Gambar 7 Perangkap jodang yang dilengkapi dengan kantong jaring cover net.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode percobaan penangkapan experimental
fishing yang diawali dengan analisa prediksi konstruksi mata jaring dinding dasar perangkap sebagai penelitian pendahuluan. Kegiatan berikutnya adalah
merancang bangun alat tangkap yang dilakukan di Laboratorium Teknologi dan Alat Penangkapan Ikan TAP. Kegiatan ini dilanjutkan dengan uji coba alat di
lapang. Kegiatan-kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut: 1
Prediksi konstruksi mata jaring dinding dasar.
Prediksi dilakukan dengan berdasarkan kepada data panjang, lebar dan tinggi keong macan layak tangkap berukuran 4,27 cm.
2 Rancang bangun perangkap jodang untuk perlakuan sudut kemiringan dinding
30°, 40° dan 50°. Perangkap yang diberikan perlakuan kemiringan dinding yang berbeda dibuat miniaturnya dengan menggunakan kayu silinder
berdiameter 0,8 cm yang disambung menggunakan kawat lunak.
3 Persiapan alat.
Rangka perangkap dibuat dengan mempergunakan batang besi berdiameter 0,6 cm. Setiap sisinya disambung dengan menggunakan las. Perangkap dibentuk
dengan sudut kemiringan dinding 30°, 40° dan 50°. Setelah itu, mata jaring dinding dasar dibuat sesuai dengan konstruksi yang diprediksi.
4 Pengoperasian perangkap.
Pengoperasian perangkap di lapang memakai cara pengoperasian perangkap jodang yang sama dengan nelayan Palabuhanratu. Urutan pengoperasiannya
adalah sebagai berikut:
Kantong jaring PA
Simpul
- Penentuan daerah penangkapan.
- Berangkat menuju daerah penangkapan sekitar pukul 17.00.
- Persiapan pemasangan perangkap yang terdiri atas penyusunan perangkap
di atas perahu agar mudah dilemparkan ke laut. Untuk kepentingan penelitian, perangkap disusun berselang-seling. Foto susunan perangkap
jodang di atas perahu ditunjukkan pada Lampiran 3b. -
Pemasangan alat meliputi pemberian umpan ke dalam perangkap diikuti dengan pelemparan perangkap ke laut. Perangkap dipasang dengan sistem
rawai. -
Pengangkatan perangkap ke atas perahu dilakukan setiap 3 jam. Pada saat pengangkatan, perangkap digoyang-goyangkan. Hal ini dilakukan agar
keong yang berukuran kecil dapat lolos melewati mata jaring dinding dasar perangkap.
- Sortasi. Setelah perangkap dinaikkan ke atas perahu, maka dimulailah
sortasi atau pemilahan hasil tangkapan. Kegiatan sortasi adalah sebagai berikut:
Kantong jaring cover net dibuka dan isinya ditumpahkan ke dalam ember plastik, kemudian diberikan label penanda sesuai dengan sudut
kemiringan dinding dan konstruksi mata jaring dinding dasar yang diuji; dan
Isi yang berada di dalam perangkaptertahan pada konstruksi mata jaring dinding dasar uji dimasukkan ke dalam kantong plastik yang
lain, kemudian diberikan label penanda sesuai dengan sudut kemiringan dinding dan konstruksi mata jaring dinding dasar yang diuji.
5 Dilakukan 10 kali setting sebagai ulangan.
Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: 1
Prediksi konstruksi mata jaring dinding dasar. Konstruksi mata jaring dinding dasar diprediksi berdasarkan ukuran panjang
cangkang, lebar cangkang dan tinggi cangkang 10 ekor keong macan berukuran layak tangkap 4,27 cm dan 350 ekor keong macan dengan ukuran
yang bervariasi. Data ini diambil dari penelitian Puspito 2009.
2
Pengujian sudut kemiringan dinding perangkap.
Untuk keperluan pengujian ini, hasil tangkapan didata jenis, jumlah dan panjang, baik untuk hasil tangkapan utama maupun hasil tangkapan
sampingan, pada setiap sudut kemiringan dinding yang diuji.
3 Penentuan hubungan antara tinggi cangkang h dengan panjang l dan lebar
w cangkang keong macan. Data dimensi ini dikumpulkan dari keseluruhan tangkapan keong macan.
4 Pengujian selektivitas.
Data yang dibutuhkan untuk pengujian ini adalah data panjang cangkang keong macan yang tertahan dan masuk ke dalam
cover net untuk setiap konstruksi mata jaring uji.
Gambar 8 menunjukkan posisi pengukuran panjang l, lebar w dan tinggi cangkang
h. Pengukuran panjang p cangkang berawal dari apex hingga shiponal canal. Lebar w cangkang diukur pada bagian penampang melintang cangkang
dengan lingkar cangkang terbesar. Posisi pengukuran dari satu sisi aperture ke sisi
lainnya. Adapun tinggi h cangkang diukur pada bagian yang sama dengan
pengukuran lebar cangkang, tetapi posisi pengukurannya dari atas ke bawah aperture. Dimensi cangkang ini diukur dengan menggunakan jangka sorong. Data
panjang cangkang, lebar cangkang, dan tinggi cangkang keong macan dapat dilihat pada Lampiran 4.
Gambar 8 Cangkang keong macan dan posisi pengukuran panjang l, lebar w dan
tinggi h.
w
l h
Apex
Aperture Shiponal
canal
3.4 Analisa Data