Retribusi Dari Pemandian Air Panas Raja Berneh

5.5. Program Strategi Perancangan Pengembangan

Seperti yang diketahui bahwa kepariwisataan merupakan sektor yang dinamis, dimana perlu dilakukan pembenahan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan dan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, untuk mempertahankan dan meningkatkan daya tarik suatu objek wisata, sudah sepatutnya dibuat program strategi perancangan pengembangan untuk masa mendatang. Dari hasil wawancara dengan informan, diketahui bahwa ada beberapa program yang akan dicanangkan ke depan dalam rangka pengembangan objek wisata Pemandian Air Panas Raja Berneh Doulu, yaitu penambahan beberapa kolam pemandian yang dilengkapi dengan fasilitas di setiap kolam, perluasan area parkir, pengembangan seni dan budaya di kawasan wisata pemandian air panas, perbaikan jalan menuju lokasi wisata dengan segenap penerangannya dan menanam pohon di sekitar hutan lindung di kaki gunung Sibayak untuk menjaga kelestarian udara di objek wisata ini nantinya. Analisis yang dapat dibuat berdasarkan keterangan tersebut adalah, bahwa pihak Dinas mengupayakan pengembangan obyek wisata ini secara bertahap dan berkesinambungan. Dinas memiliki kemampuan untuk membaca dan merespon kebutuhan pengunjung dan disesuaikan dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Program perancangan yang dibuat pun tetap menjunjung tinggi kelestarian budaya daerah.

5.6 Retribusi Dari Pemandian Air Panas Raja Berneh

Faktor keuangan merupakan faktor utama yang merupakan sumber daya finansial bagi pembiayaan penyelenggaraan roda pemerintahan daerah. Salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah yang diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pembiayaan yang berarti bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah tersebut adalah Restribusi Daerah. Menurut Yani 2002:55, Restribusi Daerah Universitas Sumatera Utara merupakan pungutan daerah, sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Beradasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karo No. 11 Tahun 2006, jenis penerimaan yang ditetapkan untuk objek wisata Pemandian Air Panas Raja Berneh adalah Restribusi Jasa Usaha. Dari data yang diperoleh, Objek wisata Pemandian Air Panas Raja Berneh telah berhasil memberikan kontribusi yangh berarti dalam peningkatan PAD, walaupun jumlahnya tidak terlalu besar. Hal ini dapat dilihat berdasarkan angka pemasukan yang terealisasi. Angka yang ditargetkan pada tahuan 2008 yaitu sebesar Rp. 125 juta, ternyata mencapai realisasi sebesar Rp. 130,04 juta. Data tersebut mengindikasikan bahwa kawasan wisata alam ini sangat potensial dan berhasil mendobrak penerimaan daerah tersebut. Pada tahun berikutnya, dengan memperhatikan pendapatan di tahun 2008, pihak Pemda menaikkan target pencapaian menjadi Rp. 150 juta. Namun pada realisasinya Pemandian Air Panas ini hanya mencapai angka Rp. 120,1 juta. Dari hasi pengamatan yang dilakukan, penurunan angka tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa di antaranya adalah kondisi sosial dan perekonomian masyarakat secara umum. Faktor lain adalah masalah kondisi fisik jalan menuju lokasi tersebut. Menurut pengamatan saya, konsisi fisik jalan yang belum diperbaiki dan belum cukupnya penerangan di sepanjang perjalanan dari Pos Pengamanan Polisi Doulu sampai lokasi wisata sangat mempengaruhi jumlah kunjungan. Kerusakan jalan yang parah terkadang menyulitkan perjalanan. Pada hakekatnya, orang melakukan kegiatan wisata adalah untuk memperoleh ketenangan dan kenyamanan. Situasi jalan yang rusak tersebut mempengaruhi daya tarik kawasan wisata alam ini dan tingkat kenyamanan wisatawan yang ingin berkunjung. Universitas Sumatera Utara

5.7 Perkembangan Pengunjung yang datang ke Pemandian Air Panas Raja Berneh.