Uji Korelasi Spearman Rank

2. Menentukan taraf nyata α, dalam penelitian ini taraf nyata yang digunakan sebesar 0,05. 3. Menyusun pasangan data dan menentukan besar tanda perbedaan positif, negatif, dan nol jika tidak ada perbedaan untuk setiap pasangan. 4. Menyusun peringkat menurut besarnya perbedaan tanpa memperhatikan tanda. Peringkat 1 diberikan untuk perbedaan terkecil, peringkat 2 untuk perbedaan terkecil berikutnya, dan seterusnya dengan mengabaikan perbedaan yang menghasilkan nilai nol. 5. Memberikan tanda positif atau negatif bagi setiap peringkat yang ditetapkan. 6. Menjumlahkan semua peringkat positif dan kemudian menjumlahkan semua peringkat negatif. Nilai terkecil dari kedua hasil penjumlahan ditetapkan sebagai nilai hitung T. 7. Menetapkan nilai tabel T dan menentukan nilai tabel yang tepat sesuai dengan jumlah peringkat mengabaikan yang bertanda nol dan taraf nyata yang digunakan α. 8. Menarik kesimpulan statistik tentang hipotesis nol. H diterima apabila nilai T hitung T tabel H ditolak apabila nilai T hitung ≤ T tabel

3.3.5 Uji Korelasi Spearman Rank

Pengujian hipotesis penelitian yang termasuk dalam bentuk hipotesis asosiatif untuk menguji signifikasi hubungan antara dua peubah atau lebih dapat menggunakan berbagai teknik korelasi berdasarkan bentuk data yang dianalisis. Sugiyono 2009 menyebutkan teknik statistik nonparametrik untuk menguji hipotesis asosiatif terdiri dari tiga jenis, yaitu: uji koefisien kontingensi, uji korelasi peringkat Spearman, dan uji korelasi Kendall tau. Menurut Suharyadi dan Purwanto 2009, korelasi peringkat Spearman adalah korelasi yang digunakan untuk mengetahui hubungan dua peubah yang berskala ordinal atau berperingkat. Sugiyono 2009 menjelaskan bahwa uji koefisien kontingensi digunakan untuk hubungan antara peubah apabila data yang digunakan berbentuk nominal dan berdasarkan Santoso 2011 uji korelasi Kendall tau lebih mendekati pada data yang berdistribusi normal. Uji korelasi Spearman merupakan uji statistik nonparametrik untuk menguji hubungan asosiatif antar peubah yang digunakan dalam penelitian karena data yang digunakan ordinal dan memiliki berdistribusi tidak normal. Nilai koefisien korelasi Spearman berkisar dari -1 sampai dengan 1. Apabila koefisien korelasi mendekati 1 dan -1 menunjukkan hubungan yang semakin kuat. Sebaliknya apabila mendekati nilai nol, maka hubungannya semakin lemah. Tanda positif + dan negatif - menunjukkan arah hubungan dua peubah apakah positif atau negatif. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua peubah. Sarwono 2006 menentukan tingkat keeratan hubungan antar peubah sebagai berikut: Tabel 3 Tingkat keeratan hubungan antar peubah Interval Koefisien Tingkat Hubungan Antar Variabel 0,25 Korelasi sangat lemah dianggap tidak ada 0,25 –0,5 Korelasi cukup 0,5 –0,75 Korelasi kuat 0,75 – 1 Korelasi sangat kuat Korelasi peringkat Spearman digunakan untuk mengukur eratnya hubungan antara dua peubah aspek kompetensi yaitu: knowledge dengan skill, knowledge dengan attitude, dan skill dengan attitude. Pengolahan data menggunakan korelasi peringkat Spearman dilakukan dengan software SPSS versi 19. Taraf nyata yang digunakan sebesar 0,05 dan data yang digunakan adalah data yang telah lulus uji validitas dan uji reliabilitas. Alur analisis korelasi peringkat Spearman dapat dilihat pada Gambar 3. Skill Attitude Knowledge Bidang Pekerjaan Mandor lapangan, Pekerja Penebangan-Penyaradan- Pengangkutan Uji Spearman Rank Keterangan : nilai koefisien korelasi antar aspek kompetensi Gambar 3 Alur analisis uji korelasi peringkat Spearman r s = 1 6 1 2 2    n n d Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam korelasi peringkat Spearman Supranto 2001: 1. Menentukan formulasi hipotesis. H : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aspek yang diuji. H 1 : terdapat hubungan yang signifikan antara aspek yang diuji. Kriteria uji yang digunakan yaitu: H diterima jika angka probabilitas Assymp Sig . nilai α Alpha dan H ditolak jika angka probabilitas Assymp Sig. nilai α Alpha. 2. Menentukan taraf nyata α, dalam penelitian ini taraf nyata yang digunakan sebesar 0,05. 3. Menyusun peringkat data, yaitu menyusun data menjadi urutan dari terkecil sampai terbesar. 4. Menghitung selisih peringkat antara satu peubah dengan peubah lainnya menghitung perbedaan peringkat antara pasangan peringkat. Selisih ini biasanya dilambangkan dengan D i . 5. Menghitung koefisien korelasi Spearman dengan rumus: Keterangan: r s = Koefisien korelasi Spearman D i = Selisih peringkat untuk setiap data n = Jumlah sampel atau data

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN