1.3 Hipotesis Penelitian Hipotesis dari penelitian ini adalah:
- Aplikasi EF slag lebih baik dibandingkan dengan dengan BF slag,
dolomit, silica gel dan pupuk mikro dalam memperbaiki sifat-sifat kimia tanah gambut serta mendukung pertumbuhan dan produksi padi.
- Peningkatan pertumbuhan dan produksi padi di tanah gambut disebabkan
oleh perbaikan sifat kimia tanah gambut dengan adanya sumbangan silikat, basa-basa dapat ditukar dan unsur hara mikro yang terkandung dalam steel
slag .
- Kadar logam berat beracun dalam beras setelah aplikasi steel slag masih di
bawah batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan sehingga beras tersebut masih aman dikonsumsi.
I. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Steel Slag Terak Baja sebagai Pupuk Si
Steel slag adalah lelehan campuran oksida logam dan silikat yang
mengandung fosfat, borat, sulfat, karbon dan halida. Steel slag terjadi akibat penggumpalan mineral silika, kalium dan natrium dalam proses peleburan logam
atau melelehnya mineral-mineral tersebut dari bahan wadah pelebur akibat proses panas yang tinggi Syarif 2010.
Steel slag merupakan hasil sampingan yang terbentuk dalam proses
pembuatan baja yang mengandung kalsium silikat. Steel slag terdiri atas iron- making slag
atau blast furnace slag BFS dan steel-making slag jenis converter furnace slag
dan electric furnace slag EFS. Steel slag mengandung silika Si yang merupakan benefecial element untuk tanaman akumulator Si seperti padi,
sehingga dapat dijadikan sebagai pupuk Si. Jenis steel slag yang diproduksi di Indonesia adalah electric furnace slag,
digunakan sebagai pupuk silikat bermanfaat mengurangi persentase gabah hampa dan meningkatkan produksi padi di tanah dengan ketersediaan Si yang rendah
Suwarno dan Goto 1997b. Steel slag yang biasa digunakan sebagai pupuk Si dalam budidaya padi sawah di Jepang, Korea, Taiwan, dan Cina adalah blast
furnace slag De Datta 1981; Ma dan Takahashi 1993.
Blast furnace slag memiliki komposisi yang sangat bervariasi bergantung
pada proses pengolahan. Penelitian tentang BF slag di Indonesia sampai saat ini belum ada. Das et al. 2007 menunjukkan bahwa BF slag mengandung beberapa
unsur hara seperti silika 30-35, kalsium oksida 28-35, magnesium oksida 1-6, dan Al
2
O
3
Fe
2
O
3
18-258. Penelitian menggunakan EF slag Indonesia terhadap pertumbuhan dan
produksi padi sawah di tanah gambut dari Dendang, Jambi menunjukkan bahwa EFS berpengaruh sangat nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi
Suwarno 2002. Akan tetapi, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 18 dan 85 tahun 1999 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun B3, steel
slag termasuk limbah B3 dari sumber yang spesifik. Untuk merevisi peraturan