Penentuan selektivitas Rancangan percobaan

a b c Gambar 11 Prediksi konstruksi mata jaring dinding dasar perangkap jodang. Panjang cangkang yang dijadikan standar dalam penentuan ukuran atau bentuk mata jaring pada gambar 11c adalah 4,27 cm. Berdasarkan rumus, didapatkan lebar w cangkang adalah 2,80 cm dan tinggi h cangkang 2,40 cm. Adapun penentuan sudut α adalah berdasarkan panjang dan lebar cangkang 10 cangkang keong macan berukuran 4,27 cm. Berdasarkan rumus didapat nilai α sebesar 60 o . Dengan demikian, alat penguji kelolosan cangkang 1 Gambar 11a memiliki ukuran mata jaring MS 5,6 cm dan rasio penggantungan primer E 1 0,707. Alat penguji ke-2 berbentuk persegi dengan lebar 2,8 cm dan panjang 2,4 cm Gambar 11b. Adapun alat penguji ke-3 – berdasarkan perhitungan menggunakan persamaan 1-9 – memiliki ukuran mata jaring MS 5,6 cm dan rasio penggantungan primer E 1 = 0,50 Gambar 11c.

3.4.4 Penentuan selektivitas

Penentuan selektivitas alat tangkap dilakukan dengan menggunakan cover net method. Penutup adalah jaring yang terbuat dari bahan jaring polyamida PA dengan ukuran mata 1,25 cm. Untuk keong macan dengan panjang l, proporsi keong yang tertangkap ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut ICES 1996: il sl il i N N N + = φ . 21 Selanjutnya kurva selektivitas ditentukan dengan menggunakan rumus berikut ICES 1996: l b a l b a l r i i i i i + + + = exp 1 exp . 22 Keterangan : r i l : Fungsi selektivitas jaring terhadap panjang cangkang; l : Panjang cangkang; dan a b : Parameter kurva selektivitas yang akan diduga. Parameter kurva selektivitas a dan b diduga dengan cara memaksimumkan fungsi log likelihood. Fungsi ini dimaksimumkan dengan menggunakan add-in SOLVER pada software MS EXCELL. Formulanya adalah ICES 1996: [ ] ∑ − + = l sl i il i l N l N L φ φ 1 ln ln log . 23 Ada 2 hal penting dalam melakukan penilaian selektivitas suatu alat tangkap, yaitu ICES 1996: 1. Retention b a L − = 50 . 24 . 2. Selection range SR = L 75 -L 25 ; 25 b Ln a L 3 25 − = ; dan 26 b Ln a L 3 75 + = . 27 Keterangan : i φ : Proporsi keong yang tertangkap menggunakan jenis mata jaring bagian dasar ukuran ke-i; N il : Jumlah cangkang yang tertahan pada selang kelas panjang ke-l dengan menggunakan jenis mata jaring dinding dasar ukuran ke- i; dan N sl : Jumlah cangkang yang lolos tertampung pada cover net ke-s pada selang kelas panjang ke-l. Nilai L 75 dan L 25 juga dapat dicari dengan fitted by eyes pada kurva selektivitas yang terbentuk.

3.4.5 Rancangan percobaan

Analisis RAL digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perbedaan sudut kemiringan dinding terhadap jumlah dan ukuran panjang cangkang keong macan yang merayap. Tujuan lain adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perbedaan konstruksi mata jaring terhadap ukuran panjang cangkang keong macan yang tertahan. Data ini diolah dengan menggunakan analisis ragam atau ANOVA analysis of variance. Untuk melakukan analisis ragam atau ANOVA analysis of variance, ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi agar hasil yang diperoleh valid. Asumsi tersebut antara lain adalah Mattjik Sumertajaya 2000: 1 Ragam homogen; 2 Kebebasan galat; dan 3 Galat percobaan menyebar normal. Setelah pengujian asumsi terpenuhi, maka analisis ragam dapat dilakukan. Perlakuan-perlakuan yang diuji dengan menggunakan RAL adalah sebagai berikut: 1 Perlakuan untuk RAL pertama adalah sudut kemiringan dinding perangkap a Sudut kemiringan dinding 1 : 30°; b Sudut kemiringan dinding 2 : 40°; dan c Sudut kemiringan dinding 3: 50°. 2 Perlakuan untuk RAL kedua adalah konstruksi mata jaring a Konstruksi mata jaring 1 : MS = 5,6 cm E 1 = 0,707; b Konstruksi mata jaring 2 : berbentuk persegi panjang dengan ukuran l × w = 2,4×2,8 cm; dan c Konstruksi mata jaring 3 : MS = 5,6 cm E 1 = 0,50. Persamaan RAL yang digunakan adalah Steel et al. 1997 : ij i ij Y ε τ μ + + = . 28 Keterangan : Y ij : Nilai pengamatan pada sudut kemiringan dindingkonstruksi mata jaring ke-i dan ulangan ke-j; μ : Rataan umum; i : Pengaruh kemiringan dindingkonstruksi mata jaring ke-i; ε ij : Pengaruh acak pada kemiringan dindingkonstruksi mata jaring ke-i ulangan ke-j; i j : : 1,2,3; dan 1,2,3, ......., 10. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : H : 1 = 2 = 3 = 0 H 1 : Paling sedikit ada satu 1 ≠ 0 Untuk menilai apakah dua nilai tengah perlakuan berbeda secara statistika, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan selisih nilai tengah perlakuan tersebut dengan nilai BNT. Jika dua nilai perlakuan lebih besar daripada nilai BNT, maka dua nilai dikatakan berbeda secara nyata pada taraf α. Sebaliknya, jika beda dua nilai tengah perlakuan tersebut lebih kecil daripada nilai BNT, maka dapat dikatakan dua perlakuan tersebut tidak berbeda nyata. Formula yang digunakan adalah sebagai berikut Steel et al. 1997: 2 1 2 2 r s t BNT α α = . 29 Konstanta t adalah nilai t yang diperoleh dari tabel t pada taraf nyata α. Nilai t dilihat pada derajat bebas galat. Konstanta s 2 adalah nilai kuadrat tengah galat KTG yang diperoleh dari analisis ragam, dan r adalah jumlah ulangan. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Komposisi Hasil Tangkapan