BAB III TINDAK NYATA SEORANG DOKTER DALAM
PENYELESAIAN PERKARA PIDANA STUDI PUTUSAN
A. Kasus Posisi
Putusan No 1498Pid.B2012PN.LP.PB Nama : LAMSINAH Br. SILALAHI als LAMSI
Tempat lahir : Pengiringan Sidikalang Umurtanggal lahir : 31 tahun 11 Maret 1981
Jenis kelamin : Perempuan Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jln Ali Parinduri Gotong Royong Desa Lama Kec. Pancur batu Kab. Deli serdang
Agama : Kristen Protestan Pekerjaan : Ibu rumah tangga.
Bahwa pada hari Senin 18 Juni 2012, sekira pukul 10.15 WIB. Di dalam rumah Luria br. Simbolon atau di tempat terdakwa tinggal di Jln. Ali Parinduri Desa Lama Kec.
Pancur Batu Kab. Deli Serdang. Terdakwa yang menyapu lantai rumah yang di tempati oleh terdakwa dan Luria br Simbolon ibu mertua terdakwa kemudian Luria
br Simbolon kembali membersihkan lantai rumah dengan celana ponggol sehingga terdakwapun melarang Luria br. Simbolon akan tetapi Luria br. Simbolon tidak
mendengarkan perkataan terdakwa. Kemudian Luria br. Simbolon masuk kedalam
kamar. Di dalam kamar Luria br. Simbolon mengatakan terdakwa “binatang” sehingga menyebabkan emosi, lalu terdakwa meletakkan anaknya diruang tamu dan
mendatangi Luria br. Simbolon ke kamar tidurnya. Setelah berada di dalam kamar, terdakwa memegang bahu Luria br. Simbolon namun Luria br. Simbolon melakukan
perlawanan dengan cara memegang tangan kiri terdakwa sehingga lengan sebelah kiri dekat pergelangan tangan terdakwa menjadi memar memerah. Kemudian terdakwa
membantingkan tubuh Luria br. Simbolon sehingga Luria br. Simbolon jatuh ke lantai semen dengan posisi miring.
Setelah Luria br. Simbolon jatuh ke lantai semen dari arah depan terdakwa menjambak rambut Luria br. Simbolon, kemudian terdakwa mengantuk-antukan
kepala Luria br. Simbolon secara berulang-ulang kali ke lantai sambil berkata “kau jangan bilang aku binatang ya, aku tidak pernah bilang kau binatang”, setelah
terdakwa mengantukan kepala Luria br. Simbolon ketika itu Luria br. Simbolon tidak berdaya lagi dan terletak dilantai dengan posisi miring kekanan. Kemudian dari arah
depan terdakwa mencekik Leher luria br. Simbolon dengan menggunakan kedua tangan terdakwa selama lebih kurang 5 menit, selanjutnya masih dalam keadaan
emosi terdakwa mencakar siku tangan kanan Luria br. Simbolon sampai kulitnya terkelupas. Setelah itu terdakwa melihat Luria br. Simbolon sudah lemas dan
tergeletak dilantai semen dengan posisi miring kekiri namun nafasnya masih ada sehingga terdakwa mengambil kep rambut dari kepalanya lalu terdakwa menusuk kep
rambut yang ujingnya keras dan tajam ke leher Luria br. Simbolon sehingga leher
Luria br. Simbolon luka dan berdarah pada bagian rahang dekat leher kanan Luria br. Simbolon.
Kemudian terdakwa mengambil celana ponggol Luria br. Simbolon yang terletak di atas tempat tidur dan melap wajah dan muka Luria br. Simbolon yang telah berdarah
menggunakan celana ponggol tersebut, terdakwa juga melap lantai semen yang sudah berceceran darah. Kemudian terdakwa pergi ke kamar mandi dan mencuci kep
rambut serta celana ponggol yang telah berdarah. Kemudian terdakwa membuka celana pendek yang dipakainya dan mencuci celana pendek tersebut karena sudah
terkenah darah Luria br. Simbolon. Setelah selesai mencuci, terdakwa sempat melihat keadaan Luria br. Simbolon dimana terdakwa melihat Luria br. Simbolon sudah
mulai megap-megap dan nafasnya satu-satu, kemudian terdakwa menggeser tubuh Luria br. Simbolon sehingga sejajar dengan tempat tidur.
Sekira pukul 10.50 wib terdakwa melihat lagi keadaan Luria br. Simbolon maka terdakwa mulai merasa takut sehingga terdakwa menggendong anak kemudian pergi
ke pajak pancur batu. Sekira pukul 12.00 wib terdakwa kembali kerumah setelah itu terdakwa kembali melihat keadaan Luria br. Simbolon di dalam kamar, ternyata Luria
br. Simbolon sudah tidak bergerak lagi sedangkan mulutnya masih mengeluarkan darah sehingga sambil menggendong anak terdakwa kembali melap mulut luria br.
Simbolon dengan menggunakan celana ponggol milik Luria br. Simbolon. Kemudian terdakwa mencuci celana ponggol tersebut setelah itu terdakwa pergi kerumah Dorti
br. Sianturi saksi akan tetapi terdakwa hanya bertemu dengan Onggung Siregar suami saksi dorti br. Sianturi sehingga terdakwa pulang kerumah.
Sekira 10 menit kemudian terdakwa kembali kerumah saksi Dorti br.Sianturi setelah bertemu saksi Dorti br. Sianturi kemudian terdakwa mengajak saksi Dorti br. Sianturi
kerumah terdakwa untuk melihat Luria br. Simbolon. Setelah tiba di rumah terdakwa, saksi Onggung siregar masuk kedalam kamar untuk melihat keadaan Luria br.
Simbolon kemudian saksi onggung siregar berkata “ini sudah mati”. Lalu Onggung siregar curiga, lalu mengambil pakaian korban, tapi diambil kembali oleh Lamsinah
dan mencucinya. Malam harinya, polisi datang dan membawa terdakwa.
Dakwaan dan Tuntutan Jaksa penuntut umum pada cabang kejaksaan negeri lubuk pakam di pancur batu
mengajukan Lamsinah Br. Silalahi als Lamsi sebagai terdakwa di persidangan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, yang di dakwa telah melakukan perbutan pidana
pada hari Senin 18 Juni 2012 bertempat di Jln. Ali Parinduri Desa Lama Kec. Pancur Batu Kab. Deli Serdang.
jaksa penuntut umum dalam dakwaannya mendakwa Lamsinah Br. Silalahi als Lamsi pertama melanggar pasal 44 ayat 3 uu no.23 tahun 2004 tentang penghapusan
kekerasan dalam rumah tangga atau kedua dalam dakwaan primer melakukan perbuatan pidana pasal 338 KUH Pidana dan dan dakwaan subsidair melakukan
perbuatan pidana pasal 351 ayat 3 KUH Pidana.
Jaksa penuntut umum menuntu supaya hakimmajelis pengadilan negeri lubuk pakam yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa Lamsinah Br. Silalahi als Lamsi bersalah melakukan
tindak pidana kekerasan fisik dalam rumah tangga yang mengakibatkan matinya korban sebagaimana diatur dalam pasal 44 ayat 3 uu no. 23 tahun
2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, sesuai dengan dakwaan kesatu jaksa penuntut umum.
2. Menjatuhkan pidana terhadap tterdakwa Lamsinah Br. Silalahi als Lamsi
dengan pidana penjara selama 12 dua belas tahun, dikurangi Selma terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah agar terdakwa tetap di
tahan. 3.
Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 satu buah baju kemeja lengan pendek warna hijau dan hitam mptif petak-
petak -
1 satu buah celana tidur panjang model kolor warna hijau dan putih motif petak dan bunga
- 1 satu buah celana ponggol model kolor warna putih dan coklat motif bunga
- 1 satu buah baju lengan pendek wana coklat muda pada bagian bahu
terdapat bercak diduga darah
- 1 satu buah celana ponggol warna abu-abu tua
- 1 satu buah kep rambut warna hitam
- Sampel darah dari tubuh korban a.n Luria br. Simbolon
- Sampel darah dari lantai rumah di jalan Ali Parinduri Desa Lama
- Sampel darah dari pakaian celana mayat a.n Luria br. Simbolon
- Sampel darah dari kotak kardus di dalam kamar rumah.
4. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp
2000,- dua ribu rupiah
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Setelah membaca surat-surat dan berkas perkara, setelah mendengar pembacaan surat
dakwaan oleh penuntut umum, setelah mendengar keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa dan memeriksa barang bukti yang diajukan di persidangan, maka hakim
yang mengadili perkara ini mempertimbangkan pada pokoknya sebagai berikut: -
Menimbang, bahwa setelah tuntutan penuntut umum dibacakan lalu terdakwa secara lisan memohon keringanan hukuman dengan alasan terdakwa bersalah
dan menyesali perbuatannya
- Menimbang bahwa terhadap permohonan terdakwa tersebut maka penuntut
umum menyatakan yang pada pokoknya tetap pada tuntutannya semula. -
Menimbang bahwa terdakwa diajukan ke muka persidangan oleh penuntut umu dengan dakwaan pasal 44 ayat 3 uu No.23 tahun 2004
- Menimbang bahwa di persidangan yang telah di tentukan untuk itu telah di
dengar keterangan saksi, menerangkan bahwa benar terjadinya peristiwa pembunuhan tersebut ialah pada hari senin tanggal 18 juni 2012 sekira pukul
10.15 wib di dalam rumah saksi di jln, ali parinduri desa lama kec. Pancur batu, kab. Deli serdang
- Menimbang bahwa di persidangan terdakwa juga memberikan keterangannya
bahwa benar terjadinya perbuatan terdakwa yang telah menganiaya Luria br. Simbolon pada hari senin tanggal 18 juni 2012 sekira pukul 10.15 wib di
dalam kamar rumah Luria br. Simbolon atau tempat terdakwa tinggal di jln ali parinduri desa lama kec. Pancur batu, kab. Deli serdang. 1 satu buah baju
kemeja lengan pendek warna hijau dan hitam motif petak-petak, 1 satu buah celana tidur panjang model kolor warna hijau dan putih motif petak dan
bunga, 1 satu buah celana ponggol model kolor warna putih dan coklat motif bunga, 1 satu buah baju lengan pendek wana coklat muda pada bagian bahu
terdapat bercak diduga darah, 1 satu buah celana ponggol warna abu-abu tua, 1 satu buah kep rambut warna hitam, Sampel darah dari tubuh korban
a.n Luria br. Simbolon, Sampel darah dari lantai rumah di jalan Ali Parinduri
Desa Lama, Sampel darah dari pakaian celana mayat a.n Luria br. Simbolon, Sampel darah dari kotak kardus di dalam kamar rumah.
- Menimbang bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan dari
keterangan saksi dan terdakwa di hubungkan dengan barang bukti dengan demikian Pasal 44 ayat 3 UU No.23 tahun 2004 dakwaan telah terpenuhi
dan terbukti -
Menimbang bahwa oleh karena dakwaan jaksa penuntut umum terhadap diri terdakwa telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana, maka terhadap
terdakwa patutlah dijatuhi pidana. -
Menimbang bahwa karena terdakwa telah terbuktibersalah maka terdakwa haruslah dijatuhi pidana yang setimpal dengan perbuatannya.
- Menimbang bahwa tentang lamanya pidana yang akan dijatuhkan atas diri
terdakwa, Majelis Hakim berpendapat lamanya pidana dalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum tidak seimbang dengan perbuatannya.
- Menimbang bahwa sebelum Majelis Hakim, menjatuhkan Pututsan perlu di
pertimbangkan hal-hal yang memberatkan maupun meringankan hukuman bagi terdakwa;
- Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat;
Hal yang memberatkan
- Perbuatan terdakwa telah mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain yaitu
Luria br. Simbolon; -
Terdakwa berbelit-belit dalam memberikan keterangannya dan berbelit-belit dalam memberikan keterangan di persidangan;
- Terdakwa belum pernah dihukum;
Hal yang meringankan;
- Terdakwa seorang ibu rumah tangga yang mempunyai 1 satu orang anak;
Setelah Majelis Hkim mempertimbangkan hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa, akhirnya Majelis Hakim memberikan Putusan sebagai berikut :
1.
Menyatakan terdakwa LAMSINAH br. SILALAHI ALS LAMSI diatas
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melawan tindak pidana
“Kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga yang mengakibatkan matinya orang”;
MENGADILI :
2.
Menjatuhkan pidana kepada terdakwa LAMSINAH br. SILALAHI ALS LAMSI
tersebut, dengan pidana penjara selama 9 Sembilan tahun; 3.
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan tersebut;
4. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 satu buah baju kemeja lengan pendek warna hijau dan hitam mptif
petak-petak -
1 satu buah celana tidur panjang model kolor warna hijau dan putih motif petak dan bunga
- 1 satu buah celana ponggol model kolor warna putih dan coklat motif
bunga -
1 satu buah baju lengan pendek wana coklat muda pada bagian bahu terdapat bercak diduga darah
- 1 satu buah celana ponggol warna abu-abu tua
- 1 satu buah kep rambut warna hitam
- Sampel darah dari tubuh korban a.n Luria br. Simbolon
- Sampel darah dari lantai rumah di jalan Ali Parinduri Desa Lama
- Sampel darah dari pakaian celana mayat a.n Luria br. Simbolon
- Sampel darah dari kotak kardus di dalam kamar rumah.
Dirampas untuk dimusnahkan; 6.
Membebaskan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp 2000,- dua ribu rupiah
B. Analisis Kasus