Latar Belakang square shape 2.4×2.8 cm and 5.6 cm mesh size E

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keong macan Babylonia spirata merupakan salah satu spesies dari kelas Gastropoda yang memiliki rasa yang lezat. Hal inilah terutama yang menjadikan spesies ini sebagai keong konsumsi yang sangat dicari, terutama oleh konsumen dari negara-negara Asia, seperti China, Hongkong dan Taiwan Rukardi 2004; Edward et al. 2006. Besarnya jumlah permintaan luar negeri memberikan dampak terhadap peningkatan aktivitas penangkapan yang dilakukan oleh nelayan keong macan. Akibatnya, sumberdaya keong macan semakin berkurang. Padahal peningkatan aktivitas penangkapan harus diikuti dengan konservasi. Maksudnya, eksploitasi yang meningkat harus diimbangi dengan ketersediaan sumberdaya sepanjang waktu. Salah satu sentra produksi keong macan di Indonesia adalah Jawa Barat yang tersebar di Palabuhanratu, Cianjur, Pangandaran, Cilacap, Indramayu dan Cirebon. Pada daerah-daerah tersebut, sumberdaya keong macan mulai berkurang. Ini ditandai dengan semakin sepinya aktivitas penangkapan keong macan. Kasus ironis terjadi di Teluk Palabuhanratu. Penangkapan keong macan di perairan ini yang biasanya ramai berlangsung sepanjang tahun mendadak sepi pada tahun 2008. Keong macan sangat sulit didapat. Nelayan terpaksa berpindah mencari daerah penangkapan baru, seperti Bayah, yang berada jauh di luar Teluk Palabuhanratu. Nelayan Palabuhanratu menangkap keong macan dengan menggunakan perangkap jodang. Alat tangkap ini berbentuk prisma terpancung pada bagian atasnya. Konstruksi dibentuk oleh susunan rangka besi berdiameter 6 mm. Bagian prisma yang terpancung menjadi pintu masuk keong, sedangkan sisi lainnya, termasuk bagian dasar, dibungkus oleh jaring dengan ukuran mata 1 cm. Konstruksi demikian menjadikan perangkap jodang mampu menangkap berbagai ukuran keong macan. Padahal, untuk menjaga kelestarian keong macan yang ditangkap harus berada pada ukuran matang gonad. Menurut Firdaus 2002, keong macan mencapai matang gonad pada ukuran panjang cangkang 4,27 cm. Dengan demikian, ukuran tersebut merupakan ukuran minimal keong macan yang layak tangkap. Gambar 1 menunjukkan bentuk perangkap jodang yang digunakan oleh nelayan Palabuhanratu. Agar perangkap jodang dapat memberikan hasil tangkapan yang banyak dengan ukuran yang terseleksi, maka perlu dilakukan koreksi terhadap konstruksinya. Bagian yang perlu dikoreksi adalah pada kemiringan dinding dan konstruksi dinding jaring bagian dasar. Kemiringan dinding diperkirakan berhubungan erat dengan kemampuan keong bergerak masuk kedalam perangkap. Makin mudah dinding dirayapi keong, makin banyak keong yang masuk kedalam perangkap. Adapun ukuran mata jaring bagian dasar akan menseleksi ukuran keong. Ukuran panjang cangkang keong yang lebih besar dari ukuran mata jaring akan tertahan di dalam perangkap, sedangkan keong berukuran kecil akan lolos ketika dilakukan pengangkatan perangkap.

1.2 Perumusan Masalah