Ekstraksi Senyawa Hasil Reaksi Kondensasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.2 Pembuatan Serbuk Simplisia

Rimpang kencur segar yang digunakan sebanyak 50 kg. Melalui serangkaian proses pembuatan simplisia Lampiran 2 diperoleh serbuk simplisia kencur sebanyak 7,5 kg. Serbuk simplisia yang dihasilkan berwarna kecokelatan. Gambar serbuk simplisia dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Serbuk simplisia tanaman kencur koleksi pribadi

4.1.3 Isolasi Etil p-Metoksisinamat

Isolasi senyawa etil p-metoksisinamat secara garis besar dilakukan dalam 3 tahap yakni preparasi simplisia, ekstraksi maserasi simplisia kencur dengan pelarut n-heksan, dan rekristalisasi senyawa lihat skema isolasi pada Lampiran 2. Senyawa etil p-metoksisinamat ini akan mengkristal pada suhu ruang sehingga tahap isolasi bisa menjadi lebih mudah. Hampir 80 dari ekstrak kental yang didapat mengkristal saat dibiarkan di suhu ruang Umar et al., 2012. Proses rekristalisasi dilakukan dengan n-heksan dan metanol. Tujuan dari proses rekristalisasi ini adalah untuk memurnikan suatu zat dari pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut pada pelarut yang sesuai Sukmawati, 2013. Kristal yang didapat berwarna putih kekuningan kemudian dilakukan pengecekan dengan KLT. Eluen yang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta digunakan adalah heksan : etil asetat perbandingan 9:1, didapatkan nilai Rf= 0,5882 seperti pada gambar 4.3. Gambar 4.3. Pola spot KLT senyawa etil p-metoksisinamat dengan eluen heksan:etil asetat perbandingan 9:1 visualisasi UV 254nm Nilai rendemen kristal : rendemen = , , 100 = 5,13 4.2 Modifikasi Struktur Etil p-Metoksisinamat 4.2.1 Hidrolisis Etil p-Metoksisinamat Reaksi hidrolisis etil p-metoksisinamat dilakukan dengan NaOH sebagai katalis basa dan etanol p.a sebagai pelarut. Senyawa etil p-metoksisinamat ini merupakan tahap awal dalam rangkaian proses modifikasi. Mekanisme reaksi hidrolisis diinisiasi oleh protonasi pada karbonil oksigen. Protonasi menyebabkan keadaan terpolarisasi pada gugus karbonil melepaskan elektron dari karbon sehingga bersifat lebih elektrofilik dan akan menerima penambahan nukleofilik OH Larson dan Weber, 1994. Proses hidrolisis etil p-metoksisinamat dilakukan dengan metode penelitian Aulia 2015. Sebanyak 1,5 g NaOH digerus dan dilarutkan ke dalam 100 mL etanol p.a hingga larut sempurna dengan menggunakan