3.4.3 Menentukan konstruksi mata jaring dinding dasar perangkap jodang
Keong macan memiliki sifat segera masuk ke dalam cangkang ketika ada gangguan dari luar. Pada pengoperasian perangkap, badan keong akan masuk ke
dalam cangkang ketika dilakukan pengangkatan perangkap. Dengan demikian, lolos atau tidaknya keong melalui mata jaring sangat tergantung pada
cangkangnya, terutama ukuran keliling cangkang pada penampang melintang terbesarnya.
Penampang melintang cangkang keong terbentuk oleh 2 lingkaran dengan diameter yang sama. Setengah bagian merupakan ½ lingkaran penuh, dan ½
lainnya ½ lingkaran Gambar 9a. Dengan demikian penentuan mata jaring
untuk menahan cangkang harus mempertimbangkan diameter cangkang ini. Untuk memprediksi ukuran mata jaring dan rasio penggantungan jaring harus dimulai
dengan menetapkan ukuran cangkang yang menjadi acuan dalam perhitungan. Terdapat tiga cara memprediksi ukuran dan bentuk mata jaring yang diuji
Puspito 2009 : 1
Bentuk mata jaring hanya mempertimbangkan diameter penampang melintang cangkang yang merupakan lebar
w cangkang Gambar 9b. Dengan demikian, panjang kaki mata jaring
b sama dengan diameter atau lebar w cangkang dan ukuran mata jaring adalah 2
×w dengan rasio penggantungan primer E
1
adalah 0,707. Menurut Fridman 1986, rasio penggantungan
E
1
= 0,707 memberikan bukaan maksimal dan mata jaring berbentuk bujur sangkar. Rasio
penggantungan primer E
1
disini maksudnya adalah perbandingan secara horisontal antara panjang jaring terpasang dengan panjang jaring yang ditarik
penuh, atau perbandingan antara jarak horisontal antara 2 simpul terdekat dengan ukuran mata
mesh size, MS jaring. 2
Bentuk mata jaring adalah persegi dengan panjang dan lebarnya masing- masing merupakan lebar
w dan tinggi h potongan melintang cangkang Gambar 10c.
3 Cara lain dalam merancang bentuk mata jaring adalah dengan
mempertimbangkan lebar w dan tinggi h cangkang.
a b
c Membentuk ½ lingkaran bidang A
Membentuk ½ lingkaran bidang B
Sumber: Puspito 2009
Penampang melintang cangkang keong pada keliling badan terbesar diperlihatkan pada Gambar 10a. Gambar 10b menunjukkan gabungan 2 lingkaran
masing-masing dengan diameter h dan w. Pada Gambar 10c, 4 garis lurus –
dimulai dari perpotongan antara sumbu x dan garis lingkaran besar – ditarik
menyinggung lingkaran kecil. Masing-masing garis singgung dan sumbu x akan
membentuk sudut α. Bukaan horisontal mata jaring H sama dengan lebar
cangkang l.
a b
c Gambar 9 Penampang melintang cangkang keong macan dan perkiraan bentuk
mata jaring yang dapat menahannya
l t
A
h
w
b = w B
Sumber: Puspito 2009
Gambar 10 Penampang melintang cangkang keong macan pada keliling badan terbesar dan rancangan penentuan bukaan mata jaring maksimal
h
w h
w V
x
y
H
α
b
Untuk memperoleh ukuran mata bagian dasar, 350 data panjang cangkang, lebar cangkang dan tinggi cangkang keong macan pada Puspito 2009 dicari
persamaan regresinya, kemudian diolah berdasarkan rumus sebagai berikut:
1 1
b h
a l
+ =
; 12
1 1
a b
l h
− =
; dan 13
2 2
b h
a w
+ =
. 14
Substitusi 2 ke 3 didapat :
2 1
1 2
b a
b l
a w
+ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ − =
. 15
Bukaan vertikal mata jaring dicari menggunakan persamaan : α
tan w
V =
. 16
Substitusi 4 ke 5 menghasilkan : α
tan
2 1
1 2
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
+ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ − =
b a
b l
a V
. 17
Panjang kaki mata jaring b dihitung dengan rumus berikut. α
sin 2
1 V
b =
. 18
Dengan demikian ukuran mata jaring MS dapat dihitung dengan : α
sin V
MS =
. 19
Adapun rasio penggantungan primernya didapat dengan menggunakan rumus : 100
2
1
b l
E =
. 20
Dari hasil prediksi didapatkan tiga konstruksi mata jaring Gambar 11. Ukuran panjang mata jaring MS alat penguji pada Gambar 11a sama dengan 2
kali lebar cangkang, sedangkan rasio penggantungan primernya E
1
adalah 0,707. Pada Gambar 11b, mata jaring berbentuk persegi panjang dengan lebar dan
panjangnya masing-masing adalah tinggi dan lebar cangkang. Adapun pada Gambar 11c, panjang mata jaring MS dan rasio penggantungan primernya
ditentukan melalui persamaan regresi dan melalui rumus.
a b
c
Gambar 11 Prediksi konstruksi mata jaring dinding dasar perangkap jodang. Panjang cangkang yang dijadikan standar dalam penentuan ukuran atau
bentuk mata jaring pada gambar 11c adalah 4,27 cm. Berdasarkan rumus, didapatkan lebar w cangkang adalah 2,80 cm dan tinggi h cangkang 2,40 cm.
Adapun penentuan sudut α adalah berdasarkan panjang dan lebar cangkang 10
cangkang keong macan berukuran 4,27 cm. Berdasarkan rumus didapat nilai α
sebesar 60
o
. Dengan demikian, alat penguji kelolosan cangkang 1 Gambar 11a memiliki ukuran mata jaring MS 5,6 cm dan rasio penggantungan primer E
1
0,707. Alat penguji ke-2 berbentuk persegi dengan lebar 2,8 cm dan panjang 2,4 cm Gambar 11b. Adapun alat penguji ke-3 – berdasarkan perhitungan
menggunakan persamaan 1-9 – memiliki ukuran mata jaring MS 5,6 cm dan rasio penggantungan primer E
1
= 0,50 Gambar 11c.
3.4.4 Penentuan selektivitas