51
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Aspek Eksploitasi Laju eksploitasi kerang darah di perairan Bondet sebesar 63,98 per tahun,
sedangkan perairan Mundu adalah 82,86 per tahun sehingga didua lokasi tersebut diduga dalam kondisi tangkap lebih overfishing yaitu E
optimum
50. 2.
Aspek Reproduksi a
Berdasarkan uji statistik rasio kelamin kerang darah pada kedua lokasi penelitian berada dalam kondisi seimbang, namun dilihat berdasarkan
pengamatan diperairan Mundu rasio kelamin tidak seimbang. b
Kerang darah yang kematangan gonadnya lebih awal ditemukan di perairan Mundu.
c Di perairan Bondet IKG kerang darah jantan tertinggi dibulan April dan
kerang darah betina terjadi pada bulan Juni sehingga diduga puncak pemijahannya terjadi pada bulan Juni, sedangkan diperairan Mundu kerang
darah baik jantan maupun betina tertinggi pada bulan April sehingga diduga puncak pemijahannya terjadi pad bulan April.
3. Tingkat eksploitasi yang tinggi menyebabkan ukuran kerang darah menjadi
kecil, komposisi kerang darah jantan dan betina tidak seimbang, kematangan gonad yang lebih awal, dan ukuran gonad yang kecil.
5.2 . Saran
Untuk mendapatkan informasi menyeluruh perlu penelitian lebih lanjut mengenai aspek reproduksi kerang darah lainnya, seperti fekunditas dan diameter
telur. Frekuensi pemijahan yang terjadi, pertumbuhan, dan kondisi lingkungan perairan. Perlu dilakukan penelitian mengenai habitat dan kebiasaan makan.
Contoh kerang darah yang diambil sebaiknya mewakili setiap musim penangkapan sehingga informasi yang diperoleh dapat lebih menyeluruh.
52
DAFTAR PUSTAKA
Afiati N. 2007. Gonad maturation of two intertidal blood clams Anadara granosa L. and Anadara antiquate L. Bivalvia : Arcidae in Central Java.
102 105-113. Affandi R Tang MU. 2002. Fisiologi hewan air. Pekan Baru. Unri Press. 215 hlm.
Atmadja W. 2007. DKP dan kemiskinan nelayan. Suara Merdeka. Jawa
Tengah.[terhubungberkala].http:www.suaramerdeka.comharian071107 opi04.hlm. [20 Agustus 2011].
Babu MM, Sivaram V, Immanuel G, Citarasu T, Punika SMJ. 2008. Effect of herbal enriched artemia suplementation over the reproductive
performance and larval quality in spent spawners of tiger shrimp Penaeus monodon. Turkish Journal of fisheries and Aquatic Science 8 : 301-307.
Barnes RD. 1987. Invertebrate zoology. Fifth Edition. Saunders College Pub. Philadelphia. 592 p.
Brusca, GJ Richard CB. 1990. Invertebrates. Sinauer Associates, Inc. USA. Broom MJ. 1982. Analysis of the growth of Anadara granosa Bivalvia: Arcidae in
natural, artificially seeded and experimental populations. Department of Zoology, University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia. 9: 69-79.
Broom MJ. 1985. The Biology and Culture of Marine Bivalve Molluscs of Genus Anadara. ICLARM Studies and Reviews, International Center for Living
Aquatic Resources Management. Manila. 44p. ISBN 971-1022-21-4. Dance SP. 1974. The encyclopedia of shells. Blandford Press. London. 288p.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon. 2010. Laporan tahunan 2009.
Kabupaten Cirebon. 101 hlm. Dody, S. 1998. Distribusi spasial dan preferansi habitat kerang darah Anadara
maculosa di perairan Teluk Kotania, Seram Barat, Maluku. .[Tesis]. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. 64 hlm.
Effendie MI. 1989. Metode biologi perikanan. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Vii + 112
hlm. Effendie MI. 2002. Biologi perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
Xii+163 hlm.
53
[FAO] Fisheries and Aquaculture Organization. 2009. Anadara granosa Linnaeus 1758. [terhubung berkala]. http:www.fao.orgfisheryspesies3503en
[12 Desember 2010. Guilbert A. 2007. State of the Anadara tuberculosa Bivalvia: Archidae fishery in
Las Perlas Archipelago, Panama. Heriot-Watt University. Edinburgh. 72 p.
Gulland JA. 1982. Fish Stock Assessment: A Manual of Basic Methods. FAOJohn wiley and Sons. New York.
Hamilton WD.
1967. Extraordinary
sex ratios.
[terhubung berkala].
http:en.wikipedia.orgwikisex_ratio cie_note-Hamilton67-3
[25 Februari 2011].
Handayani T. 2006. Aspek biologi ikan lais di danau Lais. Journal of Tropical Fisheries. 11 : 12-23.
Hutabarat, S dan S.M. Evans. 1984. Pengantar osenanografi. UI-press. Jakarta. Ix + 153 hlm.
King M. 1995. Fisheries Biology: Assessment and Management. Fishing News Books. Blackwell Science Ltd. Oxford.
Mann KH. 2000. Ecology of coastal waters with implications for management 2
rd
edition. Blackwell Science, Inc. USA. Murdiyanto B. 2004. Pengelolaan sumber daya perikanan pantai. CoFish Project.
Jakarta. 197 hlm. Marliana SW. 2010. Analisis beberapa aspek biologi reproduksi pada kerang darah
Anadara granosa
di periaran
Bojonegara, Teluk
Banten, Banten.[skripsi]. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 43 hlm. Mubarak H. 1987. Distribusi Anadara spp. Pelecypoda : Arcidae dalam
Hubungannya dengan Karakteristik Lingkungan Perairan dan Asosiasinya dengan Jenis-jenis Moluska Bentik Lain di Teluk Belanakan Kabupaten
Subang Jawa Barat [tesis]. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. 92 hlm.
Mzighani S. 2005. Fecundity and population structure of cockles, Anadara antiquata L. 1758 Bivalvia: Arcidae from a sandymuddy beach near Dar es
Salaam, Tanzania. Western Indian Ocean J. Mar. Sci. 41: 77- 84. Narasimham KA. 1988. Biology of the blood clam Anadara granosa Linnaeus in
Kakinada Bay. Jurnal of the Marine Biological Association of India, 30 12:137-150.
54
Novitriana R. 2004. Aspek biologi reproduksi ikan petek Leiognathus equulus, Forsskal 1775 di perairan pantai Mayangan, Subang, Jawa Barat
[skripsi].Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 71 hlm.
Pathansali D. 1966. Blood cockle. Notes on the biology of the cockle, Anadara granosa L. Proc. Indo-Pacific Fish. Counc. 11:84-98 [terhubung berkala]
http:en.wikipedia.orgwikiBlood_cockle [2 Februari 2011].
Pauly D. 1982. Studying Single Spesies Dynamics in Tropical Multispesies. In Theory and Management of Tropical Fisheries. Proc. ICLARMCSIRO.
Cronulla Australia, 12-21 January 1981. Pauly D. 1983. Some Simple Method for the Assessment of Tropical Stock. FAO.
Rome. 52 hlm. Pauly D. 1984. Fish population dynamics in tropical water : A manual for use with
programmable calculators. ICLARM. Manila, Filipina. 325 p. Shain C, Ertug D Ibrahim O. 2006. Seasonal variations in condition index and
gonadal development of the introduced blood cockle Anadara inaequivalvis Bruguiere, 1789 in the Southeastren Black Sea Coast.
Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences 6 : 155-163.
Setyobudiandi I. 2004. Beberapa aspek biologi reproduksi kerang hijau perna viridis Linnaeus, 1758 pada kondisi perairan berbeda [disertasi]. Sekolah
pascasarjana, Insitut Pertanian Bogor. Bogor. Xxi + 169, 69-72 hlm. Sri E. 2009. „‟Selektifitas species” alat tangkap garuk di Cirebon, Jawa Barat. Jurnal
Bumi Lestari, volume 9 no 1. 61-65 hlm. Smith WL. And M.H. Chanley. 1975. Culture of marine invertebrata. Plenum Press.
New York. Pp 302. Solihatin A. 2007. Biologi reproduksi dan studi kebiasaan makanan ikan sebarau
Hampala macrolepidota di sungai Musi [skripsi]. Depertemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor. Bogor. X+90 hlm.
Sparre P, E. Ursin and S.C. Venema. 1989. Introduction to Tropical Fish Stock Assessment. FAO. Rome.
Sparre P Venema SC. 1999. Introduksi pengkajian stok ikan tropis buku manual Edisi Terjemahan. Kerjasama Organisai Pangan, Perserikatan Bangsa-
Bangsa dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. 438 hlm.
Storer, Usinger. Nybakken, Stebbins. 1977. Element of Zoology McGraw -Hill International Book Company. Inc. New York.
55
Suryaningrum R. 2001. Studi biologi reproduksi: perkembangan gonad keong macan Babylonia spirata L melalui pendekatan analisis histologi
[skripsi]. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 47 hlm.
Suwignyo S, Widigdo B, Wardiatno Y Krisyanti M. 2005. Avertebrata air jilid 1. Penebar Swadaya. Bogor. 332 hlm.
Syandri H. 1996. Aspek reproduksi ikan bilih Mystacoleucus padangensis Bleeker dan kemungkinan pembenihannya di danau Singkarak [disertasi].
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 121 hlm. Tetelepta C.H.A. 1990. Hubungan antara kandungan Logam Berat Zn, Pb, Cd, Hg,
dalam habitat serta jaringan tubuh terhadap kemungkinan terjadinya Anomali Ova Kerang darah di Muara Mati dan Muara Mauk. [tesis].
Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. 167 hlm.
Trilaksi W. Dan Nurjanah. 2004. Teknologi pengolahan kerang-kerangan; Makalah disampaikan pada Program Retooling TPSDP kerja sama DIKTI-PKSPL.
Departeman Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Wahyono, M.M. 1993. Kajian tentang kualitas lingkungan perairan dan kandungan logam berat pada kerang bulu Anadara indica Gmelin di Estuari Muara
Kamal, Teluk Jakarta [disertasi]. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Walpole RE. 1992. Pengantar statistik, edisi k-3 [Terjemahan dari Introduction to statistic 3 edition]. Sumantri B penerjema. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta. 515 hlm. Widodo J. Suadi. 2006. Penelolaan sumberdaya perikanan laut. Gajah mada
University Press. Yogyakarta. 252 hlm. Wilmoth JH.1987. Biology of invertebrata. Prentice Hell, Inc. New Jersey. Xiii +
465 p. Wood MS.1987. Subtidal ecology. Edward Amold Pty. Limited. Australia.
56
LAMPIRAN
57
Lampiran 1. Sebaran hasil tangkap berdasarkan selang ukuran panjang cangkang Nilai maksimum
= 46,60 Nilai minimum
= 21,30 Kisaran
= 25,30 Jumlah kelas
= 1+3,32 log N = 1+ 3,32 log246
8,9379 ≈ 9 a.
Hasil tangkapan berdasarkan waktu pengamatan SK
BKB BKA
Lokasi Bondet
Mundut April
Mei Juni
April Mei Juni
21,30-24,12 21,295
24,125 3
2 24,13-26,95
24,125 26,955
4 2
26,96-29,78 26,955
29,785 1
11 1
7 1
29,79-32,61 29,785
32,615 6
42 3
7 4
32,62-35,44 32,615
35,445 10
25 4
30 2
35,45-38,27 35,445
38,275 22
23 3
5 2
38,28-41,10 38,275
41,105 6
8 1
5 41,11-43,93
41,105 43,935
1 2
1 43,94-46,76
43,935 46,765
2 Total
46 120
12 59
9
b. Hasil tangkapan berdasarkan komposisi
SK BKB
BKA Lokasi
Bondet Mundu
Jantan betina
Jantan betina
A pri
l M
ei Ju
ni A
pri l
M ei
Ju ni
Ap ril
M ei
Ju ni
A pri
l M
ei Ju
ni 21,30-24,12
21,295 24,125
1 2
1 1
24,13-26,95 24,125
26,955 2
2 2
26,96-29,78 26,955
29,785 1
9 1
3 5
2 1
29,79-32,61 29,785
32,615 1
23 5
18 3
4 1
3 3
32,62-35,44 32,615
35,445 6
15 2
4 10
2 13
1 17
1 35,45-38,27
35,445 38,275
13 11
2 9
12 2
3 2
2 38,28-41,10
38,275 41,105
1 3
5 5
3 2
41,11-43,93 41,105
43,935 1
1 1
1 43,94-46,76
43,935 46,765
2 TOTAL
22 65
5 24
55 7
30 2
29 7
58
Lampiran 2. Nilai parameter pertumbuhan kerang darah
a. Perairan Bondet
L∞ = 47,70 mm
K = 0,51 per tahun
Log -t = 0,3922-
0,2752 Log L∞-1,0380 Log K Log -t
= 0,3922-0,2752 Log 47,70 – 1,0380 Log 0,51
t = 0,281 tahun
59
Lampiran 2. lanjutan
b. Perairan Mundu
L∞ = 49,05 mm
K = 2,30 per tahun
Log -t = 0,3922-
0,2752 Log L∞-1,0380 Log K Log -t
= 0,3922-0,2752 Log 49,05 – 1,0380 Log 2,30
t = 0,0584 tahun
60
Lampiran 3. Perhitungan pendugaan mortalitas total Z, alami M, penangkapan F, dan laju eksploitasi E
a. Perairan Bondet