pandangan yang terus diperdebatkan oleh ahli-ahli keuangan di dunia. Pandangan pertama dikemukakan oleh Modigliani dan Miller yang mengatakan bahwa
struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Pandangan kedua dikenal dengan pandangan yang menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai
perusahaan. Pandangan ini diwakili oleh dua teori yaitu Trade off Theory dan Pecking Order Theory.
a. Pendekatan Modigliani dan Miller
Dua ekonom ini berpendapat bahwa proses yang membuat harga saham atau nilai perusahaan bagi perusahaan yang tidak menggunakan utang maupun
yang menggunakan utang adalah sama saja Said dan Pudjiastuti, 1996 : 297. Dasar dari teori ini adalah bahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh
bagaimana perusahaan itu dibiayai, tidak peduli apakah perusahaan dikembangkan dengan menjual saham atau utang, dan tidak peduli bagaimana
kebijakan dividen yang digunakan dengan asumsi tidak ada pajak, biaya kebangkrutan, asimetri informasi, dan di dalam pasar yang sempurna.
Dengan kata lain, utang atau leverage dari suatu perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan, sebab semakin besar penggunaan utang akan
semakin besar pula resikonya dan berarti biaya modal sendiri akan bertambah.
b. Trade Off Theory
Trade off theory dari struktur modal mengacu pada bagaimana sebuah perusahaan menentukan seberapa besar pendanaan dengan utang dan dengan
modal equity yang digunakan untuk menyeimbangkan biaya dan manfaat. Teori
Universitas Sumatera Utara
ini menyatakan bahwa perusahaan menyeimbangkan manfaat dari pendanaan dengan utang, dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang tinggi Frank dan
Goyal, 2007 : 7. Teori ini juga menjelaskan bahwa peningkatan utang akan mampu meningkatkan nilai perusahaan, sebab pembayaran bunga yang dapat
dikurangkan dari perhitungan pajak tax deductable, selama posisi utang dalam struktur modal masih berada di bawah target struktur modal yang optimal.
Kebijakan struktur modal melibatkan perimbangan trade off antara risiko dan tingkat pengembalian, sebagaimana yang dikemukakan oleh Brigham dan
Houston 2001 : 5 yaitu : •
Menggunakan lebih banyak utang berarti memperbesar resiko yang ditanggung pemegang saham.
• Menggunakan lebih banyak utang juga memperbesar tingkat
pengembalian yang diharapkan. Hubungan empiris dari teori trade off telah seringkali dipertanyakan.
Menurut Miller 1977, jika teori trade off itu benar, maka perusahaan harus memiliki tingkat utang yang lebih tinggi dari kenyataannya. Kritikan terhadap
teori ini juga dikemukakan oleh Myers 1984, yang kemudian memberikan teori baru yang disebut pecking order theory.
c. Pecking Order Theory