Teori S-O-R .1 Pengertian dan Proses S-O-R
5. Positioning menurut Kelas Produk
Strategi ini sering dilakukan produk tertentu yang “terjepit” dengan strategi mengaitkan produk tersebut dengan kelas produk yang
bersangkutan. Cara yang umum dilakukan dengan menempatkan produknya sebagai alternatif dari produk saingannya. Produk wafer Tango
menawarkan produk makanan wafer yang tidak terkalahkan garingnya dari produk wafer manapun.
6. Positoning dengan menggunakan simbol-simbol budaya
Penggunaan simbol-simbol budaya dimaksudkan untuk menciptakan citra yang berbeda di mata calon pembeli terhadap produk para pesaing.
Strategi ini mengupayakan identifikasi atas sejumlah simbol yang memiliki arti peting bagi calon pembeli, namun tidak digunakan oleh para
pesaing. 7.
Positioning langsung terhadap pesaing Penggunaan pesaing sebagai acuan positioning sering juga disebut
sebagai periklanan kreatif. Namun sering pula cara ini tidak berjalan mulus. Ini dikarenakan orang-orang kreatif dalam dunia periklanan sering
terjebak untuk saling menyerang dan membalik badannya menumpang pada pesaing yang tengah memposisikan dirinya Kasali, 1992:155.
II.5 Teori S-O-R II.5.1 Pengertian dan Proses S-O-R
Universitas Sumatera Utara
Pada awalnya model teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Response S-R akan tetapi kemudian DeFleur menambahkan Organism dalam bagiannya
sehingga menjadi Stimulus-Organism-Response S-O-R. Teori S-O-R merupakan model penelitian yang beranjak dari anggapan
bahwa organisme akan menghasilkan perilaku atau reaksi tertentu jika diberikan suatu kondisi stimulus tertentu kepadanya. Efek yang timbul adalah reaksi
terhadap stimulus tersebut, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian antara pesan dengan reaksi komunikan. Adapun elemen-elemen utama dari model
teori S-O-R ini adalah : Stimulus adalah rangsangan atau dorongan yang berupa pesan, organism adalah manusia atau seorang penerima, response adalah reaksi,
efek, pengaruh atau tanggapan. Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai stimulus
yang diberikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang sesuai dengan stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan dialami
oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya benar- benar melebihi apa yang pernah ia alami.
Dalam mempelajari sikap yang baru tersebut ada tiga variabel yang harus diperhatikan, yaitu: perhatian, pengertian, dan penerimaan. Proses tersebut dapat
dilihat sebagai berikut:
Gambar 3 Model S-O-R
Organism :
- perhatian - pengertian
Response : Stimulus
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa stimulus yang disampaikan kepada komunikan dapat berdampak diterima atau ditolak. Komunikasi terjadi jika
komunikan memberikan perhatian kepada stimulus yang disampaikan kepadanya sampai kepada proses komunikan memikirkannya dan timbul pengertian dan
penerimaan atau mungkin sebaliknya. Respon yang ditimbulkan stimulus hanya sampai pada tahap kognitif dan
afektif saja tidak sampai pada tahap behavioral perubahan sikap terhadap pesan dikarenakan penelitian tentang iklan wafer Tango versi Obama dibatasi hanya
pada opini publik saja. Adapun tahap-tahap yang sesuai dari respon tersebut adalah:
1. Tahap kognitif, yaitu meliputi ingatan-ingatan terhadap suatu pesan,
kesadaranpengenalan terhadap pesan, dan pengetahuan terhadap pesan tersebut.
2. Tahap afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi
informasi, evaluasi terhadap pesan, dan minat untuk mencoba dan
Universitas Sumatera Utara
melakukananya. Rakhmat, 2004:209
Jika disederhanakan lagi maka dapat disebutkan bahwa model teori S-O-R yaitu merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh organisme khalayak.
Komunikasi tersebut akan berlangsung jika adanya suatu perhatian dari komunikan. Adapun proses berikutnya dapat terlihat bahwa komunikan mengerti
dan menerima.
II.6 Opini dan Opini Publik II.6.1 Isitilah Opini Publik