimbulkan frustasi sehingga putus asa, dan bahkan ada yang karena itu lalu
bunuh diri atau mengundurkan diri dari jabatannya. b. Opini publik sebagai pendukung bagi kelangsungan berlakunya norma sopan
santun dan susila, baik antara yang muda dengan yang lebih tua maupun antara yang muda dengan sesamanya.
c Opini publik dapat mempertahankan eksistensi suatu lembaga dan bahkan bisa juga menghancurkan suatu lembaga.
d. Opini publik dapat mempertahankan atau menghancurkan suatu kebudayaan. e. Opini publik dapat pula melestarikan norma sosial.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian III.1.1. Sejarah dan Perkembangan Universitas Sumatera Utara
Sejarah Universitas Sumatera utara dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitas Sumatera Utara Pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini
dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim
Ketua, Dr. T. Mansoer Wakil ketua, Dr. Soemarsono SekretarisBendahara, Ir. R.S. Danunagoro, Drg. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong
Lubis, Dr. Maas. J.Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum Anggota. Sebenarnya hasrat untuk mendirikan Perguruan Tinggi di Medan telah
mulai sejak sebelum Perang Dunia II, tetapi tidak disetujui oleh Pemerintah Belanda pada waktu itu. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang
terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan Perguruan Tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia,
Pemerintah mengangkat Dr. Moh. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash tahun 1947 Gubernur Abdul
Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah Universitas di daerah ini.
Universitas Sumatera Utara