Kadar Pb, Hg, Cd, dan Cr-tersedia Tanah

Hasil analisis sifat kimia tanah gambut setelah inkubasi satu bulan menunjukkan bahwa pemberian amelioran berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan pH, Ca-dd, Mg-dd, Fe, Mn, Cu, Zn dan Si-tersedia tanah gambut. Kandungan hara setiap amelioran memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang dapat mempengaruhi sifat kimia tanah gambut. Perlakuan kontrol menunjukkan bahwa kesuburan tanah gambut rendah dengan pH masam, kekahatan hara makro Ca dan Mg dan unsur mikro Cu dan Zn serta ketersediaan Si yang rendah. Hal ini menjadi faktor pembatas yang menentukan kecukupan hara di tanah gambut untuk mendukung pertumbuhan dan produksi padi. Kondisi seperti ini tidak memungkinkan pertumbuhan padi yang optimum bahkan tanaman mati seperti pada percobaan rumah kaca. Permasalahan di tanah gambut sebagai faktor pembatas pertumbuhan tanaman sehingga perlu dilakukan upaya menyeluruh perbaikan sifat kimia tanah. Pemberian dolomit selain dapat mengurangi kemasaman tanah, juga dapat meningkatkan kandungan kation-kation basa yaitu Ca dan Mg dan meningkatkan kejenuhan basa gambut. Pemberian dolomit saja tidak dapat memenuhi kecukupan hara tanah gambut. Aplikasi dolomit lebih baik dalam peningkatan pH dan Ca-dd tanah dibandingkan dengan perlakuan lain, namun tidak dapat memperbaiki sifat kimia tanah gambut menyeluruh untuk mendukung pertumbuhan dan produksi padi. Tanaman perlakuan dolomit pada percobaan rumah kaca terlihat tidak tumbuh dan berproduksi dengan baik. Pemberian pupuk mikro Cu dan Zn lebih baik dalam meningkatkan Cu dan Zn-tersedia tanah gambut dibandingkan dengan perlakuan lain. Peningkatan produksi padi sawah di tanah gambut memerlukan input unsur mikro khususnya Cu, unsur Cu dapat mengurangi gabah hampa padi yang sering terjadi di tanah gambut. Aplikasi pupuk mikro tanpa adanya peningkatan pH tanah tidak dapat memperbaiki sifat kimia tanah gambut untuk mendukung pertumbuhan padi. Tanaman padi perlakuan unsur mikro pada percobaan rumah kaca terlihat mati, tidak berbeda dengan kondisi tanaman perlakuan kontrol. Silica gel yang mengandung SiO 2 = 100 diharapkan dapat menyumbangkan SiO 2 di tanah gambut lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain. Hasil analisis tanah setelah inkubasi satu bulan menunjukkan bahwa pemberian silica gel tidak dapat meningkatkan ketersediaan SiO 2 tanah gambut. Hal ini diduga karena silica gel murni memiliki kelarutan yang rendah di tanah gambut dengan pH yang masam. Selain itu, bentuk butiran granular silica gel menyebabkan kelarutan rendah dan tidak dapat menyumbangkan Si. Pertumbuhan tanaman pada perlakuan ini di percobaan rumah kaca terlihat tidak berbeda dengan tanaman perlakuan kontrol dan unsur mikro. Hal ini berkaitan dengan tidak hanya kahat Si, Cu dan Zn menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman padi di tanah gambut. Upaya peningkatan pH tanah dan kecukupan hara secara seimbang penting dilakukan dalam memenuhi kebutuhan tanaman padi berproduksi. Pemberian steel slag diharapkan dapat memperbaiki sifat kimia tanah gambut menyeluruh. Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa aplikasi steel slag dapat memperbaiki sifat kimia tanah gambut dengan adanya peningkatan pH tanah, Ca-dd, Mg-dd, Fe, Mn dan Si-tersedia tanah. Hal ini terlihat pada kondisi tanaman padi di percobaan rumah kaca yang lebih baik dan dapat berproduksi. Hasil analisis komposisi hara EFS dan BFS pada Lampiran 4 menunjukkan bahwa BFS didominasi oleh unsur Ca, Si, Al, dan Mg sedangkan EFS didominasi oleh unsur Fe, Ca, Si, Mg, dan Al. Kadar total CaO, SiO 2 , dan Al 2 O 3 BFS lebih tinggi dibandingkan dengan EFS, namun kadar total Fe dan Mg lebih rendah. Selain itu, kadar total Cu BFS lebih tinggi daripada EFS tetapi kadar total Mn dan Zn BFS lebih rendah. Oleh sebab itu, sebagai pupuk silikat kemampuan BFS untuk mensuplai Si dan Ca lebih tinggi daripada EFS namun kemampuan BFS untuk mensuplai Mg, Fe, Mn, dan Zn lebih rendah. Kadar total As, Cd, Pb, dan Hg BFS lebih tinggi daripada EFS tetapi kadar total Cr BFS lebih rendah. Analisis kimia tanah gambut setelah inkubasi satu bulan menunjukkan bahwa pemberian EFS lebih baik dalam meningkatkan Fe dan Mn-tersedia tanah. Perlakuan BFS lebih baik dalam meningkatkan Mg-dd dan Si-tersedia tanah gambut. Hal ini berkaitan dengan kemampuan kemampuan BFS untuk mensuplai Si lebih tinggi daripada EFS, namun kemampuan BFS untuk mensuplai Fe dan Mn lebih rendah. Perbaikan sifat kimia tanah gambut secara menyeluruh diperoleh pada perlakuan EFS. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan dan produksi padi pada perlakuan ini di percobaan rumah kaca lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain. Berdasarkan pada perbaikan sifat kimia tanah gambut setelah aplikasi perlakuan dan kaitannya dengan kondisi tanaman pada percobaan rumah kaca, dapat disimpulkan bahwa silikat bukan satu-satunya faktor yang menentukan perbaikan sifat kimia tanah gambut dan produksi padi. Perlakuan EFS tidak lebih baik meningkatkan Si tersedia tanah, namun diperoleh perbaikan sifat kimia tanah gambut menyeluruh seiiring dengan adanya peningkatan pH tanah, sumbangan Ca, Mg, Fe dan Mn serta kation polivalen Fe, Al, Cu dan Zn diharapkan dapat mengurangi pengaruh buruk asam-asam organik yang beracun. Kation-kation tersebut membentuk ikatan koordinasi dengan ligan organik membentuk senyawa komplekskhelat. Perbaikan sifat kimia tanah dengan perlakuan EFS diduga dapat menciptakan kondisi kesetimbangan dalam tanah untuk pertumbuhan dan produksi padi yang lebih baik. 4.2 Percobaan Rumah Kaca 4.2.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Pengamatan di rumah kaca, pemberian steel slag dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi varietas IR 64 dan Air Tenggulang. Tanaman perlakuan kontrol, silica gel setara EFS dan unsur mikro terlihat tidak berkembang, kerdil dan akhirnya mati pada umur 8 MST sehingga tidak berproduksi. Hal ini berkaitan dengan pengaruh yang berbeda tiap perlakuan terhadap sifat kimia tanah gambut. Tanaman perlakuan unsur mikro dan silica gel setara EFS pertumbuhannya terhambat seperti tanaman perlakuan kontrol. Hal ini berkaitan dengan perubahan sifat kimia tanah setelah aplikasi perlakuan tersebut. Pupuk mikro yang mengandung Cu dan Zn dan silica gel yang mengandung SiO 2 tidak dapat memperbaiki sifat kimia tanah gambut. Perlakuan dolomit setara EFS dapat meningkatkan pH tanah dan Ca-dd tanah gambut. Akan tetapi, tanaman perlakuan ini pertumbuhan dan produksinya tidak lebih baik jika dibandingkan dengan tanaman perlakuan steel slag EFS dan BFS. Sebaliknya, kedua varietas padi terlihat lebih baik petumbuhan dan produksinya setelah diaplikasikan steel slag, sejalan dengan perbaikan sifat kimia tanah. Aplikasi steel slag berpengaruh sangat nyata meningkatkan pH tanah, Ca-dd, Mg-dd, Fe, Mn dan Si tersedia tanah gambut. Analisis ragam pada Lampiran 41, 43, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 58 dan 60 memperlihatkan bahwa aplikasi perlakuan berpengaruh sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman, anakan maksimum, anakan produktif serta produksi padi. Pertumbuhan dan produksi padi terlihat lebih baik seiring dengan meningkatnya dosis. Respon padi pada perlakuan EFS lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini berkaitan dengan perbaikan sifat kimia tanah gambut pada perlakuan ini. Kondisi tanaman padi kedua varietas umur 17 MST sebelum panen pada percobaan rumah kaca dapat dilihat pada Lampiran 65 dan 66. 4.2.1.1 Tinggi Tanaman Gambar 3 menunjukkan bahwa tinggi tanaman 11 MST kedua varietas padi dari tertinggi sampai terendah adalah tanaman perlakuan EF slag BF slag dolomit setara EFS. Analisis ragam Lampiran 41 dan 43 terlihat bahwa aplikasi perlakuan berpengaruh sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman kedua varietas. Umumnya, peningkatan tinggi tanaman seiring dengan penambahan dosis yang diberikan. Tanaman perlakuan steel slag lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain. Syihabuddin 2011 menyatakan bahwa pemberian steel slag berpengaruh sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum dan anakan produktif, serta biomassa tanaman. Tinggi tanaman padi varietas IR 64 yang tertinggi terdapat pada perlakuan EFS 6, sedangkan pada varietas Air Tenggulang diperoleh pada perlakuan EFS 8. Tinggi tanaman Air Tenggulang lebih tinggi dibandingkan dengan tinggi tanaman IR 64. Air Tenggulang lebih sensitif terhadap kesuburan tanah gambut yang rendah. Respon tanaman pada beberapa taraf perlakuan terlihat sangat jelek pada perlakuan yang tidak terjadi perbaikan sifat kimia tanahnya, sebaliknya akan terlihat lebih baik pada perlakuan yang dapat memperbaiki sifat kimia tanah. a b Gambar 3 Tinggi Tanaman Padi: a IR 64, b Air Tenggulang pada Berbagai Taraf Perlakuan Pertumbuhan terbaik terlihat pada perlakuan steel slag EFS dan BFS untuk kedua varietas. Keadaan tanaman padi IR 64 lebih baik jika dibandingkan dengan padi Air Tenggulang. Padi IR 64 lebih toleran terhadap tanah gambut yang memiliki pH masam sekaligus miskin unsur hara, responnya lebih signifikan terhadap pemberian steel slag. Air Tenggulang merupakan varietas padi yang dapat tumbuh di daerah rawa dan pasang surut, namun respon yang baik pertumbuhan padi ini hanya di tanah mineral saja. Malai keluar untuk kedua varietas saat 10 MST yaitu pada perlakuan EFS 6, EFS 8 dan BFS 2. Suwarno dan Goto 1997b menyatakan bahwa tanaman yang diberi steel slag tampak lebih segar, daun tegak, serta batang lebih besar dan keras. Efek perlakuan EFS terhadap tinggi tanaman lebih baik jika dibandingkan dengan efek perlakuan BFS dan dolomit setara EFS dengan dosis yang sama. Hasil analisis tanah setelah inkubasi satu bulan menunjukkan bahwa perlakuan BFS lebih baik dalam meningkatkan SiO2-tersedia tanah dan perlakuan dolomit setara EFS lebih baik dalam meningkatkan pH tanah gambut dibandingkan dengan perlakuan EFS. Hal ini membuktikan bahwa tidak hanya peningkatan ketersediaan Si, Ca, Mg dan pH tanah yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan padi, namun perlakuan EFS dengan komposisi haranya dapat menciptakan kondisi kimia tanah yang baik untuk menunjang pertumbuhan dan produksi padi.

4.2.1.2 Jumlah Anakan

Analisis ragam pada Lampiran 49, 51, 53 dan 55 memperlihatkan bahwa aplikasi perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan jumlah anakan maksimum dan jumlah anakan produktif tanaman kedua varietas padi. Hal ini membuktikan bahwa steel slag yang mengandung Si sebagai beneficial element merupakan unsur yang penting dalam mendukung pertumbuhan padi yang diserap tanaman dalam jumlah besar Epstein 1999; Matichenkov dan Calvert 2002. Gambar 4 menunjukkan bahwa jumlah anakan maksimum dan jumlah anakan produktif tertinggi padi IR 64 terdapat pada perlakuan EFS 6, sedangkan padi Air Tenggulang terdapat pada perlakuan EFS 8 yang berbeda nyata dengan perlakuan BFS dan dolomit setara EFS. Secara umum, bertambahnya jumlah anakan maksimum dan anakan poduktif seiring peningkatan dosis perlakuan. Jumlah anakan padi meningkat sejalan dengan peningkatan tinggi tanaman. a b c d Gambar 4 Jumlah Anakan Maksimum Padi a IR 64, b Air Tenggulang dan

Dokumen yang terkait

Aplikasi steel slag, dolomit, silica gel dan pupuk mikro pada tanaman padi di tanah gambut

0 6 117

Pengaruh Residu Steel Slag, Dolomit, Silica Gel, Dan Unsur Mikro Terhadap Sifat Kimia Tanah Gambut Dan Hasil Padi Pertanaman Ketiga

1 7 82

Pengaruh Electric Furnace Slag, Silica gel dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah Serta Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) pada Tanah Gambut dari Kumpeh, Jambi

0 5 133

Pemberian Abu Volkan dan Kombinasinya dengan Slag untuk Peningkatan Pertumbuhan Tanaman Padi di Tanah Gambut

0 4 48

Pengaruh Residu Electric Furnace Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah serta Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah Tanaman Kedua pada Tanah Gambut.

0 3 48

Pengaruh Pemberian Blast Furnace Slag, Electric Furnace Slag, Dolomit dan Silica Gel terhadap Sifat Kimia Tanah Gambut Dalam dari Desa Arang-Arang Jambi

0 4 44

Pengaruh Residu Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah serta Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah Tanaman Kedua pada Tanah Gambut

0 8 42

Pertumbuhan Dan Produksi Padi Sawah Pertanaman Ketiga Pada Tanah Gambut Oleh Residu Electric Furnace Slag, Dolomit, Dan Unsur Mikro

0 3 49

Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah Tanaman Ketiga pada Tanah Gambut oleh Residu Blast Furnace Slag, Silica Gel, dan Unsur Mikro

0 3 17

Pemberian Ef Slag Dan Kombinasinya Dibandingkan Dengan Dolomit Serta Trass Untuk Peningkatan Serapan Hara Dan Pertumbuhan Padi Di Tanah Gambut

0 3 38