Pengetahuan knowledge, Keterampilan skill, dan Sikap attitude

perusahaan. Faktor manusiawi yaitu perilaku atau kebiasaan kerja yang buruk, dan faktor manajemen berupa prosedur yang berkaitan dengan K3 serta pengawasan yang kurang baik, termasuk membiarkan keadaan yang kurang aman. Sudradjad 1998 menyebutkan bahwa definisi kasus kecelakaan kerja yang recordable adalah setiap jenis kecelakaan kerja atau luka ilness yang menyebabkan: 1 Kematianfatality tanpa memperhatikan tenggang waktu antara kecelakaan dan kematian, atau lamanya korban dirawat. 2 Hilangnya hari kerja, selain dari kematian yang menyebabkan hilangnya hari kerja. Kehilangan hari kerja lost work days adalah jumlah hari kerja yang berurutan atau tidak setelah kecelakaan, dimana pekerja seharusnya bekerja tetapi tidak dapat melakukan pekerjaannya. 3 Kasus non fatal tanpa kehilangan hari kerja tetapi menyebabkan korban dipindahkan ke jenis pekerjaan lain atau harus diputuskan hubungan kerja, memerlukan perawatan dokter bukan hanya sebatas P3K first aid, dan menyebabkan hilangnya kesadaran yang menghambat untuk bekerja.

2.2 Pengetahuan knowledge, Keterampilan skill, dan Sikap attitude

Pengetahuan merupakan perpaduan yang cair dari pengalaman, nilai, informasi kontekstual, dan kepakaran yang memberikan kerangka berfikir untuk menilai dan memadukan pengalaman serta informasi baru. Pengetahuan dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: pengetahuan tentang sesuatu, pengetahuan tentang mengerjakan sesuatu, pengetahuan menjadi diri sendiri, dan pengetahuan tentang cara bekerja dengan orang lain. Sedangkan tingkatan pengetahuan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: mengetahui bagaimana melaksanakan, mengetahui bagaimana memperbaiki, dan mengetahui bagaimana mengintegrasikan Suharsaputra 2007. Pengetahuan dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi ilmu apabila memenuhi tiga kriteria yaitu: objek kajian, metode pendekatan, dan bersifat universal Mulyo 2008. Pengetahuan adakalanya dikategorikan sebagai terstruktur, tidak terstruktur, eksplisit, atau implisit Kim 2000, dalam Siregar 2005. Jika pengetahuan diorganisasikan dan mudah didiseminasikan disebut pengetahuan terstruktur. Pengetahuan yang tidak terstruktur dan dipahami, tetapi tidak dengan jelas dinyatakan adalah pengetahuan implisit. Pengetahuan implisit juga disebut keahlian dan pengalaman pekerja yang belum didokumentasikan secara formal Laudon and Laudon 2002, dalam Siregar 2005. Secara sederhana definisi keterampilan adalah kemampuan mengubah sesuatu yang ada menjadi apa yang dikehendaki sesuai dengan rencana. Keterampilan menyangkut pengenalan bahan, input, atau apa yang dapat diolah. Keterampilan juga terkait dengan tahap-tahap pelaksanaan pengolahan serta bobot atau jumlah energi yang dibutuhkan, bahkan kemungkinan-kemungkinan penyimpangan dan perkecualian Chandra 2003. Sikap adalah suatu gagasan berupa aspek emosional yang memberikan kecenderungan berperilaku dalam kehidupan sosial. Definisi ini menunjukkan bahwa sikap memiliki tiga komponen: 1 Komponen kognitif, yaitu representasi pandangan gagasan yang umumnya berisi kategori kepercayaan stereotipe yang digunakan dalam menanggapi masalah isu yang berbeda. 2 Komponen afektif, yaitu perasaan yang menyangkut aspek emosional. 3 Komponen perilaku, yaitu kecenderungan untuk berperilaku Triandis 1971. Menurut McClelland dalam Rivai dan Sagala 2009 mendefinisikan kompetensi terdiri dari: aspek keterampilan, pengetahuan, peran sosial, sifat, dan motif. Keterampilan dan pengetahuan lebih mudah untuk dikenali dan dikembangkan melalui proses belajar dan pelatihan yang relatif singkat dibandingkan aspek peran sosial, citra diri, dan motif yang lebih sulit untuk diidentifikasi serta membutuhkan waktu lebih lama untuk memperbaiki dan mengembangkannya.

2.3 Kegiatan Operasi Pemanenan Hutan