5.2. Sarana dan Prasarana
Dalam pengembangannya, Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Karo telah melakukan banyak upaya untuk memperlengkapi sarana dan prasarana di Objek
Wisata Pemandian Air Panas Doulu. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa informan dari di lingkungan Bidang Pariwisata. Adapun
pembenahan sarana dan prasarana yang telah dilakukan di kawasan wisata Pemandian Air Panas Raja Berneh adalah dengan pengadaan fasilitas – fasilitas yang dibutuhkan
oleh pengunjung seperti tempat makan, penginapasan, fasilitas hiburan untuk keluarga, akses jalantransportasi, pondok – pondok kecil untuk bersantai dan beristirahat, dan
penataan lingkungan di sekitar kawasan wisata dengan menjaga kebersihan dan keamanannya serta merawat segala sesuatu yang telah ada. Pembenahan tersebut
disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan pangunjung, namun tidak terlepas dari tema kecintaan terhadap alam. Pengadaan berbagai fasilitas di kawasan wisata
dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi setiap pengunjung. Di samping itu, Dinas juga melaksanakan penataan terhadap kolam pemandian dan
lingkungan sekitar kolam. Hal itu dapat dilihat dari keberadaan petugas kebersihanpenataan kolam yang senantiasa bertugas menjaga kebersihan kolam.
Penataan lain juga terlihat dalam pengaturan kios – kios tersebut diatur disetiap lokasi pemandian air panas karena setiap tempat pemandian terdapat kios yang menjual
makanan. Demikian halnya dengan terjaganya keamanan di lokasi pemandian. Penjagaan yang dilakukan di setiap lokasi pemandian air panas membuat pengunjung
merasa bebas dan aman selama berada di kawasan wisata alam ini.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Promosi
Pengembangan terhadap objek wisata alam Pemandian Air Panas tidak terlepas dari peran promosi. Menurut Hadinoto 1996:32-33, promosi merupakan salah satu dari
lima 5 komponen besar sistem pariwisata. Menurut pengertian beliau, promosi merupakan suatu rancangan untuk memperkenalkan atraksi yang ditawarkan dan
dengan dengan cara bagaimana atraksi dapat dikunjungi. Pengertian tersebut berarti bahwa kegiatan promosi dilakukan untuk memberikan informasi kepada umum tentang
objek wisata dengan segala sumber daya yang dimilikinya, serta menjelaskan cara mendapatkan objek wisata tersebut.
Adapun bentuk promosi yang telah dilakukan oleh pihak Dinas untuk memperkenalkan objek wisata Pemandian Air Panas Raja Berneh kepada umum adalah
dengan pencetakan buklet, brosur, pencetakan foto-foto, pelaksanaan even-even kegiatan seni dan budaya, media massa dan elektronik, dan melalui surat edaran ke
berbagai organisasi masyarakat. Upaya promosi seperti melalui pencetakan foto – foto dan brosur, serta memberikan surat edaran ke berbagai organisasi masyarakat
merupakan langkah yang lebih intens dilakukan. Hal ini dihubungkan dengan ketersediaan dana yang terbatas. Menurut penjelasan Kepala Seksi Informasi dan
Promosi Pariwisata di Kantor Dinas Pariwisata, dana yang tersedia hanya cukup untuk kegiatan pencetakan tersebut. Demikian halnya dengan promosi melalui mendia.
Dengan adanya situs resmi tentang kepariwisataan di Kabupaten Karo, kegiatan promosi menjadi lebih cepat dan mudah. Sementara untuk kegiatan promosi yang lain,
dilakukan sewaktu – waktu jika dana memungkinkan. Dana untuk melaksanakan even – even dan studi banding misalnya tentunya akan jauh lebih besar. Namun demikian,
pencapaian kinerja dari kegiatan promosi dengan dana terbatas tersebut telah mampu
Universitas Sumatera Utara
mendongkrak keberhasilan objek wisata Pemandian Air Panas Raja Berneh. Hal ini terlihat dari data jumlah pengunjung domestik yang datang maupun dari manca negara.
5.4 Pendidikan dan Pelatihan