Kadar SiO Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar SiO

tinggi dibandingkan dengan perlakuan BFS yang sejalan dengan produksi gabah yang dihasilkan. a b Gambar 6 Kadar SiO 2 dalam Jerami Padi: a IR 64, b Air Tenggulang pada Berbagai Taraf Perlakuan. Pada percobaan rumah kaca, respon padi IR 64 di tanah gambut lebih baik dibandingkan padi Air Tenggulang. Hal ini berkaitan dengan karakteristik fisiologis yang berbeda dari kedua varietas berdasarkan deskripsi padi oleh BBPT Padi 2010. Hasil keseluruhan variabel pertumbuhan dan produksi padi IR 64 maupun Air Tenggulang di tanah gambut terbukti bahwa tidak hanya kahat Si, Ca, Mg, Cu, Zn dan pH masam yang menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman padi di tanah gambut. Perbaikan sifat kimia tanah gambut menyeluruh dan seimbang diperlukan, sehingga memenuhi kebutuhan tanaman padi untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian, respon padi perlakuan EFS di tanah gambut lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain. Hal ini membuktikan bahwa bukan hanya silikat sebagai faktor penentu perbaikan sifat kimia tanah gambut dan produksi padi pada perlakuan EFS, tetapi dengan adanya peningkatan pH tanah, sumbangan Ca, Mg, unsur hara mikro serta kation polivalen Fe, Al, Cu dan Zn diharapkan dapat mengurangi pengaruh buruk asam-asam organik yang beracun. Pemberian EFS diduga dapat menciptakan kondisi kesetimbangan dalam tanah untuk pertumbuhan dan produksi padi yang lebih baik.

4.2.2.2 Kadar Logam Berat dalam Beras

Analisis kadar logam berat yang terkandung dalam beras padi kedua varietas menunjukkan bahwa terdeteksi logam berat yaitu Cd, sedangkan kadar Pb dan Hg tidak terdeteksi. Tabel 7 menunjukkan bahwa beras padi kedua varietas kadar Pb dan Hg tidak terdeteksi sedangkan kadar Cd tertinggi pada perlakuan dolomit setara EFS 6 untuk padi IR 64 dan EFS 8 untuk padi Air Tenggulang. Pengaruh aplikasi perlakuan terhadap logam berat dalam beras sulit untuk dilihat, disebabkan oleh terdapat tanaman yang mati atau tidak berproduksi pada beberapa perlakuan sehingga tidak ada sampel untuk dianalisis. Kadar logam berat dalam beras terukur pada perlakuan EFS, BFS dan dolomit setara EFS namun masih dibawah batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan menurut SNI 7387 tahun 2009 Tabel 1, sehingga beras masih aman untuk dikonsumsi. Hal ini berarti bahwa aplikasi steel slag tidak berbahaya dan layak untuk dijadikan amelioran tanah di bidang pertanian dan terbantahkan bahwa steel slag dikategorikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 menurut PP No 18 dan No 85 tahun 1999 tentang pengelolaan limbah B3. Tabel 7 Kadar Pb, Hg dan Cd Total yang Terkandung dalam Beras Perlakuan IR 64 Air Tenggulang Pb total Hg total Cd total Pb total Hg total Cd total ----------------ppm-------------- ---------------ppm-------------- K - - - - - - EF 2 - - - - - - EF 4 td td 0.13 td td 0.60 EF 6 td td 0.17 td td 0.30 EF 8 td td 0.13 td td 1.60 BF 2 - - - - - - BF 4 - - - td td td BF 6 0.40 td 0.10 - - - BF 8 - - - td td td DM 2 - - - - - - DM 4 - - - - - - DM 6 td td 0.25 td td td DM 8 td td 0.23 - - - SG 2 - - - - - - SG 4 - - - - - - SG 6 - - - - - - SG 8 - - - - - - UM - - - - - - td = tidak terdeteksi, - = tidak ada sampel; K = Kontrol, UM = Unsur Mikro, EF = EF slag, BF= BF slag, DM= Dolomit setara EFS, SG = Silica gel setara EFS. Selain itu, kelarutan logam berat dalam tanah dapat dikurangi dengan aplikasi steel slag yang dapat meningkatan pH sehingga unsur-unsur tersebut menjadi kurang mobil dan kurang tersedia Syihabuddin 2011. Ukuran kelayakan dari steel slag dapat bermanfaat jika diaplikasikan untuk tanaman padi yaitu pada beras tidak terdeteksi logam berat atau masih dalam ambang batas cemaran logam berat dalam pangan. Unsur Si sebagai beneficial element untuk tanaman akumulator Si seperti padi di tanah mineral, namun tidak berlaku di tanah gambut. Pada tanah gambut peningkatan pH, ketersediaan Ca dan Mg serta unsur mikro yang sejalan dengan peningkatan Si saja tidak cukup, namun diperlukan kondisi kesetimbangan unsur- unsur hara. Kadar hara dalam tanah harus sesuai dengan kisaran kecukupan hara tanaman padi sehingga mendukung pertumbuhan dan produksi padi yang baik di tanah gambut.

Dokumen yang terkait

Aplikasi steel slag, dolomit, silica gel dan pupuk mikro pada tanaman padi di tanah gambut

0 6 117

Pengaruh Residu Steel Slag, Dolomit, Silica Gel, Dan Unsur Mikro Terhadap Sifat Kimia Tanah Gambut Dan Hasil Padi Pertanaman Ketiga

1 7 82

Pengaruh Electric Furnace Slag, Silica gel dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah Serta Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) pada Tanah Gambut dari Kumpeh, Jambi

0 5 133

Pemberian Abu Volkan dan Kombinasinya dengan Slag untuk Peningkatan Pertumbuhan Tanaman Padi di Tanah Gambut

0 4 48

Pengaruh Residu Electric Furnace Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah serta Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah Tanaman Kedua pada Tanah Gambut.

0 3 48

Pengaruh Pemberian Blast Furnace Slag, Electric Furnace Slag, Dolomit dan Silica Gel terhadap Sifat Kimia Tanah Gambut Dalam dari Desa Arang-Arang Jambi

0 4 44

Pengaruh Residu Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah serta Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah Tanaman Kedua pada Tanah Gambut

0 8 42

Pertumbuhan Dan Produksi Padi Sawah Pertanaman Ketiga Pada Tanah Gambut Oleh Residu Electric Furnace Slag, Dolomit, Dan Unsur Mikro

0 3 49

Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah Tanaman Ketiga pada Tanah Gambut oleh Residu Blast Furnace Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro

0 3 17

Pemberian Ef Slag Dan Kombinasinya Dibandingkan Dengan Dolomit Serta Trass Untuk Peningkatan Serapan Hara Dan Pertumbuhan Padi Di Tanah Gambut

0 3 38