Tabel 4.9 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .732a
.536 .501
.46231 1.767
a Predictors: Constant, LN_EPS, LN_DPR, LN_LEV b Dependent Variabel: LN_Q
Pada model summary, nilai koefisien korelasi R sebesar 0,732 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara Tobins’Q LN_Q dengan variabel
independennya LN_LEV, LN_DPR, dan LN_EPS begitu kuat karena berada diatas 0,5. Angka adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,536. Hal
ini berarti 53,6 variasi atau perubahan dalam Tobins’Q dapat dijelaskan oleh variasi leverage ratio, dividend payout ratio dan earnings per share, sedangkan
sisanya 46,4 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi. Standard Error of Estimate SEE adalah 0,46231, yang mana
semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen.
c. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan
menggunakan uji signifikansi simultan F test dan uji parsial t test.
1. Uji Signifikansi Simultan F- test
Untuk melihat pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap dividend payout ratio secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan Uji signifikansi
Universitas Sumatera Utara
simultan F-test. Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi memiliki pengaruh
secara bersama – sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah:
• H
o
: b
1
=b
2
=b
3
• H
=0, artinya variabel Leverage Ratio LEV, Dividend Payout Ratio DPR dan Earnings Per Share EPS yang terdapat pada
model ini bukan penjelas yang signifikan terhadap variabel Tobins’Q.
a
b b
3 2
≠ ≠
≠
i
b
: , artinya variabel Leverage Ratio LEV, Dividend
Payout Ratio DPR dan Earnings Per Share EPS yang terdapat pada model ini merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel Tobins’Q.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 15.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.10 Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 9.865
3 3.288
15.385 .000a
Residual 8.549
40 .214
Total 18.414
43 a Predictors: Constant, LN_EPS, LN_DPR, LN_LEV
b Dependent Variabel: LN_Q
Berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 4.10 diperoleh nilai signifikansi F sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai F
hitung
sebesar 15,385 yang lebih besar dari F
tabel
yang hanya 2,84 15,385 2,84. Oleh karena probabilitas tersebut jauh lebih kecil dari 0,05 dan F
hitung
lebih besar dari F
tabel,
, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Y atau mengindikasikan bahwa H
o
ditolak dan H
a
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Leverage
Universitas Sumatera Utara
Ratio LEV, Dividend Payout Ratio DPR dan Earnings Per Share EPS pada model ini secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel Tobins’Q.
2. Uji Parsial t-Test
Uji parsial atau uji signifikansi parameter individual t-Test menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen, atau dengan kata lain digunakan untuk
menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Adapun hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut:
H1 : kebijakan leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan
H2 : kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan
H3 : earnings per share berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Uji t ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t
hitung
− Jika t
dengan ketentuan:
hitung
t
tabel
− Jika t
pada α 0.05, maka Ha ditolak.
hitung
t
tabel
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 15.0, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.9
pada α 0.05, maka Ha diterima.
Model t
Sig 1
Constant 1.803
.079 LN_LEV
6.325 .000
LN_DPR .887
.381 LN_EPS
-.070 .945
Universitas Sumatera Utara
Dari uji t yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai signifikansi untuk variabel independen yaitu kebijakan leverage LN_LEV adalah
0,000 dan nilai ini jauh lebih kecil dari 0.05 yang berarti bahwa H
1
diterima. Selain itu, dari uji t di atas, diperoleh nilai t
hitung
untuk kebijakan leverage adalah 6,325. Sementara t
tabel
yang dihitung dengan ketentuan α
= 5 adalah 1,6811. Nilai t
hitung
6,325 ini lebih besar dari nilai t
tabel
1,6811. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa H
1
diterima atau kebijakan leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
Tobins’Q. Variabel kebijakan dividen LN_DPR, dari uji t yang telah
dilakukan tersebut, memiliki nilai signifikansi sebesar 0,381, yang berarti bahwa H
2
ditolak sebab nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. Hal ini juga dapat dilihat dari besarnya t
hitung
yang dihasilkan, yaitu 0,887, yang lebih kecil dari nilai t
tabel
α = 5, yaitu 1,6811 t
tabel
t
hitung
1,6811 - 0,887. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa H
2
Sementara itu, dari uji t yang telah dilakukan, variabel independen lainnya, yaitu earnings per share LN_EPS tidak berpengaruh signifikan
terhadap Tobins’Q karena tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,945 0,945 0,05, dan dari tabel regresi juga dapat dilihat
besarnya t atau kebijakan
dividen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan Tobins’Q.
hitung
untuk variabel variabel earnings per share sebesar - 0,070, sehingga dapat disimpulkan bahwa t
tabel
t
hitung
1,6811 -0,070. Dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian, dapat disimpulkan bahwa H
3
C. Pembahasan Hasil Penelitian
atau earnings per share sebesar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan Tobins’Q.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik, diperoleh nilai koefisien korelasi R sebesar 0,732 yang berarti bahwa korelasi
atau hubungan antara Tobins’Q LN_Q dengan variabel independennya LN_LEV, LN_DPR, dan LN_EPS begitu kuat karena berada diatas 0,5. Angka
adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,536. Hal ini berarti 53,6 variasi atau perubahan dalam Tobins’Q dapat dijelaskan oleh variasi leverage
ratio, dividend payout ratio dan earnings per share, sedangkan sisanya 46,4 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
Selanjutnya, dari penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa variabel kebijakan leverage LEV memiliki pengaruh yang sangat signifikan
terhadap nilai perusahaan Tobin’s Q sebagaimana ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0,00 0,05 setelah dilakukan uji t. Dari hasil penelitian
ini, variabel kebijakan leverage LEV memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 2,474329, artinya apabila terjadi perubahan variabel kebijakan leverage
LEV atau leverage ratio sebesar 1 akan menaikkan nilai perusahaan Tobins’Q sebesar 2,474329 dengan asumsi variabel lain tetap. Hasil penelitian
ini sesuai dengan hasil penelitian Taswan 2003 yang juga menyatakan bahwa kebijakan hutang leverage ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Namun hasil ini berbeda dengan penelitian terdahulu Euis Soliha
Universitas Sumatera Utara