20
Keterangan : J
: jumlah kerang jantanindividu B
: jumlah kerang betina individu k : kelompok stasiun pengamatan untuk kerang darah jantan dan betina
yang ditemukan Selanjutnya untuk menentukan seimbang atau tidaknya rasio kelamin jatan dan
kelamin betina dilakukan uji Chi-square, yaitu sebagai berikut : Dengan rumus perhitungan :
n
-
Keterangan : X
2
hitung : Chi-square hitung
Oi : frekuensi ke-i
ei : frekuensi harapan ke-1
k : kelompok stasiun pengamatan untuk kerang darah jantan dan betina yang ditemukan
Dengan hipotesis sebagai berikut: H
: J = B H
1
: ≠ Nilai X
2
tabel diperoleh dari tabel nilai kritik sebaran Chi-square. Penarikan keputusan dilakukan dengan membandingkan X
2
hitung dengan X
2
tabel pada selang kepercayaan 95. Jika nilai X
2
hitung lebih dari X
2
tabel maka keputusananya adalah menolak hipotesis nol antara jumlah jantan dan betina tidak sama atau ≠
dan jika X
2
hitung kurang dari X
2
tabel, maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol antara jumlah jantan dan betina kondisi seimbang 1:1.
3.5.3.2. Tingkat kematangan gonad TKG
Tingkat kematangan gonad TKG ditentukan dengan acuan tingkat kematangan gonad secara morfologi dan secara histologi. Penentuan Tingkat
kematangan gonad TKG dilakukan terhadap semua kerang contoh yang diambil. sementara untuk menduga ukuran pertama kali ikan matang gonad berdasarkan
21
selang kelas dimana terdapat kerang yang memiliki tingkat kematangan gonad yakni gonad TKG IV.
Metode yang digunakan untuk menduga ukuran rata-rata kerang darah pertama kali matang gonad adalah Spearmen-Karber Udupa 1986 in Solihatin 2007 yaitu
sebagai berikut:
m = xk + [x2 – x∑ p ]
M an lo m ± ,96√x
2
∑ [ p q n
i-1
] Keterangan :
m : log panjang kerang pada matang gonad pertama
Xk : log nilai tengah kelas panjang yang terakhir kerang telah
matang gonad x
: log pertambahan panjang pada nilai tengah pi
: proporsi kerang matang gonad pada selang kelas panjang ke-i dengan jumlah kerang pada selang kelas panjang ke-i
ni : jumlah kerang pada selang kelas panjang ke-i
qi : 1-pi
M : panjang kerang pertama kali matang gonad sebesar antilog m
3.5.3.3. Indeks kematangan gonad IKG
Bagian dari reproduksi suatu organisme sebelum pemijahan terjadi adalah perkembangan gonad yang semakin matang. Effendie 2002, di dalam proses
reproduksi sebagian besar total metabolisme menuju perkembangan gonad. Perubahan-perubahan kondisi gonad ini dapat dinyatakan dalam suatu indeks yaitu
IKG yaitu sebagi berikut :
100
Bt
Bg IKG
Keterangan : IKG
: Indeks Kematangan Gonad Bg
: berat gonad gram Bt
: berat tubuh gram
22
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Perairan Bondet
Perairan Bondet merupakan wilayah penangkapan kerang darah bagi nelayan- nelayan desa Bondet dan sekitarnya. Beberapa sungai yang bermuara di perairan ini
diantaranya, sungai Bondet, sungai Celancang, sungai Pekik, sungai Tangkil, sungai Karang Sembung, dan sungai Condong. Lingkungan sekitar perairan Bondet
ditumbuhi pepohonan bakau dan penggunan lahan yaitu persawahan dan pemukiman. Nelayan yang terdapat di perairan Bondet merupakan nelayan
tradisional yang menggunakan kapal 3-5 GT. Karakteristik habitat kerang darah pada lokasi penelitian berupa lumpur yang
relatif halus, berwarna abu-abu dengan sedikit bau bau lumpur dan dapat diduga bahwa lumpur dasar perairan Bondet mengandung detritus relatif tinggi. Parameter
fisika air yang diamati adalah suhu dan arus. Suhu perairan sangat penting bagi kehidupan biota perairan, karena untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan yang
optimal dan sangat berpengaruh, baik pada aktivitas metabolisme maupun perkembangbiakan dari organisme perairan Hutabarat Evans 1984, dimana suhu
merupakan pemicu dimulainya proses gametogenesis. Besarnya suhu perairan Bondet berfluktuatif secara musiman. Rata-rata suhu pada saat penelitian berkisar
antara 28-30°C. Kisaran suhu ini cocok untuk kehidupan kerang darah di perairan Bondet dengan melihat keberadaan kerang darah di perairan tersebut. Berdasarkan
Broom 1985 suhu yang sesuai untuk setiap spesies pada kerang darah berbeda- beda tergantung pada kondisi geografisnya. Hal ini didasarkan pada kemampuan
kerang darah untuk beradaptasi terhadap lingkungan. Misalnya, kerang darah di Malaysia umumnya dapat hidup dengan suhu permukaan air rata-rata 29-32
C, sedangkan di Phuket, Thailand suhu air yang sesuai adalah 25-32,8
C Boonruang Janekarn 1983 in Broom 1985.
Rata-rata kecepatan arus di perairan Bondet selama penelitian berkisar 8,82- 12,52 cmdetik. Arus tersebut termasuk arus yang sangat lemah hingga sedang.
Pergerakan air yang lemah di daerah berlumpur menyebabkan partikel halus mengendap dan detritus melimpah, sehingga merupakan media yang baik bagi